Menyerah Itu Santai

646 82 7
                                    

Sesampainya di Mansion megah Uchiha, Naruto nampak tersenyum santai membuat Sasuke terheran-heran.

'Rasanya seperti kembali ke rumah',pikir Naruto senang hingga tanpa sadar tersenyum hangat.

Begitu masuk ke dalam, Naruto disambut oleh banyak maid. Tetapi yang paling menarik perhatiannya adalah nyonya Uchiha yang nampak memanggilnya kemari.

"Ah jadi kau Naruto? Senang bertemu denganmu",ucap Mikoto selaku nyonya di Mansion itu.

"Naruto, kita akan belajar di kamar",ucap Sasuke menarik Naruto pergi.

Tak ingin kalah, Mikoto pun menahan agar Naruto tidak ditarik pergi,"Naruto? Bisakah kaa-san berbicara berdua denganmu?" tanya Mikoto sembari tersenyum menawan dan Sasuke berkedik ngeri karenanya.

Naruto pun melepaskan paksa kedua tangannya yang ditarik,"aku tidak tertarik dengan perebutan aneh ini" ucap Naruto setelah sedikit pemanasan singkat dengan tangannya yang mendadak kaku.

"Temanmu menarik, Sasuke",puji Mikoto puas sehingga mendapatkan decakan sebal dari Sasuke.

"Sasuke dimana kamarmu?",tanya Naruto sudah hampir menggeledah seluruh ruangan terbuka yang ada di Mansion itu.

"Lantai atas",ucap Sasuke masih tidak rela diremehkan oleh ibunya sendiri.

"Aku duluan",ucap Naruto sudah ada di atas membuat Sasuke langsung panik setengah mati.

"Temanmu seru, Sasuke. Kau tidak salah pilih teman",puji Mikoto bangga.

Sasuke langsung sebal membuat Mikoto langsung terkekeh geli,"baik-baiklah padanya, jangan kasar. Lalu rahasiakan ini dari tou-sanmu, kelihatannya temanmu itu anak baik-baik."

"Aku tahu",ucap Sasuke segera menyusul Naruto.

'Naruto anak baik? Justru dialah sebenarnya yang paling ditakuti oleh seluruh orang yang ada di Universitas kalau saja dia tidak acuh tak acuh seperti itu. Geng Shika juga pasti tidak akan berani macam-macam. Ide bagus merahasiakan Naruto dari tou-san, bisa-bisa dia dijadikan mafia keluarga Uchiha',pikir Sasuke merinding sendiri.

"Naruto, ayo belajar?",ajak Sasuke setengah malas begitu mendapati Naruto ada tepat di hadapannya hingga tiba-tiba Sasuke langsung terpaku di tempat begitu mengetahui siapa yang ada di hadapan Naruto. Ayahnya yang berbahaya.

'Gawat',batin Sasuke gelisah dan segera buru-buru menghampiri keduanya.

"T-tou-san?",panggil Sasuke gelisah setengah mati. Begitu juga saat ia melihat wajah Naruto membuat Sasuke ingin membawanya kabur.

'Dan dia malah cengar-cengir',pikir Sasuke merasa ampun dengan sikap tak biasa Naruto.

"Sasuke, siapa dia?",tanya Fugaku dengan wajah datarnya.

"Naruto, tou-san",balas Sasuke cepat.

Naruto kembali tersenyum dan berkata,"anda kelihatan kuat, pak" puji Naruto.

'Dia',Sasuke langsung mati gaya karena ucapan Naruto barusan pada ayahnya.

"Tentu, Uchiha selalu kuat",balas Fugaku malah bangga.

'Apa yang terjadi? Mereka seperti dekat. Tou-san bukan tipe orang yang dengan mudahnya berbicara seperti itu pada seseorang yang baru dan seperti kata kaa-san terlihat baik ini',pikir Sasuke cemas.

"Aku dan Sasuke mau belajar",ucap Naruto langsung merangkul Sasuke pergi sementara di belakangnya Fugaku menyeringai penuh arti.

Di dalam kamar Sasuke..

"Naruto, kau tidak takut pada ayahku?",tanya Sasuke begitu Naruto sudah sibuk dengan kasurnya dan tanpa aba-aba langsung berbaring di atasnya.

"Kasurmu empuk, Sasuke. Tidak seperti kasurku",puji Naruto santai sembari memejamkan mata.

"Ayahmu itu keren",balas Naruto terkekeh santai.

"Begitu? Yang lain selalu mengatakan ayahku itu kejam, sangar dan jahat",ucap Sasuke gelisah setengah mati dengan ucapan Naruto barusan tentang ayahnya.

'Serius tidak ada yang terjadi diantara mereka?',pikir Sasuke tidak percaya pada pemikirannya sendiri.

"Sasuke, aku tidur disini ya",ucap Naruto segera memeluk guling Sasuke dan langsung mendengkur halus.

"Lalu bagaimana dengan belajarnya?",tanya Sasuke yang tentu tidak mendapatkan jawaban apapun dari Naruto.

Sasuke menghela nafas pasrah,'dia sangat santai. Tidak tahu bahaya apa yang akan datang jika dia masuk lebih dalam ke kehidupan pribadiku lebih dari ini. Di Universitas dia juga terlibat masalah. Hari ini sungguh melelahkan.'










Rabu, 25 November 2020
0:04

Menyerah (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang