8

1.6K 123 0
                                    


Chapt 8. Semoga ada yang ngasih vote hehehe



Let's read

Malam ini Jeno kembali pulang ke apartemen jisa. Ia membuka apartemen namun tidak menemukan kekasihnya itu. Lantas ia memasuki kamar milik jisa dan kembali menutupnya Jeno tampak mencari cari jisa.

Cklk

Jisa keluar dengan sebuah handuk yang hanya menutupi dada dan pahanya. Jeno tersenyum.

"Kau menggodaku hmmm" ucap jeno menghampiri jisa. Jisa yang tau itu hanya berjalan mundur. Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak melakukannya lagi. Karna ia tidak ingin mengecewakan ibu nya di kampung.

"Tidak Jen. Aku tidak tau jika..." Sial tubuh jisa menabrak pintu toilet. Jisa meremat handuknya.

Kini Jeno berada di hadapan jisa bahkan tubuh Jeno sudah menempel sempurna disana.

"Jen...." Ucap jisa terpotong saat tiba tiba Jeno mencium bibir jisa. Jeno mempermainkannya.

Tangan kiri Jeno menahan kepala jisa. Sedangkan tangan kanan Jeno ia gunakan untuk bermain di balik handuk jisa.

Jisa melenguh saat Jeno menyentuh titik sensitivenya dibawah sana. Bahkan kini bibir Jeno sudah turun ke leher jenjang jisa. Tanpa sadar Jeno meninggalkan bekas merah di leher jisa. Jisa yang sudah kehilangan kesadarannya dan mulai menikmati sentuhan Jeno.

Srrkk

Jeno melepas handuk putih jisa dan langsung menampilkan tubuh telanjang jisa.

Dengan segera ia menggendong wanitanya menuju tempat tidur. Jeno yang tidak sabaran terus menghisap leher jisa bahkan sekarang sudah turun ke arah dada milik jisa.

Hingga sebuah suara menghentikan mereka.

Ding dong

Ding dong

Jeno menggeram kesal lalu bangkit. Jeno melepas jaketnya lalu menutupi tubuh jisa.

"Aku yang buka" ucap Jeno beranjak membuka pintu.

Benar saya ada 2 orang yang sangat ia kenal. Jaemin dan istrinya.

"Loooh. Disini?" Tanya jaemin heran. Jeno menggaruk kepala bagian belakangnya.

"Jen siapa?" Tanya jisa lengkap dengan pakaian nya sekarang. Jeno mendelik terkejut saat jisa dengan santainya keluar tanpa menutupi bercak di lehernya. Sepertinya jisa tidak sadar.

Jaemin tersenyum penuh arti memandang Jeno dan jisa bergantian. Sedangkan aku sangat canggung denga situasi saat ini.

"Ko diluar. Ayo masuk Han jaem." Ucap jisa mengajakku masuk.

"Sepertinya kami mengganggu ya. Aku hanya butuh duduk. Dan kalian bisa melanjutkan" ucap jaemin menuntunku masuk kedalam apartemen. Meninggalkan Jeno dan jisa.

"Kau lupa?" Ucap Jeno menunjuk leher jisa. Jisa mendelik terkejut.

"Bagaimana?"

"Sudah terlanjur. Ayo masuk" ajak Jeno masuk kedalam.

Jisa menyediakan minuman dan cemilan untuk ku dan jaemin.

Aku duduk di samping jaemin. Beberapa kali aku menepuk lengan jaemin gemas karna ia menggoda Jeno terus terusan.

" Jen, jis maafkan jaemin ya. " Ucapku aku merasa tidak enak.

"Tidak apa apa Han. Aku sudah terbiasa. " Ucap Jeno. Jisa mengangguk sedangkan jaemin dengan sengaja mengeraskan tawanya.

married (na jaemin husband series) IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang