Tipu Muslihat Naruto

483 60 1
                                    

Di pagi hari yang cerah di perpustakaan, terlihat Naruto yang tengah di kabedon oleh Sasuke.

"Kenapa?",tanya Naruto melihat Sasuke menatapnya dengan tatapan menusuk.

"...",tidak ada balasan, sementara itu di dalam pikiran Sasuke,'aku berhasil membawanya ke perpustakaan dan disini masih sepi.'

"Sudahlah",gumam Sasuke melepaskan kabedonnya.

Tapi setelah Sasuke melepaskannya, Naruto malah berniat pergi karena sudah ditagih janji oleh Sakura sejak kemarin malam.

"Mau kemana?",tanya Sasuke kembali memblokir jalan Naruto pergi.

"Janji dengan Ketua OSIS",balas Naruto singkat dan menunduk untuk keluarga dari blokiran tangan Sasuke.

Naruto memang sengaja memberitahu Sasuke tujuannya tapi Naruto lebih tak menyangka jika Sasuke akan menghalanginya lagi.
Kali ini Sasuke menahan Naruto menggunakan kaki dan tangannya ke rak buku agar Naruto tidak dapat pergi.

'Ck, ucapannya kemarin masih terbayang-bayang dibenakku dan pria itu sekarang ada disini',pikir Sasuke mengingat perkataan Temari padanya.

"Apa itu sesuatu yang penting?",tanya Naruto lagi melihat Sasuke yang malah terdiam menatapnya.

Sasuke membuka mulutnya tapi tak ada suara yang keluar.

'Sakura pasti marah',pikir Naruto.

"NARUTO DIMANA KAU?",hingga Naruto dan Sasuke mendengar teriakan Sakura dari luar.

Sasuke segera menarik Naruto untuk bersembunyi di bawah rak paling ujung dekat tembok. Jadilah posisi mereka kini, Naruto menyender di tembok dan Sasuke berdiri dengan lututnya sementara kedua tangannya berada di tembok tempat Naruto menyender.

Sasuke langsung mengalihkan pandangannya menuju pintu perpustakaan melalui lubang kecil disana, memperlihatkan Sakura tengah menatap tajam seluruh isi perpustakaan.

Naruto yang menyadari Sasuke makin memajukan wajahnya sementara matanya terus mengawasi Sakura dengan waspada pun langsung menarik Sasuke ke dalam pelukannya begitu menyadari Sakura yang semakin mendekat. Dilain sisi, Sasuke dapat dengan jelas merasakan detak jantung Naruto begitu Naruto memeluknya erat.

"Naruto?",panggil Sakura masih memperhatikan dengan seksama seluruh isi ruangan perpustakaan bahkan disela-sela terpencil sekalipun.

Kedua mata Naruto masih mengawasi Sakura yang masih enggan pergi darisana, Naruto menebak jika dalam beberapa langkah lagi Sakura akan menemukannya karena jarak yang begitu dekat, disisi lain dirinya juga menyadari jika Sasuke yang sengaja tidak membiarkannya bertemu dengan Sakura pun semakin memperkecil jarak diantara mereka dan lebih memundurkan diri ke tembok.

Sementara itu, Sasuke merasa senang dengan perlakuan Naruto padanya meski itu karena Sakura yang sepertinya akan segera menemukan mereka begitu menyadari perlakuan Naruto yang semakin lama semakin intens.

'Aku yakin seharusnya dia ada disini, sembunyi kemana sih Naruto itu padahal sebelumnya dia sudah janji. Yah, meski itu hasil paksaanku mengingat waktu kepindahan Naruto yang sudah sangat mepet',pikir Sakura gelisah.

'Semakin runyam, sedikit lagi Sakura pasti menemukanku. Haruskah aku menyerah dan keluar saja?',pikir Naruto bingung dan bimbang dengan kondisi mendesak yang saat ini melandanya.

Sasuke yang langsung menyadari pelukan Naruto semakin merenggang langsung memegang baju Naruto erat.

Merasakan bajunya di genggam erat, Naruto mengeluarkan ponselnya dari saku celana dan meneleponnya Sakura, setelah itu Naruto menggunakan rekaman suara miliknya dengan berbekal teknologi canggih buatannya yang secara otomatis tersambung dengan suara aslinya melalui rekaman untuk berkomunikasi dengan Sakura.

Sesuai perkiraan Naruto, Sakura langsung mengangkat panggilannya.

"Kau dimana?",tanya Sakura.

Naruto dengan cepat langsung mengetik jawabannya melalui ponsel.

"Di bandara, Sakura",balas Naruto yang nyatanya masih menutup mulutnya rapat.

"Janjiannya gimana? Kau berangkat sekarang?",tanya Sakura lagi.

"Tidak, bodyguard tou-san cuma memintaku kesini untuk pembuatan pasport",balas Naruto.

"..Pembuatan pasport? Hahh, baiklah. Aku tidak bisa menyalahkan kondisimu yang spesial sampai tidak bisa diwakilkan",balas Sakura menerima alasan palsu Naruto.

'Keluarga Naruto memang sangat rahasia bagi pemerintah, aku tidak menyalahkannya karena posisinya itu',pikir Sakura mengalah.

"Kau memang yang terbaik, Sakura. Sampai jumpa",balas Naruto, Sakura segera menutup panggilan dan langsung keluar dari perpustakaan.

Merasa sudah aman, Naruto melepaskan pelukannya pada Sasuke.

"Kau akan pergi kemana Naruto?",tanya Sasuke dengan air mata yang sudah menetes. Naruto juga merasakan baju depannya basah karena air mata Sasuke.








Minggu, 3 Januari 2021
11:34

Menyerah (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang