Annyeong!!!
Hari ini ,hari dimana Reni yang sedang rumah di menatap layar handphone seperti melihat foto ia dengan seorang lelaki yang sekarang ia benci
Reni mengeluarkan air mata kepedihan dan sakit hati sudah beberapa luka lelaki itu berikan pada nya sambil mengusap foto kenangan mereka
"HARI INI DENGAN DULU HANYA LO YANG BISA MENCIUM BIBIR GUA"ucap dalam tangisan dalam nya
Flash back on
Sebuah rumah dimana Reni sedang beristirahat karena habis perpulang sekolah dengan mengunakan sepeda kesayangan nya
Ia duduk sebuah soffa rumah sambil menyender kan diri nya kesoffa ia beberapa lelah nya ia habis masuk sekolah
BRUKKK
Sebuah seorang lelaki masuk kedalam rumah Reni dengan mengunci dan mengintip kedepan rumah nya sebenarnya ia sangat kaget atas kehadiran nya
"Lo siapa?"tanya menghadap lelaki itu dengan bingung
"Gua arka tolongi gua ada seorang inggin mengeroyok gua"ucap dengan kecapean
"Oh oke Lo duduk aja gua lihat kedepan"balas langsung lihat jendela rumah mengintip sela sela jendela menghadap sebuah jalan nya tak banyak lewat rumah nya
Kemana anak itu
Awas kalo kena kita habisin
Jangan kasih ampun
Seperti nya kesana
Ucapan segorombolan yang mencari seorang lelaki yang masuk kedalam rumah Reni secapat nya ia langsung menghadap ke lelaki itu
"Seperti nya mereka sudah pergi"ucap nya kepada arka
"Hmm, gua numpang beristirahat disini boleh"ucap nya melihat Reni berjalan kekulkas untuk mengambil minum
Reni mengambil sebuah air putih dan menuang nya kedalam gelas dan minum dan ada air minum dengan keluar dari sela sela bibir jatuh ke tenggorokan
Membuat arka mendekatin Reni dengan baru sadar lelaki itu mendekati nya ia mundur kebelakang dan terpojok oleh kulkas
Saat dekat wajah mereka tangan arka yang mendarat sebuah dinding pipi Reni
CUPP
flash back off
berada di berada persustakaan yang sudah ada Reni dengan Nico membaca buku dengan berdua
"Eh sayang entar kamu mau ga kita makan caffe?"tanya Nico kepada nya
"Boleh"
"Yaudah aku dipangil gara gara nilai aku turun ni" ucap sebelum pergi langsung mengecup kening nya Reni
******
Reni sedang berada meja perpustakaan yang paling pojok dengan membaca salah satu buku nya. Tiba tiba mata melihat seorang lelaki itu lagi dihadapan nya
Wanita sentak bangun dari kursi tempat nya berapa terkejut nya ia melihat lelaki ini yang terus menerus mengangu nya sampai tak henti
Flash back on
Sebuah penjaga perpustakaan yang di samperin oleh seorang yaitu arka anak pemilik yayasan
"Gimana sudah kosong kan ruangan?"tanya arka kepada seorang tua penjaga kasih
"Sudah!!"
"Bagus, tapi kalo ada orang masuk jangan biarkan kalo engak kamu akan kelihatan perkerja an"ucapan acaman
"Okkkee"
Flash back off
Lelaki mendekati kepada Reni dengan langsung mendorong tubuh kecil Reni kebelakang mengenai sebuah rak buku rambut nya menutup wajah nya
Arka mendekat lebih dekat pada nya arka selalu membuat jantung berdebar kencang ketakutan Reni yang mengeluarkan keringat dinggin nya
Arka benarin rambut Reni yang berjatuhan wajah nya dengan sangat lembut setalah itu meraih Dinding pipi nya dengan mengelus nya
"Lo ga berubah tetap takut dengan gua"ucap mengelus pipi Reni sedang Reni tak berani memandangi nya
"Sampai sekarang Lo tetap cantik tak berubah"ucap yang berubah mengelus rambut nya Reni
"RENN!!" Sebuah teriakan yang sangat alfal banget Reni sontak mendorong tubuh arka untuk menjauh
Dan tepat datang seorang lelaki itu yaitu kekasih nya Reni yang binggung?"kenapa ada arka?"tanya nya
"Tad--i arka meminta aku mambantu menyesaikan deskripsi nya"ucap bohong Reni yang gemetar
"Oh, ya sudah ren kita pergi"balas nya menarik tangan Reni untuk pergi dan menjauh dari arka
Hai gays
Jadi arka sangat terobsesi oleh Reni apa yang telah dilakukan arka sampai Reni sangat marah
Dan apa si sebanar nya antara Meraka
Tolong kasih pendapat kalian
Komen sebanyak banyak
Wahahahhaha
KAMU SEDANG MEMBACA
|first love™|[END]
Aksi📌Sebelum baca follow 📌Jangan lupa vote 📌Dan komen ya "Aku benci kamu?" Ujar nya sambil nangis memeluk tubuh nya,sambil menangis sudah banyak banget air mata keluar,sebuah perasaan tak bisa berkata apa apa hanya bisa ia lakukan hanya menangis da...