Sarah tersenyum sambil membaca kembali lembaran pendaftaran ikut pecinta alam di sekolahnya, tidak lupa ia mengambil satu lembar untuk Lia, sahabatnya dari kecil yang kebetulan juga di sekolah yang sama.
"Lia sedang ada di kamar!" Jawab siska mamanya lia yang sedang menata bunga di ruang keluarga, suaranya terdengar serak namun karena terburu buru sarah tidak ingin bertanya lagi.
"Terimakasih tante, Sarah ke kamar dulu ya!"
Tanpa menunggu jawaban siska, lia segera menapaki tangga yang membawanya ke lantai dua. Karena sudah akrab dengan keluarga lia, Sarah sudah di anggap seperti saudara hingga sarah merasa senang dan nyaman jika main atau menginap di rumah lia, kebetulan keduanya tinggal satu komplek perumahan.
Setelah mengetuk sebentar, sarahpun masuk ke dalam, seperti biasa, baju kotor dan bungkusan sampah makanan menebar di seluruh lantai kamar.
"Liburan ini kamu kemana lia?!" Tanya sarah sambil memunguti sampah dan baju yang berserakan di lantai.
"Entahlah....."
Sarah langsung mendekat setelah membuang sampah di tempat sampah.
"Kau menangis.....?!" Tanya sarah sambil duduk di samping lia yang berbaring menyamping memunggunginya.
"Mama dan papa akan berpisah, sarah!" Jawab lia dengan lirih.
"Bagaimana bisa?"
Lia duduk sambil menghapus airmatanya.
"Papa berselingkuh dengan sekretarisnya..,."
Lia menggeleng pelan seakan tidak percaya, yang ia tahu papanya lia yang bernama raffael adalah laki laki yang sangat mencintai keluarganya, bahkan jika pulang kerja selalu tepat waktu, jika ada keperluan keluar kota karena pekerjaan, raffael selalu mengajak mamanya lia.
"Aku harus ikut siapa sarah, aku menyayangi mereka, aku tidak ingin mereka berpisah!" Ucap lia dengan sedih.
Sarah perlahan memeluk sahabatnya itu, ia juga merasakan kesedihan atas masalah di keluaga sahabatnya.
"Ku rasa aku tidak berani membantumu mengambil keputusan, ikuti saja hatimu, tapi masalah ini apa sudah dibicarakan baik baik?"
"Sepertinya kedua orang tuamu masih saling mencintai," ucap sarah setelah melepaskan pelukannya.
Lia terdiam namun kemudian ia melihat lembaran yang di bawa oleh sarah.
"Ini apa sarah?"
"Kau mau liburan ke gunung?" Tanya lia terkejut.
Sarah kemudian memberikan lembaran kertas pendaftaran liburan ke gunung yang di adakan oleh ekstrakurikuler pecinta alam.
"Iya....."
"Tapi sepertinya aku tidak bisa ikut sarah, maafkan aku ya!" Ucap lia dengan menyesal.
Sarah tersenyum lalu menggeleng pelan.
"Tidak apa! Yang penting kamu harus tenang dulu, entah mengapa aku merasa sepertinya Om raffael tidak bersalah," Jawab sarah mengungkapkan pendapatnya.
Lia tersenyum namun seperti terlihat masih sedih.
"Terimakasih ya sarah....smoga itu benar!"
Sarah tersenyum lalu menyimpan formulir pendaftaran pecinta alamnya.
Saat keluar dari kamar lia, sarah melihat foto keluarga tergantung di dinding, lia berdiri di antara kedua orangtuanya, sahabatnya itu memang anak tunggal dan kedua orang tuanya sangat menyayangi nya.
Pandangan sarah perlahan beralih ke sosok papanya lia, Raffael.
Dada sarah berdebar saat menatap wajah raffael, yah ia memang sudah lama menyukai raffael, namun hanya ia pendam saja karena sarah tahu perasaan nya tidak mungkin di balas. Lagipula sekarang ini, ia sedang menjalin hubungan dengan ardy sejak setahun yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Dewasa
Short Storyyang gak suka baca atau masih belum cukup umur harap tidak membaca