Episode 10 : Gejolak

5 3 0
                                    


Di Selat Sunda, di waktu fajar. Ribuan pasukan kerajaan laut selatan telah tiba. Satu per satu mereka muncul dari gelombang ombak. Malin Kundang, yang merupakan Jendral kerajaan ghaib langsung memandu seluruh pasukan untuk menyerang daratan. Tempat pertama yang akan mereka serbu adalah pulau Sumatera. Saking banyaknya jumlah pasukan itu, bahkan ketika makhluk-makhluk itu berenang menuju Sumatera menyebabkan lautan menjadi bergejolak hebat. Mereka melesat dengan sangat cepat. Malin Kundang mengendarai sebuah perahu yang ditarik seekor siluman hiu. Ekspresi senang dan semangat terukir di wajah Malin, namun tak lama kemudian raut wajah itu berubah menjadi ekspresi terkejut. Ternyata di tepi pantai sudah ada banyak sekali tentara, beserta kendaraan-kendaraan perang militer bersiaga. Ternyata, Tentara nasional sudah mempersiapkan kedatangan mereka berkat informasi dari Dr. Deden pada jendral Ilham. Seluruh angkatan darat dan laut bersatu untuk mempertahankan tanah air mereka. Hal ini tak membuat Malin takut. Malin malah tertantang dan langsung memerintahkan pasukannya untuk menyerang. "SERBUUUU!!" teriaknya. Akhirnya, Pertempuran hebat antara kedua kubu ini pun pecah.

Kapal-kapal perang melesatkan tembakannya, suara ledakkan terdengar dimana-mana. Para tentara juga menghujani pasukan yang berdatangan dengan tembakan senapan mesin dan juga tank. jin memang makhluk halus tapi saat mereka berubah menjadi makhluk fisik mereka juga bisa terluka. Jendral Ilham pun ikut hadir di medan perang ini. di dalam sebuah pesawat tempur, ia memimpin sepasukan pesawat perang untuk ikut berjuang juga. Dari langit mereka menjatuhkan tembakan-tembakan bom berdaya ledak tinggi yang memporak poranda kan pasukan musuh. Namun pasukan kerajaan laut selatan yang merupakan makhluk alam lain tak bisa dikalahkan semudah itu. tubuh mereka sangat perkasa. Para jin dan siluman juga mampu memberikan perlawanan. Beberapa Jin berubah wujud menjadi buaya besar, mereka merangkak ke atas kapal-kapal perang dan mengoyak kapal-kapal itu dengan gigitannya. Ya, Bangsa memiliki kemampuan untuk berubah wujud, entah menjadi manusia atau pun menjadi binatang buas. Pesawat-pesawat tempur yang ada di langit juga mendapat ancaman dari Malin. Dengan kilatan pembatunya, Malin menyambar pesawat-pesawat itu. Pesawat-pesawat yang tidak mampu menghindar pun seketika berubah menjadi batu dan terjatuh. Kedua kubu ini sama-sama kuat. Pertempuran hebat ini pun berlangsung dalam waktu yang cukup lama.

***

Di alam ghaib, pertarungan dahsyat juga terjadi antara Nyi Roro kidul melawan Sangkuriang. Pertempuran antara manusia setengah iblis melawan manusia setengah makhluk khayangan. Kesaktian keduanya sama-sama sangat hebat. Dampak pertempuran mereka bahkan menimbulkan badai besar di sekitar kapal Malin. Nadya dan Putra memanfaatkan kesempatan itu untuk mendekati Yusuf, dengan digendong jin mereka melayang di atas permukaan laut. "Kakaaak!" teriak Nadya.

Di waktu yang sama Aji masih bertarung dengan para siluman di atas kapal, beberapa jin pelayan sangkuriang juga nampak ikut membantu. Tapi tetap saja, Aji mulai kewalahan karena kalah jumlah. Ia yang hanya manusia biasa mulai merasa kelelahan. Tubuhnya pun sudah banyak luka akibat mendapat dua, tiga serangan dari musuhnya. Tetapi, Aji tidak punya pilihan lain. Ia tak cukup sakti untuk menyelamatkan diri ke alam dunia. Ia harus bertempur sekuat tenaga untuk bisa tetap hidup.

Setelah melewati beberapa siluman yang menghalangi, akhirnya Nadya dan Putra sampai di tempat Yusuf. Saat itu Yusuf hanya sedang diam berdiri, dengan ekspresi dingin dan datar ia menyaksikan pertempuran Ratunya. Nadya langsung berbicara tepat di depan kakaknya. "Kakak! Sadarlah! Adikmu ada di sini, Aku sembuh kak, aku masih hidup!". Banyak hal yang Nadya sampaikan pada Yusuf, namun dia sama sekali tak bergeming seperti tak peduli. Mata Nadya mengeluarkan air mata sambil berbicara, Ia berteriak berharap kakaknya sadar. Namun ekspresi Yusuf tetap dingin dan malah berkata : "Pergilah, aku sudah tak butuh kamu". Kata-kata itu membuat hati Nadya remuk. Putra yang juga ada di sana tak tega melihat Nadya. Tiba-tiba saja Nadya nekat. Demi menyadarkan kakaknya dia melompat, hendak memeluk Yusuf. Namun Sungguh ironis, bukannya menyambut balik pelukan sang adik., Yusuf malah mengeluarkan sebuah belati tajam dan menusuk ke arah Nadya

JLEBBB!!

***

DHUAAARR!! JELEGAAAR!

Tak jauh dari sana, Pertempuran Sangkuriang dan Nyi Roro kidul masih berlangsung. Beberapa pukulan sakti yang dilancarkan Sangkuriang tiba-tiba saja bisa ditahan oleh Nyi Roro kidul. Ternyata di alam ghaib, Kekuatan wanita itu sedikit unggul. Sangkuriang diserangnya tanpa henti. kakinya yang cukup kuat untuk menyebabkan gempa dihantamkan berkali kali ke kepala sangkuriang. Sangkuriang nampak kewalahan. Nyi Roro kidul lalu mengeluarkan cakar-cakar tajam dari jemarinya ia hendak mencakar dan mencabik tenggorakan Sangkuriang. Beruntung, Sangkuriang cukup sigap menahannya. Ia menggenggam tangan wanita itu tepat sebelum lehernya tercabik. Mereka beradu tenaga, dan mempertaruhkan nyawanya.

***

Gejolak di KhatulistiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang