eunha mengerjapkan matanya, ah rasanya kepalanya sangat berat.
dimana ia?
"kamu sudah sadar?"
eunha menoleh kesamping, dan menemukan jungkook sedang duduk sambil menggenggam tangannya yang..
memakai infusan?
"apa ini?" eunha menunjuk tangannya, "ah kenapa kepalaku sangat sakit?"
jungkook mengelus lembut kepala eunha, bermaksud membuat wanitanya tak merasa sakit lagi. "kamu ingat siapa yang bawa kamu kedalam lift?"
eunha mengangguk, "feeling ku bilang dia cuman bohong, dan ternyata betul,"
"siapa dia?"
eunha menggeleng, "pegawaimu, mungkin?"
jungkook berdesis, "cih, gak bakal sudi aku punya pegawai kaya dia,"
lalu setelahnya jungkook pun ikut berbaring disamping eunha, mengganti bantal yang eunha gunakan dengan lengannya. lalu kemudian memeluk wanita itu hangat.
"kenapa? kamu sakit juga?"
jungkook menggeleng sebelum menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher eunha, menghirup aroma wanita itu yang selalu membuatnya candu. "jangan luka lagi, aku khawatir,"
deg!
jantung eunha berdetak dua kali lebih cepat, namun entah mengapa ia malah tertawa alih alih salah tingkah.
"dasar bucin!"
jungkook langsung menatap eunha datar, "berani kamu ya sekarang,"
"berani dong," eunha tersenyum mengejek, "kan bapak jungkook sekarang udah bucin, jadi gak perlu takut ditendang lagi,"
sontak jungkook ikut tertawa mendengar hal tersebut, mengingat awal pertemuannya dan eunha yang sangat tidak berkesan.
sebuah awal yang juga dulunya tak jungkook percayai, malaikat pelindung..
lihatlah sang malaikat itu sekarang, benar benar terlihat seperti manusia biasa dan terlihat.. bisa dimiliki?
"eunha.." jungkook duduk, lalu diikuti oleh eunha. "apa.. malaikat.."
eunha tersenyum kecil, mengelus tangan jungkook lembut. "mau ngomong apasih? kok kamu gugup gitu?"
"setelah tugas kamu berakhir, apa kamu bakal kembali kebumi lagi?"
eunha menggeleng kecil, "ini tugas terakhir aku, dan setelah ini aku gak bakal kembali kesini lagi kook.. aku udah jadi malaikat seutuhnya,"
jungkook menghela nafasnya, "kenapa aku harus jadi yang terakhir? orang yang sebelum aku pasti beruntung ya?"
"gak gitu ceritanya.." eunha terkekeh, "mereka udah gak ada kook, atau udah berada dikehidupan selanjutnya?"
"kehidupan selanjutnya?"
eunha mengangguk. "aku datang ke bumi setiap 100 tahun sekali, jadi mustahil kan mereka masih hidup?"
jungkook mengangguk paham, "tapi tetap aja aku bakal.. eh?"
eunha tertawa, "bakal apa? bakal kangen?"
"enggak, pede banget sih!"
"ngaku aja kali pak kalau memang takut kangen," eunha tersenyum sambil menatap mata jungkook yang juga menatapnya.
perlahan, jungkook mendekatkan wajahnya dengan wajah eunha. lalu..
cup!
untuk pertama kalinya, kedua bibir mereka bertemu.
...
"mau jalan dulu?"
eunha mengangguk dengan semangat, kapan lagi jungkook mengajaknya jalan jalan kan?
dan akhirnya malam itu setelah jungkook selesai mengerjakan pekerjaannya, mereka berdua pergi untuk menghabiskan malam bersama.
"keren banget, udah beda banget sama waktu terakhir aku datang kesini," eunha tersenyum senang sambil memandangi indahnya kota seoul malam itu, hanya berkeliling menggunakan mobil seperti ini saja sudah membuatnya bahagia.
"mau mampir?"
"kemana?"
"mall? restoran? cari makan?"
eunha menggeleng kecil, "ada tempat lain yang.. lebih.. romantis?"
jungkook sontak tertawa mendengar itu, tangannya tak tahan untuk tak mengusap rambut hitam sepundak eunha. "ada, mau kesana?"
eunha pun mengangguk dengan semangatnya, jungkook tersenyum melihat itu.
satu tangannya digunakan untuk menggandeng tangan eunha, dan eunha membalasnya dengan erat.
entah apa yang kedua insan itu fikirkan, setidaknya mereka harus membuat kenangan sebelum eunha benar benar pergi kan?
tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
guardian angel
Fanficand until whenever, I will always take care of you. because I am.. your guardian angel✨