Empat

96 16 0
                                    

Junkyu membeku, wajahnya sudah pucat mendengar ucapan jia barusan.

"Dek, serius kamu?" panik junkyu.

"Serius apanya?"

"Ayah"

"Ohh, enggak lah kak mana berani aku laporin kakak ke ayah"

Junkyu menghela nafasnya lagi, ingin marah pun tidak bisa mengingat yang didepannya ini adalah adik kesayangannya.

"Gemes banget sih, mau jadi pacar ka asa aja enggak" ucap asahi sambil mencubit kedua pipi jia.

"Sakit kak" rengek jia.

Tok tok tok

"Jun, ada adek enggak?" tanya bunda diambang pintu dengan wajah panik.

"Kenapa bun?" tanya jia.

"Kamu ini bunda cari cari dari tadi taunya disini, lagian kok tumben?" heran sang bunda.

"Asa yang tarik tan, keren kan asa" bangga asahi dibalas acungan jempol dari bunda.

Sedangkan teman teman junkyu hanya mendelik malas pada asahi.

"Eh iya, bunda mau nyuruh kamu ke indoapril dek, lagi masak buat anak anak ini tapi bumbu bumbunya abis"

"Ehh jadi ngerepotin tan, padahal gausah tan jadi enak ke kitanya" ujar jaehyuk tak tau diri. Yoshi yang ada disampingnya segera menjitak kepala jaehyuk.

"Yaudah bun jia berangkat sekarang"

"Minta anter kakak atau siapa dek" ujar bundanya sambil lari kebawah, lupa kompor didapur belum dimatikan.

"Ayo bareng gue aja dek, sekalian gue juga ada yang mau dibeli" ujar doyoung bangkit dari kasur.

Jia menatap doyoung ragu lalu menatap kakaknya.

"Udah sana, kakak males lagian doyoung gak gigit kok" ucap sang kakak sambil tersenyum.

Lalu keduanya pergi meninggalkan kamar junkyu.

"Jadiii ini gue boleh sebat apa enggak?" ucap jihoon secara tiba tiba, lagi.

"Anjir hoon gue kira udah lupa" ucap junkyu sambil melempari jihoon dengan bantal.

...

Jia dan doyoung telah sampai di indoapril, lalu keduanya segera turun dari motor dan masuk ke minimarket tersebut.

Doyoung segera merebut keranjang yang dipegan jia.

"Gue aja yang bawa"

Jia kebingungan tapi tetap mengikuti doyoung.

"Disuruh beli apa aja sama tante?"

"Gak banyak kok, cuma gula, kaldu ayam sama kaldu jamur"

Doyoung ngangguk lalu mempersilahkan jia jalan didepannya.

"JIAAA" teriak seseorang dari arah belakang.

"Jeongwoo, lagi disini juga?"

"Iya, gue lagi jajan sama si haru, lo ngapain?"

"Oh ini aku lagi belanja titipan bunda"

"Bareng bang doyoung?" selidik jeongwoo.

"Tono sini deh!" teriak jeongwoo lagi.

"Berisik anjir, ehh ji lagi apa cie bareng bang doyoung"

"Bacot lo berdua, gue nganter jia doang"

"Wah katanya baru kenal sehari tapi udah main anter aja nih" kompor jeongwoo.

Sedangkan jia hanya diam, bingung menjawab apa karena dia masih canggung dengan tiga pria didepannya ini.

IntrovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang