"Apa kau mendapat hadiahnya?"
Perth berlari sekuat yang ia bisa.
"Aku membuatya khusus untukmu"
Perth terus berlari degan emosi ke tempat orang itu.
"Bagaimana, kau menyukainya?"
.
.
.
Godt menyalakan beberapa lilin di atas meja sambil memegang sebuah cupcake ditangannya dan bersiul lagu ulang tahuan.
"BRAK!!
Perth membuka pintu dengan kasar dan menatap orang itu dengan amarah.
"Kenapa kau melakukannya!?! KENAPA KAU MELALUKANNYA HAH?!!" bentak Perth dengan marah dan airmata menetes.
Godt dengan santai meniup sebuah lilin dan menatap Perth.
"Singkirkan itu!" Perth menghempaskan kue di tangan Godt dan meraih kerah baju Godt dengan kuat.
"Kenapa kau membunuhnya!" bentak Perth
"Kenapa kau membunuhnya! Dasar kau pembunuh!" bentak Perth lagi dan mencengkram kerah leher Godt.
Godt menghempaskan tangan Perth dengan mudah dan menatapnya tajam.
"Dan apa kau tidak?" Tanya Godt
"Apa?" ucap Perth tidak mengerti
"Apa kau tidak bisa mengingatnya?" Tanya Godt lagi, ia menghapus airmata Perth namun langsung ditepis oleh Perth.
"Kau membiarkan mereka pergi!" bentak Godt, membuat Perth ingat, jika beberapa hari ini, ia memang mengacuhkan semua orang yang mempunyai tanda kematian.
Godt terkekeh menatap waajah Perth yang telah menyadarinya.
"Ini?" Godt menunjukan ponselnya yang berisi foto Mean. "Dia hanya salah satu dari orang-orang yang harus kubunuh"
Perth langsung meraih kembali kerah leher Godt dengan menahan isakan dan emosinya.
"Bajikan!" bentak Perth.
"Kau tidak peduli jika aku membunuh orang-orang bukan? Kenapa? Apa karena mereka bukanlah orang-orang dekatmu? Kau pikir kau bisa menanganinya sampai akhir?" ucap Godt dengan meremehkan.
"DIAMLAH!" Bentak Perth dan menghempaskan Godt.
"Ha..ha..ha.." Godt tertawa senang, ia bahkan terbahak-bahak saking senangnya.
"KUBILANG DIAM!" bentak Perth kesal
Godt berhenti tertawa, namun kini tatapannya menjadi lebih tajam dengan wajah yang telah berubah menjadi putih pucat dan iris mata biru pekat.
"Deg!"
Perth terkejut ia melangkah mundur, sedangkan Godt perlahan mendekatinya.
Godt langsung mencekik leher Perth, membuat Perth sebisa mungkin menahan tangan Godt.
"Jika kau tidak menyelamatkannya sekarang ini, maka dia akan mati!" ucap Godt.
"Semua itu ada ditanganmu" lanjutnya, ia melepaskan cekikannya pada Perth, setelah cekikan dilehernya terlepas, Perth segera bergegas lari dari tempat Godt. Ia harus cepat sebelum terlambat.
Godt tersenyum miring.
.
.
.
"Cit!" suara mobil mengerem.
"BRAK!"
Perth yang sedang berlari pun terhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTERMATH (END)
FanfictionApa jadinya jika kamu dapat mengetahui orang yang akan meninggal? Perth tiba-tiba mendapat kemampuan khusus melihat orang yang ditakdirkan akan segera mati, dengan ciri-ciri wajah pucat putih dan mata merah pekat. Dan bahkan bukan hanya itu, ia juga...