06

190 32 6
                                    

"Saint.." panggil Perth membuat Saint menoleh dan menatapnya.

Perth meletakan buku yang Saint baca ke meja disamping Saint duduk. Ia lalu mengambil sesuatu di dalam kantong celananya. Perth meraih tangan Saint memakaikan cincin ke jari manisnya. Perth tersenyum menatap Saint yang tersipu malu. Saint menatap jarinya yang kini terpasang sebuah cincin perak yang indah. Perlahan Saint mengangkat wajahnya menatap Perth. Perth berdiri dari duduknya, ia menatap Saint yang juga sedang menatapnya, wajahnya ia miringkan. Saint mengerti apa yang akan Perth lakukan, ia menutup matanya perlahan. Perth semakin mendekat dan kemudian mengecup bibir cherry Saint yang manis, mamagutnya perlahan bergantian dari bibir atas dan bawah, Saint mengikuti gerakan Perth perlahan. Perth melepaskan ciuman itu dan menjauhkan wajahnya kembali. Ia menatap wajah Saint, Saint terlihat malu-malu menggemaskan dengan pipi berwarna pink, Saint mengalihkan pandangannya kearah lain tertuju pintu kelas .

"Deg!"

Wajah Saint berubah menjadi putih pucat dengan sorot mata biru pekat.

##

##

Seseorang menatap Perth dan Saint dari pintu kelas, Saint yang menghadap kearah itu menatap tak berkedip.

"Deg!"

Perth terkejut melihat Saint yang kini berwajah putih pucat dengan iris mata biru pekat. Saint terpaku memandang kearah pintu kelas.

Ternyata Godt lah yang sedang mengintip mereka dari balik pintu, wajah nya juga berwarna putih pucat dengan iris mata merah pekat. Godt yang telah ketahuan keberadaannya oleh Saint pun meninggalkan tempat itu.

Melihat Saint yang terus menatap kearah pintu kelas, Perth ikut memalingkan pandangannya ke sana namun tidak ada seorangpun di dekat pintu.

"Perth!" cegah Saint menahan tangan Perth ketika Perth ingin berjalan dan mengecek apakah ada orang disana. Perth kembali menatap Saint kembali yang kini wajahnya sudah kembali normal.

" Aku pasti salah lihat.." ucap Saint, ia menundukan wajahnya.

"Tapi kau... " ucap Perth, sebenarnya ada banyak hal yang ia ingin tanyakan pada Saint, tapi ia mengurungkannya. Saint mengangkat wajahnya dan menatap Perth yang terlihat ingin mengucapkan sesuatu.

"Tidak masalah..." ucap Perth yang kembali duduk dan mencoba bersikap biasa seperti tidak ada apa-apa.

"Hey bunny... nanti jika kau ada sesuatu, kau harus memberi tahu ku okey.." Perth mencoba tersenyum pada Saint.

"Aku akan... aku yang akan menanganinya.." lanjut Perth yang membuat Saint ikut tersenyum.

..

Saint menatap sebuah café yang sudah tutup dan terlihat gelap karena lampu telah dimatikan. Ketika Saint hendak pergi dari sana seseorang tiba-tiba sudah berdiri di depannya, menatap Saint dengan tersenyum.

"Mengubahmu menjadi seperti ini...sepertinya segalanya akan jadi lebih menarik sekarang.." ucap Godt memiringkan wajahnya menatap Saint yang menunduk. Saint ingin melangkah pergi namun Godt menahannya. Saint menatap Godt tajam yang hanya dibalas senyuman dari Godt dan kemudian Godt memberikannya jalan.

"Hei Saint! Senang bertemu denganmu kembali.." ucap Godt dengan masih tersenyum. Saint menghentikan langkah dan menoleh pada Godt.

"Mari kita lihat... Aku sungguh ingin memberikanmu sesuatu seperti sebuah hadiah.. tapi aku belum menyiapkannya.. Aku pasti akan memberikan hadiah itu padamu lain kali.." ucap Godt dengan terkekeh, Saint lalu pergi dari sana dengan cepat.

.

.

.

Perth berjalan santai ke tempat janjiannya dengan Mean, tapi sepanjang jalan orang-orang yang berpapasan dengannya pasti akan menoleh dan memperhatikannya dengan senyuman. Membuatnya menjadi canggung, Apakah ada yang aneh dengan wajah atau penampilannya?

AFTERMATH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang