2. Masalah Tak Kunjung Usai

2.3K 329 9
                                    


Nayaka meremas rambutnya dengan kasar, mengingat perjalan hidup dan cintanya yang tak beruntung. Ia merasa telah menjadi laki-laki baik, memperlakukan Lyora pacarnya sebagaimana mestinya, bukan laki-laki brengsek yang asal sentuh lalu berakhir di ranjang bukan, ia bukan laki-laki seperti itu tapi mengapa malah ia menjadi korban, saat orang tua Lyora meminta tolong padanya agar mau dinikahkan meski hanya pura-pura dengan Lyona, kakak Lyora yang terlanjur hamil. Ia mau hanya karena kasihan dan setelah bayi itu lahir ia akan kembali pada Lyora, yang saat itu sedang menempuh pendidikan di Singapura. Tapi kebaikannya itu menjadi awal kehancuran hubungannya dengan Lyora. Saat sahabat Lyora, Anya memberi tahu Lyora jika Nayaka dan Lyona menikah. Lyora yang merasa dikhianati seolah menghilang.

Yang Nayaka sesalkan dirinya dan orang tua Lyora tak menceritakan kondisi sebenarnya bahwa semua hanya untuk menutupi aib keluarga. Dan Lyona terlanjur menghilang.

Kegeramannya ia tumpahkan pada Anya yang lancang memberi tahu Lyora dan dari sana pula ia tahu jika Anya seolah sengaja membuat dirinya berpisah dengan Lyora, karena ternyata Anya diam-diam menyukainya. Kesal, geram, putus asa membuat Nayaka melarikan diri untuk pertama kalinya pada minum-minuman keras dan kembali kesialan menimpanya saat ia tumpahkan kemarahannya dengan mendatangi rumah Anya yang ia tahu jika Anya sendiri di rumah besarnya. Terjadilah hal yang tak seharusnya terjadi, hingga akibatnya Anya hamil, kehamilan yang tak ia kehendaki begitu pula orang tuanya yang tak ingin bermenantukan Anya yang berasal dari keluarga tak jelas, mama Anya berada di rumah sakit jiwa karena depresi, depresi karena papa Anya lebih memilih kembali pada istri sahnya, istri pertamanya.

Akhirnya Anya - Nayaka dinikahkan secara siri, dan Anya ditempatkan di kamar belakang dekat dengan kamar para pembantu. Nayaka tak ambil peduli karena sejak awal ia sama sekali tak tertarik pada wanita itu hingga apapun yang terjadi pada Anya ia biarkan saja. Hingga suatu saat bapaknya mengatur perjodohannya dengan wanita yang dianggap sepadan dengan Nayaka yaitu Nirmala, wanita cantik yang ternyata tetap tak membuat Nayaka tertarik tapi pernikahan mewah tetap dilaksanakan.

Nirmala yang sejak awal tertarik pada Nayaka mati-matian berusaha mendapatkan hati Nayaka namun yang ia peroleh justru penyiksaan saat ia mengajak Nayaka melakukan hubungan layaknya suami istri. Nayaka yang telah lama tahu siapa Nirmala sebenarnya tak ingin menyentuh istrinya sama sekali, ia tahu jika Nirmala terbiasa hidup bebas dengan banyak laki-laki, namun kegeraman Nayaka ditumpahkan dengan perlakuan kasar di ranjang hingga terkadang Nirmala menjerit kesakitan karena perlakuan tak wajar Nayaka yang bagai kesetanan.

Sekali lagi Nayaka meremas rambutnya dengan kasar bayang wajah Lyora yang lembut dan sabar kembali melintas, dan kilasan mata Nastiti juga ada di depannya, sejak pertama melihat Nastiti entah mengapa ia seolah melihat wajah Lyora di sana. Sejenak hati Nayaka merasa damai, satu keinginan Nayaka, segera menceraikan Anya yang ia titipkan pada tukang kebunnya sejak beberapa waktu lalu, dan menceraikan Nirmala karena ia tahu jika Nirmala kembali berhubungan dengan banyak laki-laki.

Nayaka sadar jika akhir-akhir ini Bapaknya seolah banyak pikiran, ia pernah melihat bapaknya di ruang kerjanya dengan puntung rokok yang cukup banyak. Diam tak bergerak hanya asap yang keluar dari hidung dan mulut bapaknya. Nayaka tahu bapaknya berpikir tentang hidupnya yang seolah tak ada ujung.

Tak lama ponselnya berbunyi, ia lirik ada nama ibunya di sana, berkali-kali berbunyi hingga akhirnya ia angkat tapi tak ada jawaban hanya suara riuh yang terdengar.

Nayaka segera melajukan mobilnya, sejak tadi ponselnya berbunyi tapi tak ia hiraukan sedikit banyak membuatnya merasa bersalah pada ibunya, ia terlalu lelah dengan semuanya, Anya, Nirmala dan bapaknya, Nayaka ingin pergi dari kelelahan hidupnya, entah mengapa mata teduh Nastiti seolah menjanjikan telaga damai bagi dirinya.

Akhirnya Nayaka sampai di rumahnya, ia tertegun karena riuh dan ramai, ada apa? Pikirnya. Ia menerobos masuk, dan menemukan sosok tubuh yang telah ditutup rapat menggunakan kain dan alunan pembacaan Surah Yasin yang menggema, serta jeritan ibunya saat melihat sosok Nayaka.

"Bapakmu leeee Bapakmu."

Raungan ibunya dan pelukan erat wanita yang mengabdikan hidupnya demi bapak dan keluarga besarnya baru menyadarkan Nayaka bahwa Bapaknya telah tiada.

"Bapakmu seda leee ia jatuh di kamar mandi, dokter memeriksa tadi di rumah sakit dan mengatakan jika bapakmu sudah meninggal, serangan jantung leeee serangan jantung, ia hanya mikir kamu dan Nirmala."

Tangisan ibunya semakin memilukan hingga tak lama detak Stiletto Nirmala memecah tangisan ibunya. Hanya sedetik Nirmala menoleh, ia berlalu ke dalam kamarnya, dan kembali dengan sebuah travel bag besar.

"Aku kembali ke rumah orang tuaku, selesai sudah kan, aku bertahan di sini karena orang tua yang sudah meninggal itu selalu menerorku dengan hutang keluargaku, ceraikan aku, dan kita bebas melanjutkan hidup."

"Pergilah! Aku juga tak menginginkanmu sejak awal, toh kau sudah bahagia dengan banyak laki-laki? Akan segera aku urus perceraian kita, segera setelah tujuh hari bapak."

Nirmala bergegas menuju pintu keluar tak ia pedulikan tatapan aneh kerabat Nayaka, juga bisik-bisik para pelayat yang merasa tindakan Nirmala adalah tindakan tak pantas, yang ada dalam pikiran Nirmala ia segera keluar dari rumah besar yang membuatnya seolah berada di neraka.

Ibunda Nayaka semakin jadi menangis, seolah meratapi kejadian-kejadian menyesakkan yang beberapa bulan terjadi dalam keluarganya. Nayaka memeluk ibunya berusaha menenangkan wanita sabar yang baru kali ini terlihat lelah.

"Semua akan segera berakhir Ibu, aku tahu jika ibu lelah dan puncaknya hari ini, mari kita sempurnakan jasad bapak, kita antarkan bapak menuju peristirahatan terakhir."

🥀🥀🥀

14 November 2020 (03.42)

Senandung Luka (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang