Naruto Tidak Bodoh

513 69 5
                                    

Setelah hari itu Naruto dan Sasuke jadi hampir tidak pernah bertemu lagi hingga sehari sebelum ujian kenaikan kelas pun tiba.

Naruto langsung duduk di tempatnya tepat ketika bel akan berbunyi. Bahkan para dosen yang mengajar di hari itu pun terkaget-kaget karena Naruto sama sekali tak membuat ulah apapun selama kelas berlangsung.

Naruto mengeluarkan mainan kesayangannya dari dalam tas dan terus bermain-main menyocokkan warna-warna yang telah tersedia secara terurut ketika waktu istirahat tiba.

"Sepertinya kau sudah tobat, Naruto",ucap Sakura langsung duduk di depan Naruto.

"Apa?",tanya Naruto cuek.

"Kau bahkan kembali seperti sedia kala",ucap Sakura terkejut.

"Hah?",gumam Naruto heran.

"Maksud..",ketika Sakura baru akan berucap, tiba-tiba temannya datang menghampiri dan berbisik pelan di telinganya lalu berlalu pergi begitu saja.

"Naruto, sepertinya ada yang mencarimu",ucap Sakura memberikan isyarat mata ke pintu kelas pada Naruto.

"Aku malas",balas Naruto tanpa melihat siapa yang telah menunggunya disana.

"Kau yakin? Mungkin itu penting",ucap Sakura mencoba membujuk Naruto.

"Sepenting-pentingnya itu, buatku itu tidak penting. Aku malas",ucap Naruto masih enggan melihat ke pintu kelas.

"Hm? Kau benar-benar kembali. Narutoku yang dulu",ucap Sakura merasa kaget, senang dan gembira.

"Aku geli mendengarnya, Sakura",ucap Naruto menatap Sakura jengah.

"Oh, begitu?",gumam Sakura tak sengaja melihat ke arah pintu kelas.

"Sepertinya dia sudah pergi",ucap Sakura kembali menatap Naruto.

"Ketua OSIS yang sibuk. Seharusnya kau pergi ke pertemuan sekarang",ucap Naruto santai.

"Ah benar",ucap Sakura segera beranjak dari tempatnya.

Naruto kembali sendirian. Beranjak dari tempatnya, Naruto langsung berjalan santai menuju kantin.

"Naruto?",panggil Sasuke menghadang jalan Naruto.

Naruto tak berhenti, Naruto tetap berjalan pelan melewati Sasuke.

"Kau menghindariku! Apa terjadi sesuatu?",tanya Sasuke.

"Tidak",balas Naruto seadanya.

Naruto langsung membeli susu strawberry yang menjadi alasan utamanya pergi ke kantin dan berniat pergi ke taman belakang Universitas untuk menghirup angin segar. Menghiraukan Sasuke yang merenggut kesal karenanya lalu mengikuti Naruto dari belakang seperti anak ayam.

"Kau marah padaku?",tanya Sasuke akhirnya bersuara.

Naruto menatap Sasuke bosan,"seharusnya kau tidak mengikutiku! Kau juga bukan lagi murid yang diminta khusus untuk mengajariku, dan aky bukan lagi pacar pura-puramu."

"Tetap saja. Masa aku tidak boleh berbicara denganmu?",kali ini Sasuke merasa heran.

"Tidak",balas Naruto cepat.

"Huhh",Sasuke mendengus kesal.

"Kemarin kau bilang akan pindah, pindah kemana?",tanya Sasuke mengalihkan pembicaraan.

"Bukan urusanmu",balas Naruto acuh.

"Aku temani ya?",tanya Sasuke lagi.

"Tidak usah",tolak Naruto cepat.

"Kau pacaran dengan Sakura?",tanya Sasuke mengalihkan pembicaraan lagi.

"Tidak",balas Naruto seadanya.

Menyerah (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang