08

154 31 15
                                    

Ibu Perth sibuk mencuci piring dan gelas sambil mendengarkan berita dari tv yang sengaja ia nyalakan dengan volume keras.

"Sekilas info, hari ini pukul 5.20 petang, ada ledakan di Stasiun Siam. Orang-orang dievakuasi karena ledakan. Kereta telah dihentikan dan telah ditunda."

Ibu perth menatap tv dengan wajah terkejut.

Diwaktu yang sama Saint juga sedang melihat tayangan berita tersebut. Ia bergegas menghubungi nomor Perth, Saint tahu Perth biasa menggunakan kereta di jalur tersebut sepulang sekolah setiap harinya. Namun telpon Perth tidak tersambung, membuat Saint semakin cemas.

"Untungnya, ledakan terjadi sebelum kereta sampai ke stasiun.Tidak ada yang terluka"

Godt mengendarai mobilnya dengan mendengarkan berita tersebut.

"Ledakan di stasiun Siam tidak menyebabkan kerusakan yang lebih besar. Hampir tidak ada yang terluka. Berkat tindakan seorang siswa dari SMA Bangkok yang melihat peristiwa tersebut sebelum kereta memasuki stasiun Siam. Siswa ini membuat mereka menghentikan keretanya."

Godt mendecih dan terkekeh mendengar berita tersebut di dalam mobilnya.

"Terimakasih kepada Perth Tanapon dari para penumpang kereta karenanya kereta bisa berhenti dan tidak terjadi korban jiwa dan ledakan yang lebih parah."

.

.

.

Tiga hari kemudian

Perth menatap Saint yang sedang asik membaca buku, keadaan kelas sedang kosong dan murid-murid asik bercanda dan mengobral.

"Anak-anak! Anak-anak! Bolehkah Bapak meminta perhatian dari kalian!" ucap Pak Han, wali kelas Perth yang tiba-tiba masuk dan segera berdiri di depan kelas.

Semua murid kini kembali duduk rapi di kursi masing-masing dan mulai mendengarkan pak Han.

"Ada sesuatu yang harus kuberi tahukan pada kalian. Perth Tanapon!" ucap Pak Han menatap Perth.

"Ya?" Tanya Perth dengan wajah bingung.

"Perth akan menerima sebuah sertifikat penghargaan pada kelulusan." Ucap Pak Han

Semua siswa sontak bertepuk tangan dan kagum pada Perth, mereka menatap Perth bangga.

Woahh!!!"

Perth hanya bisa tersenyum malu, Saint sama sekali tidak menatap Perth.

Setelah menyampaikan hal tersebut Pak Han membubarkan kelas. Satu-persatu murid bergegas pulang.

Perth menatap Saint yang masih duduk di kursinya.

Tiba-tiba saja Plan datang mendekati Perth.

"Perth!" panggil Plan

"Apa?" sahut Perth tanpa menoleh pada Plan, ia membereskan bukunya ke dalam tas.

"Apa kau masih pacaran dengan Saint?" Tanya Plan membuat Perth mengangkat wajahnya menatap Plan. Saint yang masih duduk di sebelah Perth tentu saja mendengarnya dengan jelas.

Mean juga masih disana, ia duduk di kursi belakang Saint sambil memandangi kearah jendela kelas.

Saint terkejut tentu saja. Perth melirik kearah Saint, ia ingin tahu reaksi Saint.

"Kau tidak memberiku jawaban yang jelas lagi? Apa kau ingin agar aku yang menentukan sikap?" Tanya Plan, Perth menatapnya tidak mengerti.

"Ya.. kau terlihat lucu dengan Plan" sahut Earth.

AFTERMATH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang