Naruto Pergi

554 58 0
                                    

"Bisa kau lepaskan aku Sasuke?",pinta Naruto merasa tubuhnya akan kram jika berada di posisi yang tidak elit ini lebih lama lagi.

"Sasuke?",panggil Naruto pelan karena merasa tak ada pergerakan apapun dari Sasuke.

Tak berselang lama bodyguard Naruto muncul dan menatap tuannya, berusaha keras menahan tawa.

"Sepertinya dia tertidur",ucap sang bodyguard melihat Sasuke lebih dekat.

"Eh?",gumam Naruto kaget.

"Perlukah saya..",tawar sang bodyguard.

"Tidak usah",balas Naruto cepat segera mendorong Sasuke pelan dan membawanya ke dalam kamar.

*****

"Tuan Muda",ucap sang bodyguard sembari membawa ponsel miliknya.

"Baik, aku mengerti. Kau bisa pergi, urus keberangkatanku besok",titah Naruto dan mengambil ponsel sang bodyguard.

"Hahh",Naruto mendesah pelan sebelum mendekatkan ponsel sang bodyguard ke telinganya.

Ketua

"Halo?"

"Bagaimana perjalananmu anak muda?"

"Luar biasa mengagumkan"

"Sungguh?"

"Setidaknya setelah sekian lama, ayah menemukanku juga"

"Ayah juga tak pernah bilang jika kau bisa pergi sesukamu, anak muda"

"Hm.."

"Bagaimana liburanmu disana?"

"Aku kabur ayah, ini tak bisa dibilang sebagai liburan"

"Ya, setidaknya kau bisa menjalani masa mudaku secara normal disana"

"Jadi?"

"Apa kau menemukan pasanganmu disana?"

"Ya, aku menemukan beberapa"

"Kalau begitu kau harus pilih salah satu dan bawa kesini"

"Aku juga tahu jika ayah sangat pilih-pilih tentang ini"

"Benarkah? Kalau begitu ayah akan pilihkan satu yang cocok untukmu"

"Tidak perlu, aku bisa cari sendiri"

"Sungguh dingin"

"Sama sepertimu dulu, ayah"

"Ayah tak sedingin itu hingga mendapatkan ibumu, anak muda"

"Tetap saja"

"Oh? Seperti apa pilihanmu?"

"..Ayah mengharapkan yang sempurna?"

"Mengapa tidak? Jika kau menemukannya disana dan ayah merasa cocok. Ayah takkan merasa keberatan dan juga tak akan bertindak tegas dengan memisahkanmu dari pilihanmu jika kau membawanya kesini"

"Lantas bagaimana dengan ibuku?"

"Tentu ayahmu ini lebih baik, jika ibumu tidak setuju dengan pilihanmu mungkin dia akan membunuhnya"

"Mengerikan tapi dia ibuku"

"Ayah tetap lebih baik, bukan?"

"Tidak juga"

"Dinginkan kepalamu jika ingin membawa seseorang yang berharga disini, jangan sampai kau kehilangannya ketika kau membawanya pulang"

"Aku tidak akan membawanya kemana pun, ayah"

"Oh? Itu pilihanmu, baiklah. Ayah takkan melarang tapi ayah tak bisa menjamin jika itu ibumu"

"Hahh, ayah dan ibu tak berubah"

"Kau seperti malaikat di keluarga kita, anak muda"

"Itu juga menjelaskan seberapa gelapnya kalian"

"Tapi kami membesarkanmu dengan sangat baik"

"Ya"

"Ayah sungguh menantikannya"

"Jangan berharap lebih, ayah. Itu mungkin akan menjatuhkan banyak pihak"

"Kau memang anak ayah, sampai jumpa"

"Nasehat yang baik, ayah. Sampai jumpa"

Setelah selesai berkomunikasi dengan sang ayah, Naruto memutuskan untuk masuk ke kamar.

'Ada apa Sasuke sampai mencariku?',pikir Naruto bingung kemudian teringat percakapannya kemarin pada ayah Sasuke.

"Mungkinkah?",gumam Naruto ragu.

Di alam mimpi Sasuke...

"Sasuke kau harus mendapatkannya! HARUS!"

'Mendapatkan?',pikir Sasuke melihat ngeri ayahnya yang seperti akan murka.

Sementara itu diluar alam mimpi Sasuke, Naruto berniat berbalik pergi sebelum tangannya tiba-tiba digapai Sasuke yang kemudian malah bergumam,"dapat" membuat Naruto merasa heran.

'Apanya yang dapat?',pikir Naruto bingung sementara Sasuke menggenggam tangan Naruto semakin erat.

"Permisi Tuan Muda, sekarang Tuan sudah harus berangkat agar dapat sampai di pesawat tepat waktu dan tidak terlambat naik pesawat",ucap sang bodyguard menginformasikan.

"..."







Rabu, 6 Januari 2021
14:35

Menyerah (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang