Jati Diri Naruto

478 48 2
                                    

Esok hari pun tiba, Naruto sudah dengan setia menunggu tepat di depan kamar Sasuke dari pagi-pagi sekali tanpa bergerak seinci pun hingga beberapa saat kemudian Sasuke baru saja membuka pintu kamarnya dengan kedua mata yang masih setengah mengantuk karena kurang tidur.

"Ohayou, Sasuke",sapa Naruto dengan santai.

"Hn?",Sasuke langsung melotot begitu mendapati Naruto berada tepat di hadapannya dan langsung waspada ketika Naruto berjalan ke arahnya membuat Sasuke tanpa sadar ikut mundur hingga terhenti di depan pintu kamarnya.

"Kamarnya sangat nyaman",ucap Naruto mengacuhkan Sasuke yang semakin berjalan mundur ke belakang.

"Arigatou",bisik Naruto begitu sudah berada di samping telinga Sasuke dan langsung menjilat cuping telinga Sasuke hingga basah.

"Kau berhasil membawanya Sasuke",ucap Fugaku berada tepat di samping Naruto dan Sasuke.

"TOU-SAN?",teriak Sasuke kaget.

"Hn?",gumam Naruto menatap Fugaku heran.

"Ayo bicara",ucap Fugaku mengerti arti tatapan Naruto padanya. Naruto langsung membuntuti Fugaku dari belakang dan meninggalkan Sasuke di belakang.

*****

"Tolong bawalah putraku ikut bersamamu, Tuan Titisan Dewa",mohon Fugaku tiba-tiba begitu keduanya sudah sampai di sebuah ruangan pribadi.

"Untuk apa?",tanya Naruto mengernyitkan alisnya heran.

"Jadikan dia pasanganmu",balas Fugaku cepat, tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang sudah tercipta.

"TOU-SAN",teriak Sasuke membuka paksa pintu ruangan pribadi.

"Kau telat, Sasuke",ucap Mikoto menyentuh pundak Sasuke pelan dari belakang.

"Bukankah begitu, Anata?",tanya Mikoto menatap Fugaku dan menyeringai tipis.

"Kalian tahu konsekuensi menjalin hubungan dengan kami?",tanya Naruto menatap Fugaku, Sasuke dan Mikoto serius.

"Tentu saja / membuat kami tidak dapat menjalin komunikasi dalam bentuk apapun dengan putra kami, itu bukan masalah besar",balas Fugaku dan Mikoto bersamaan.

Sasuke langsung melotot karena tidak pernah diberitahu apapun tentang masalah ini.

"Bagaimana denganmu?",tanya Naruto kali ini menatap Sasuke serius.

"Aku..",ucap Sasuke sangat ragu, bingung harus menjawab apa.

"Tentu saja dia pasti mau",ucap Mikoto kembali menatap Naruto penuh arti.

Naruto pun berjalan mendekat ke arah Sasuke, menyadari jika Sasuke nampak sangat ragu dengan jawabannya.

"Jangan ragu, soalnya ini hidupmu",ucap Naruto ingin membuat Sasuke santai.

Setelah Naruto berlalu pergi, tinggallah Sasuke kini bersama kedua orang tuanya.

"Sasuke, apa yang kau takutkan? Bukankah sebelumnya kita sudah membicarakan ini?",tanya Fugaku berjalan mendekat ke arah Sasuke.

Mikoto pun memeluk Sasuke dari belakang,"berikan jawaban ya, untuk kami Sasuke."

*****

Di kamarnya Naruto menatap keluar jendela, menatap matahari yang mulai terbenam lagi. Naruto pun berbalik membelakangi jendela dan menatap ke arah pintu.

Naruto mulai memejamkan matanya sejenak dan disaat yang sama pintu kamar pun terbuka lebar menampakkan Sasuke yang sudah siap memberikan jawaban pada Naruto.

Di dalam alam bawah sadar Naruto, Naruto mulai membersihkan pikiran dan tak lama kemudian muncullah sebuah cahaya terang menyelimuti seluruh tubuh Naruto. Beberapa saat kemudian barulah wujud Naruto mulai mengalami perubahan drastis.

'Wujud sebenarnya dari seorang Titisan Dewa kah?',pikir Sasuke memandangi perubahan Naruto tepat di hadapannya.

'Wujud sebenarnya dari seorang Titisan Dewa kah?',pikir Sasuke memandangi perubahan Naruto tepat di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tampan.. dan menawan",puji Sasuke.

"Apa jawabanmu Sasuke?",tanya Naruto mulai membuka matanya kembali ketika mendengar suara Sasuke.









🙄😀Yeay, tinggal satu lagi chapter terakhir😄

Sabtu, 16 Januari 2021
13:14

Menyerah (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang