I. AWAL

29 3 1
                                    

HAPPY READING🍂


Dear diary.

Mengapa mencintai dalam sepi itu menyakitkan? Aku, ingin juga seperti mereka yang dicintai layaknya bak seorang putri. Tetapi aku tidak bisa, bagaimana aku dengan segala kekurangan ku yang menyukai salah seorang siswa disekolah ku. Dia Farel Prasetya Dermawan, ketua pratama eskul pramuka disekolah ku. Lelaki tampan dan ramah terhadap semua orang yang berhasil memikat hatiku. Tapi, aku tidak bisa mengatakan semua nya. Berdekatan dengan dia saja membuat jantungku berdetak tidak karuan. Itulah mengapa aku lebih baik mengagumi nya dalam diam .

Tertanda
Melati Anindita D.S

"Huh lega nya." gumam Melati dikala dia selesai menulis kata per kata dibuku diary milik nya.

Iya, dia MELATI ANINDITA DWI SASMITA seorang pelajar disalah satu SMA terkenal di Bandung. Gadis cantik ber pipi chubby itu terkenal dengan kepintaran nya dikalangan murid se angkatan nya. Tapi, dibalik itu semua dia mengagumi salah seorang siswa ber notabene ketua eskul Pramuka disekolahnya.

"Dorrr." Melati terperanjat bagaimana jika dia jantungan? Melati berbalik badan melihat si pelaku yang se enaknya mengagetkannya.

"Ngapain?" Tanya Melati pada seseorang perempuan yang dikenal sebagai sahabat melati.

"Lo ngapain disini sendirian? Pake gak ngajak gue segala lagi." Cecarnya kesal karena ditinggal sendiri di dalam kelas.

Pasalnya, sekarang Melati sedang berada di taman belakang SMA Gema Bangsa. Dibawah pohon rindang yang sangat pas untuk berteduh. Seperti sekarang ini, yang Melati lakukan jika sedang ingin menulis tentang hati nya yang tidak bisa diucapkan dengan bicara. Sekalipun pada sahabat terdekatnya Amelia Ijatunnafisa.

Ya, yang tadi mengagetkan Melati adalah Amel. Gadis cantik ber mata belo, dan tidak lupa dengan ciri khas nya berkuncir kuda. Berbeda dengan Melati, gadis itu berambut pendek se bahu.

"Gue seneng aja disini. Tempatnya asri bikin gue betah. Tanpa gangguan hama kayak lo!" Perkataan Melati memang pedas tapi Amel tidak pernah mengambil hati dengan itu . Amel tau memang bersahabat dengan Melati harus menyiapkan hati yang sangat tebal. Jika tidak ingin rapuh jangan berteman dengan Melati .

"Yee dodol , gue bosen dikelas cuma baca komik. Mendingan gue keluar liaat cogan-cogan Gema bangsa yang lagi latihan buat pensi akhir tahun." Balasnya.

Melati memutar bola mata nya malas. Jika cogan saja Amel semangat kalau pelajaran beda lagi malah sering tidur dikelas..

"Lagian ya, gue denger-denger tuh disini serem tau. Kata anak-anak seangkatan kita, disini banyak penunggu nya." Kata Amel merinding.

"Iya benar, bahkan gue setiap hari ngobrol sama penunggu pohon ini." Perkataan Melati benar benar membuat Amel panik.

"Yang bener lo Dit? Jangan-jangan Lo indigo ya bisa liat begituan." Cecarnya.

"Hm. Ini yang disamping gue penunggu nya." Kata Melati santai sembari bersiap-siap untuk lari karena sebentar lagi macan betina ngamuk.

1

2

3

JUST FOR YOU (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang