09

154 32 13
                                    

"Semua orang mengatakan dia adalah pahlawan. Tapi aku melihat dia waktu itu. Dia hanya seorang remaja yang tidak waras"

Seorang penumpang waktu itu di dalam kereta yang berbicara pada sebuah rekaman video yang kini sudah banyak viewernya. Wajah Perth bertambah emosi. Membuat Godt tertawa begitu senang, seperti sedang melihat sebuah hal yang lucu.

"Orang-orang lebih tertarik dengan gossip dari pada cerita kepahlawanan." Ucap Godt, membuat Perth menatapnya tajam.

Wajah Perth kini berubah menjadi putih pucat dengan iris mata berwarna biru. Siap untuk membunuh siapa saja.

##

God tertawa terbahak melihat wajah Perth yang berwarna putih pucat dengan mata beriris biru pekat.

"Ha..ha..ha.." Godt masih terus tertawa dengan senangnya. Perth memberikan kembali ponsel ke tangan Godt. Ia angsung berlari dan berteriak kesal.

Ia berjalan dengan beberapa kali menabrak orang, namun Perth tidak mempedulikan hal itu, membuat beberapa orang kesal padanya.

"Hei!" teriak seseorang yang ditabrak Perth.

Saint menoleh kearah suara itu.

Ia menatap jika Perth sedang berada di sebrang jalan dengan wajah penuh emosi.

"Apa?! Apa hah!"" bentak Perth pada orang yang meneriakinya.

Wajahnya masih berwarna putih pucat dengan iris biru pekat.

Orang itu hanya tertawa dengan wajah meremehkan pada Perth.

"Apa terjadi sesuatu?" gumam Saint terus menatap Perth.

"Dasar kau bocah brengsek!" dorong orang itu pada Perth, membuat Saint yang melihatnya terkejut.

"Perth Tanapon!" panggil Saint.

Perth kini terlibat perkelahian dengan dua pria dewasa. Saint berjalan cepat menghampirinya, ia tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi.

"Perth Tanapon!!" teriak Saint dengan nada lebih tinggi dari sebelumnya.

Perth menoleh kearah Saint

Saint segera berjalan cepat kearah Perth di sebrang jalan, ia tidak sempat menoleh ke kanan atau kiri, karena rasa khawatirnya pada Perth.

"Pim! Pim!" suara klakson mobil.

Sebuah mobil melintas menuju Saint ketika Saint berjalan di tengah jalan.

Saint bukanya berlari tapi ia justru hanya menutup matanya dan telinga dengan kedua tangannya saja, Perth yang melihatnya langsung membolakan matanya dan melepas cekalan pria di depannya, ia melesat cepat.

"Brak!"

Saint dan Perth terjatuh ke pinggir jalan, kurang sedetik saja mereka pasti tertabrak.

Saint masih menutup kedua telinganya. Perth segera menatap Saint khawtir.

" Ada apa denganmu?!" ucap Perth dengan nafas memburu, hampir saja mereka berdua mati.

.

.

Perth dan Saint kini duduk di bangku taman.

"Kenapa kau melakukan hal tadi?" Tanya Perth

"Aku ingin memberitahumu sesuatu.. " ucap Saint menatap Perth, " Pada malam itu saat kau terjatuh dari atap gedung... aku mengetahuinya. Bahwa kau tidak akan mati" lanjut Saint yang membuat Perth begitu terkejut.

"A-apa?" Tanya Perth , ia hanya memastikan jika apa yang ia dengar tidaklah salah.

"Tiga tahun yang lalu... aku mengalami kecelakaan." Sahut Saint.

AFTERMATH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang