Menyerah Itu Menyegarkan

508 65 5
                                    

Naruto pun merasa terhenyak dari tidurnya setelah melihat sesuatu yang tak biasa di mimpinya. Melihat ke samping, Naruto pun beranjak dari tempatnya.

Sebelum pergi ke kelas, Naruto memutuskan untuk pergi ke toilet. Setelah itu Naruto langsung pergi ke kelas.

Naruto heran pada sosok pria asing di depan kelasnya tapi Naruto terus melangkah seolah tak mempedulikan.

"Naruto?",teriak orang itu dari kejauhan melihat orang yang sedari tadi di tunggu sudah sampai di depan mata.

Naruto menyipit merasa baru mengenali pria yang berlari menghampirinya itu dengan melongo,"dia datang lagi" gumam Naruto langsung berbalik arah.

"TIDAK MAU",teriak Naruto ambigu berlari kesana kemari demi tidak dikejar pria tak kenal lelah di belakangnya.

"Sudah amankah?",tanya Naruto melihat keadaan sekitar.

"Kau ingin kemana?",tanya pria itu terkikik geli di atas Naruto.

"Ya ampun",gumam Naruto kembali berlari keluar dari atap.

Dari ruang UKS, Sasuke keluar dan melihat Naruto nampak berlari ke arahnya dengan terburu-buru.

"Naruto?",panggil Sasuke.

Disisi lain, Naruto kaget mendapati Sasuke ada di depannya. Dengan refleks Naruto menggendong Sasuke keliling Universitas demi menghindari pria yang mengikutinya sejak tadi tanpa berniat menyerah sedikitpun.

"Naruto, jangan kabur menyerahlah"ucap pria itu sembari berlari di koridor yang masih sepi karena masih terlalu pagi.

"Aku memang suka Menyerah, TAPI UNTUKMU AKU TIDAK AKAN MENYERAH",teriak Naruto langsung kabur dengan kecepatan penuh.

Sasuke heran sekaligus bingung ketika Naruto dikejar-kejar oleh seorang pria dengan menggendongnya.

"Naruto sebaiknya kau turunkan aku. Berlari dengan membawaku akan membuatmu lebih cepat lelah",saran Sasuke sebagai saksi bahwa Naruto kabur dari seorang pria entah karena apa.

"Tidak mau, kau tidak berat Sasuke",tolak Naruto semakin mencepatkan larinya.

'Aku lupa jika dia yang terkuat se-Universitas ini',pikir Sasuke kemudian melihat ke samping. Pria yang sama terlihat masih mengejar Naruto tanpa henti.

Sasuke yang sama sekali tidak mengerti keadaan teringat,"Naruto? Kau kan marah padaku, mengapa kau malah membawaku bukannya meninggalkanku?" tanya Sasuke.

"Aku tidak sekejam itu lagipula nanti dia pasti akan menyanderamu jika kuabaikan saja",ucap Naruto di tengah larinya.

"Naruto apa kau yang membawaku ke UKS?",tanya Sasuke lagi masih tidak mengerti keadaan.

"Begitulah. Setelah menyuapimu tentu saja",balas Naruto berlari menggebu-gebu.

"Menyuapiku? APA YANG KAU LAKUKAN?",tanya Sasuke tanpa sadar berteriak.

"Aku masih pacarmu, kau ingat. Meski cuma pura-pura tapi aku punya hak itu",balas Naruto ambigu.

"Kau menyuapiku pakai apa?",tanya Sasuke tajam, benar-benar tidak mengerti keadaan.

"Apalagi? Kau pingsan di depanku, kotak makananmu juga masih utuh",ucap Naruto seadaanya sebelum berbelok ke kanan dengan kecepatan penuh.

Naruto mungkin menjawab dengan seadanya tanpa ada yang tertutupi karena fokus Naruto telah sepenuhnya teralihkan pada pria yang masih mengejarnya sampai saat ini.

"Naruto, kau sadar kita ini pria?",tanya Sasuke tajam.

"Aku tahu, apa masalahnya? Status kitakan pasangan",balas Naruto acuh.

Keringat keluar deras, Naruto memutuskan untuk bolos sekolah seperti biasanya tanpa mempedulikan Sasuke si murid teladan.

Naruto membawa Sasuke ke depan halte bus dengan berlari begitu mengetahui jika pria yang tadi masih mengejarnya sudah terhenti di tengah jalan karena terlalu kelelahan. Harusnya Naruto yang lebih kelelahan karena berlari membawa Sasuke sampai ke halte bus.

Naruto malah menurunkan Sasuke ke dalam taksi dan duduk di sebelah Sasuke.

'Status kitakan pasangan', kata-kata Naruto masih berdengung di pikiran Sasuke secara berulang-ulang.

"Pak, antarkan kami ke kediaman pribadi Uchiha blok S",perintah Sasuke memberi arahan kemana mereka akan pergi.

"Ada apa disana?",tanya Naruto.

"Ada kita",balas Sasuke seadanya kemudian kembali terdiam.

Sesampainya di kediaman Uchiha yang dituju, Sasuke langsung menarik Naruto masuk ke dalam sebuah rumah mewah. Anehnya begitu masuk, Naruto malah melihat sekeliling yang sepi melompong.

Sasuke langsung masuk ke dalam sebuah kamar meninggalkan Naruto seorang diri. Sementara Naruto dengan acuhnya langsung pergi ke sembarang tempat yang ada di rumah mewah tersebut.

Naruto menemukan sebuah kamar yang terbuka lebar, Naruto melihat berbagai foto dan lukisan Sasuke dari bayi sampai sedewasa sekarang.

"Oh ho?",gumam Naruto.

"Apa yang kau lakukan disana?",tanya Sasuke sudah ada saja di tengah pintu. Sasuke datang setelah mengganti pakaiannya, pakaian santai khas rumahan.

"Melihat fotomu dengan berbagai gaya",balas Naruto seadanya.

"Kemari",perintah Sasuke dengan isyarat tangan.

Begitu Naruto ada di depan Sasuke, Sasuke langsung menarik pakaian Naruto dan menariknya ke tembok.

"Kau sadar jika kita ini sedang menjalin hubungan dengan sesama jenis dan kau biasa saja. Apa kau gay?",tanya Sasuke menatap Naruto dalam.

"Tidak juga",balas Naruto menatap mata Sasuke.

"Kau tidak takut jika aku menularkan penyakit gay padamu?",tanya Sasuke lagi.

"Menurutku itu wajar-wajar saja. Memangnya kau bisa memilih ingin cinta siapa?",tanya balik Naruto.

"Jika suatu saat kau jadi gay karenaku tanpa sadar. Kau tidak masalah?",tanya Sasuke lagi.

"..kau tinggal menolakku jika kau tidak suka, pada saat itu. Aku akan menyerah jika aku sampai gay karenamu",balas Naruto santai.

Sasuke menghela nafas lega setelah mendengar jawaban Naruto.

'Aku semakin tidak mengerti dengan alasan kaa-san dan tou-san sangat menyukai Naruto pada pandang pertama',pikir Sasuke menutup matanya.

Sasuke kemudian kembali menatap mata Naruto seolah terhipnotis oleh warna mata Naruto yang sejujurnya sangat indah dan menyejukkan mata.

"Tentu saja aku belum pernah gay sampai saat ini",ucap Naruto tiba-tiba lalu melepaskan diri dari kukungan Sasuke.

"Sejujurnya nasehatku hanya.. jangan sampai kau jatuh cinta padaku, nanti sakit hati seperti mantan-mantanku",ucap Naruto memberi saran sebelum kembali masuk ke ruangan yang berisikan foto Sasuke tadi.
















Kamis, 3 Desember 2020
21:48

Menyerah (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang