Hari kedua mpls jia sudah siap dengan baju olahraganya, duduk manis di tempatnya sambil mendengar arahan dari doyoung dan jihoon didepan.
"Kegiatan kita sekarang mulai dari senam jam delapan nanti sampe sejam kedepan, setelah itu istirahat terus kalian bakal ditugasin buat minta tanda tangan ke anak anak osis minimal 25 orang" jelas jihoon.
"Dan karena gue ada urusan sama panitia mpls yang lain, hari ini gue serahin urusan kelompok ini ke doyoung. Jadi kalo ada apa apa jangan lupa laporan sama doyoung, ngerti kan"
"Ngerti kak"
"Yaudah kalo gitu gue keluar duluan" pamit jihoon.
"Nah sekarang kita siap siap, sepuluh menit lagi kita kelapang" ujar doyoung.
"Kak, kalo yang sakit gimana, tetep ikut kegiatan atau gimana?" tanya jaera.
"Untuk sekarang semuanya turun dulu aja ke lapang, ntar dikasih arahan sama bang jihoon terus pas mau mulai kegiatan senam biasanya anak yg lagi kurang sehat disuruh memisahkan diri" jelas doyoung.
"Kenapa, lo sakit ra?" tanya nara yang duduk disamping jaera.
"Kaga sih pengen nanya aja" ujar jaera acuh dan mendapat tatapan tajam dari yang lainnya.
"Udah sekarang kita kebawah, udah mau mulai kegiatannya. Inget baris perkelompok terus kalo terjadi sesuatu harus buru buru laporan ke gue"
"Siap kak"
"Yaudah, to lo pimpin yang lainnya kelapangan sana" perintah doyoung pada haruto yang sebelumnya sudah ditunjuk jadi ketua kelompok.
"Siap bang, ayo gaes kita kelapang" ujar haruto semangat.
...
Lapangan sudah dipenuhi oleh anak anak yang sedang mpls juga anak anak osis.
Didepan sana jihoon sedang memberi arahan pada adik adiknya untuk acara hari ini, seperti yang doyoung katakan yang merasa kurang sehat disuruh untuk memisahkan diri ke samping lapangan.
Acara senam berlangsung setengah jam kedepan, kemudian dilanjut dengan perlombaan yang diadakan oleh para osis.
Sebelumnya memang sengaja tidak diumumkan agar meminimalisir tingkat kecurangan.
Tentu saja anak anak itu mulai protes karena tidak diberi tahu sebelumnya.
"Bang doy kok ga bilang ada lomba sih" ujar jeongwoo.
"Iya kak, males kan kalo gaada persiapan" keluh yeonmi.
"Setuju, mana lombanya dibawah terik matahari gini" sahut salah satu anggota kelompok 4.
"Iya kak ah, kulit gue item emang mau tanggung jawab lo" ujar haruto.
"Tolong sopan santun dijaga ya, gue disini kakak kelas kalian, pembimbing kalian juga" ujar doyoung tegas membuat anak kelompok itu terkejut.
Bagaimana tidak terkejut, orang kemarin doyoung dan jihoon santai saja saat membimbing dikelas. Tapi mengingat sekarang mereka sedang di lapang dan semua kelompok sedang berkumpul disana mereka tersadar atas tindakan tidak sopan terhadap kakak kelasnya itu.
Semuanya memutuskan diam sambil menundukan kepalanya merasa bersalah.
"Weh doy santay, kasian noh adek adeknya!" teriak jeongin yang ada disamping kelompok 4. Dia dan yedam adalah pembimbing kelompok 3.
Doyoung menghela nafasnya kasar.
"Lo semua boleh bertindak santai sama gue, tapi harus ngerti situasi. Sekarang kita lagi kegiatan dan semua kelompok ada disini, jadi adabnya tolong dijaga" jelas doyoung tegas.
"Iya kak" jawab anak kelompok 4 sambil tetap menunduk.
"Gak cuma kalian, semua yang denger omongan gue tadi juga harus jaga sopan santunya sama kakak kelas, apalagi ini di tempat umum dan acara resmi" ujar doyoung pada kelompok 3 dan 5 yang memang daritadi memerhatikannya.
"Iya kak" jawab mereka serempak.
Perlombaan pun dimulai sampai bel istirahat terdengar, merekapun dibubarkan dari lapangan.
"Gue kaget banget anjir pas ka doyoung marah tadi" ucap yeonmi setelah berada di kantin.
"Iya anjir serem banget woy, yang kemaren kerjaannya senyum tiba tiba jadi tegas gitu" sahut nara.
"Tapi gue rasa itu wajar, gimanapun juga tadi kita emang salah, lagian ka doyoung juga harus jaga ke profesionalannya sebagai osis" ujar jaera.
"Baru tau gue osis harus profesional" ujar haruto terkekeh.
"Ji diem terus, lo kaget juga gak liat bang doyoung kaya tadi?" tegur jeongwoo pada jia.
"Aku juga kaget, tapi aku setuju sama ucapan jaera. Masih mending kak doyoung yang kaya gitu, gimana kalo kak jihoon?" ujar jia panjang. Sepertinya ini ucapan paling panjang dari sebelum sebelumnya.
"Iya sih, kalo bang jihoon yang marah pasti berabe lah" kata haruto.
Tiba tiba doyoung duduk dimeja panjang itu membuat kelima remaja tadi terkejut.
Doyoung terkekeh melihat ekspresi tegang para adik kelasnya itu.
"Santai aja kali, kita lagi istirahat ini gausah tegang gitu" ucapnya.
"Ehh kak, soal tadi maaf yah. Gimanapun juga gue yang mulai ngomong gasopan ke elo tadi" ujar yeonmi merasa bersalah.
Lagi lagi doyoung terkekeh "Iya, gapapa kali gue juga bukan marah tapi ngingetin doang lain kali jangan gitu lagi ya" ujar doyoung yang diangguki cepat oleh kelima adik kelasnya.
"Gue pergi deh, kayanya suasananya gaenak banget kalo gue disini" ujar doyoung dengan senyum yang tidak luntur. Beranjak dari kursinya lalu mengusak surai jia yang tadi duduk dihadapannya lalu pergi dari sana.
"Wah parah, gue yakin bang doyoung suka sama jia inimah" ujar jeongwoo heboh.
"Iya anjir, apaan coba tuh pake ngusak surai jia segala" sahut haruto.
"Ji, kudu siap siap dideketin kak doyoung inimah" kata nara.
"Iya ji, siapin hati yang kuat ya" kata jaera.
"Harus kuat ji ngadepin softboy kaya kak doyoung" sahut yeonmi.
Sedangkan jia hanya menunduk dan menahan kesal pada teman temannya.
"Ih, kalian jangan gitu ah, jangan ngaco" rengek jia.
"Kita ngasih tau ji, supaya lo ada persiapan kalo nanti beneran didekatin kak doy" goda nara.
"Nara mah, udah ah aku ke kelas duluan" ujar jia berdiri.
"Eh enggak enggak, bercanda doang ji. Udah sini duduk lagi" nara mencekal tangan jia menyuruh untuk duduk kembali.
"Lucu banget anjir, ji jadi pacar gue aja gimana" ujar jeongwoo yang mendapat tatapan tajam dari yeonmi.
"Bercanda yeon, gaakan pindah haluan kok gue" ucap jeongwoo sambil nyengir.
"HAH?"
"Kenapa lo pada?" tanya jeongwoo pada teman temannya yang teriak bersamaan.
"Mi lo pacar si buluk?" ucap haruto tak percaya, sedangkan yeonmi mengangguk acuh.
"Anjir kok mau" ucap jaera.
"Iya mi, kok kamu mau sama jeongwoo?" tanya jia.
"Wah ji, lo kok kebawa julid sih" ucap jeongwoo tak terima.
"Ya gimana ga julid, liat yeonmi yang cakep gini mau sama yang buluk macem lo woo" ucap nara menusuk.
"Anjing ya kalian semua" kata jeongwoo dengan senyuman membunuhnya.
Yang lainnya dibuat tertawa melihat jeongwoo yang dinistakan seperti ini. Sungguh melihat jeongwoo dinistakan itu membuat mereka sangat senang.
TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/247699187-288-k456494.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert
FanfictionBagaimana jadinya jika gadis introvert seperti jia bertemu dengan pria soft seperti doyoung? "Kakak mau?" "Mau disuapin" "Eh?" "Kenapa ah eh mulu dah tiap ngomong sama gue" "...." "GEMESH BANGET"