Akhirnya keenam remaja itu berhasil keluar dari hutan dan kembali ke perkemahan.
Doyoung yang melihatnya segera menghampiri adik adiknya.
"Gimana, kalian baik baik aja?" tanya doyoung khawatir.
Haruto ngangguk diikuti yang lainnya.
"Tapi kita cuma dapet bendera tiga kak" ujar jaera.
"Gak masalah yang penting kalian baik baik aja"
Tatapan doyoung teralihkan pada jia, dia merasa gadis itu sedikit aneh, wajahnya sangat pucat dan juga kentara sekali bahwa dia sedang menahan tangis.
"Hey, lo kenapa dek?" tanya doyoung menghampiri jia yang masih nunduk.
Tidak ada jawaban, sebelah tangan doyoung memegang bahu jia lalu tangan satunya lagi menangkup pipi jia agar tidak menunduk lagi.
"Jia, kenapa?" tanya doyoung halus.
Masih tidak ada jawaban, tapi kini terdengar isakan kecil dari mulut jia dan juga bahunya yang bergetar hebat.
Doyoung yang melihat itu segera menarik jia kedalam pelukannya.
"Dek tenang sekarang kamu udah aman, disini udah banyak orang" ucapnya halus.
"T-tapi jia tadi liat-"
"Stt, kalo kamu takut gausah bilang, kakak ngerti. Sekarang tenangin diri kamu dulu ya" doyoung mengelus punggung jia agar wanita itu lebih tenang.
"Itu jia kenapa?" bisik jaera pada temannya.
"Gatau anjir nara, ruto, si jia kenapa?" ucap yeonmi.
"Gue juga gatau sih, tapi kayanya jia ngeliat sesuatu didalem hutan tadi" ujar nara.
"Hah, kok bisa?" ucap haruto kaget.
"Ya bisa lah, kan ditengah hutan tengah malem pula" ucap jeongwoo nyolot.
"Tapi kok gak bilang" heran yeonmi.
"Ya dia gamau bikin kita panik lah yeonmi" ucap nara sedikit ngegas, karena kan dia sebenarnya sudah tau kalo jia kenapa napa, tapi dia juga bungkam karena tidak mau membuat suasana makin mencekam.
Setelah melihat tangisan jia mereda, mereka segera menghampiri temannya itu.
"Ji, lo gapapa kan?" tanya jaera khawatir. Yang lainnya juga menatap jia denga tatapan khawatir.
Jia mengangguk "Iya aku gapapa kok, kalian gausah khawatir" ucapnya sambil tersenyum.
"Kalo nanti gabisa tidur bilang kita aja ya biar kita temenin" ucap yeonmi.
"Iya ji, ntar kalo ada apa apa langsung ngomong aja" sahut haruto.
"Iya, kalian tenang aja aku udah gapapa"
"Sekarang kita baris lagi aja, acaranya bentar lagi selesai" ucap doyoung.
Semuanya sudah kembali ke barisannya, menunggu pengumuman kelompok mana yang akan terkena hukuman.
Tapi sialnya, park jihoon malah mempermainkan mereka dan mengatakan itu akan diumumkan besok pagi, sekarang mereka dibubarkan untuk beristirahat di tendanya masing masing.
"Bang jen, kayanya sekarang gue tidur sama anak anak ini deh" ucap doyoung pada jeno.
"Lah kenapa, tenda osis lebih luas perasaan" ucap jeno heran.
"Jaga jaga aja bang, takutnya ada apa apa sama mereka"
"Ohh, yaudah tar gua bilangin jihoon"
"Oke bang thank's"

KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert
FanfikceBagaimana jadinya jika gadis introvert seperti jia bertemu dengan pria soft seperti doyoung? "Kakak mau?" "Mau disuapin" "Eh?" "Kenapa ah eh mulu dah tiap ngomong sama gue" "...." "GEMESH BANGET"