penjelasan

67 8 0
                                        

     matahari bersinar terik, eunha mulai membuka matanya. ia merasa terkejut karena tidak berada dikamarnya diistana, namun sesaat kemudian ia menghembuskan nafas lega karena baru mengingat bahwa ia sedang berada dibumi.

eunha bangkit, tubuhnya terasa nyeri semua.

     "dasar manusia jahat!" eunha menggerutu, namun ia tetap melangkahkan kakinya mencari dapur. ini adalah salah satu kebiasaannya jika dibumi, ia akan selalu membuatkan sarapan bagi manusia yang ditolongnya.

     rumahnya luas, tapi sepi. sangat berbeda dengan diistana. begitulah isi fikiran eunha.

     lihatlah, bahkan bahan bahan makananan didalam rumah ini sangat lengkap. didalam kulkas sudah tertata rapi, begitu juga dengan didalam lemari.

     eunha tersenyum senang melihatnya, ini sangat menyenangkan bukan?

     dengan kelincahannya, eunha memasak sarapan pagi itu. ia merasa bangga ketika melihat meja makan sudah dipenuhi oleh masakannya.

     apa saat ini ia harus membangunkan jungkook? ah tetapi ia masih takut jika jungkook kembali marah dan menghajarnya lagi. luka yang semalam saja belum hilang, masa ia harus menambah luka baru?

     fikiran eunha buyar ketika mendengar suara seseorang yang berjalan kemari, dan tepat sekali! jungkook yang datang.

     eunha tersenyum, manis. "selamat pagi jungkook!"

     jungkook cukup terkejut, tapi ia dengan cepat menetralkan raut wajahnya. "ngapain sih lo masih disini? gue kan udah nyuruh lo pergi?!"

     eunha menggeleng, ia menghampiri jungkook. kemudian membawa pria itu duduk pada salah satu kursi. tersenyum dengan bahagianya, tak memperdulikan ekspresi wajah jungkook yang datar. "aku udah masak semuanya, sekarang kamu makan ya? kalau udah selesai aku bakal bantuin kamu lagi, apapun itu!"

      gadis dihadapannya ini masih waras kan?

      "lo.." jungkook menggeram kesal, "gue gak percaya! malaikat pelindung? cih, apa itu? lo fikir sekarang gue tinggal dinegri dongeng?! lo fikir gue anak kecil yang percaya sama gituan? gila ya lo?!!"

     tanpa memperdulikan jungkook, eunha malah menyiapkan makanan mereka dipiring. masih dengan senyumannya yang sama sekali tak luntur. "makan dulu, nanti aku jelasin.."

      malas berdebat lagi, jungkook pun segera melahap makanannya.

     enak..

      "siapa wanita ini? kenapa masakannya terasa sangat nikmat? apa benar dia malaikat.. aishh bodohnya kau jeon jungkook! mana ada hal semacam itu!" jungkook tetap menampilkan ekspresi datarnya, walaupun didalam hatinya ia memuji masakan eunha.

    "bagaimana? apakah enak?" eunha bertanya dengan senyuman, namun jungkook menghiraukannya saja. karena merasa tak ada jawaban, akhirnya eunha pun memutuskan untuk makan juga. perutnya sudah kroncongan sedari malam. "aww!"

     jungkook dengan refleks menoleh, menatap eunha yang meringis sambil memegangi bibirnya.

      "bodoh!" umpatnya kepada eunha yang masih meringis.

     pria itu berdiri, lalu pergi. namun tak lama ia kembali sambil membawa kotak p3k.

     ditariknya tangan eunha menjauh, ia mendekatkan tubuhnya dengan tubuh eunha yang masih duduk. lalu mulai mengobati luka disudut bibir wanita itu.

     setelah sadar karena posisinya yang terlalu dekat, jungkook segera menjauh.

      "terus gimana aku bisa makan?" tanpa merasa gugup seperti jungkook, eunha bertanya dengan biasa saja.

     "gak usah makan,"

     "apa?!!" eunha mengerucutkan bibirnya, perutnya sudah lapar sekali.

     "ckck," jungkook berdecak, "lo bilang lo malaikat? ada malaikat modelan kaya lo gini?" eunha hanya diam saja. "makan pelan pelan,"

     eunha mengangguk patuh, kemudian makan dengan perlahan agar tak mengenai sudut bibirnya. ia tersenyum sendiri ketika merasakan masakan buatannya, dan hal tersebut tak luput dari pemandangan jungkook.

                                            ...

     setelah selesai makan, jungkook membawa eunha keruang tamu. membaringkan wanita itu disana. kemudian ia pergi sebentar, lalu kembali dengan membawa es batu dengan handuk.

     ia menyikap keatas pakaian eunha, sedikit tertegun melihat perut wanita itu. kulitnya putih mulus, terlihat sangat eunghh.. menggoda walaupun ada sedikit bekas kebiruan disana karena tendangan jungkook.

     hey! jangan salahkan jungkook! ia juga pria normal yang akan tergoda jika melihat pemandangan seperti ini.

      "kamu ngapain?" akhirnya suara eunha lah yang membuyarkan pemikiran kotor jungkook.

     lagi dan lagi, jungkook sendiri lah yang menjadi gugup. dan untungnya, dia adalah seorang jeon jungkook. seseorang yang bisa dengan gampangnya menutupi segalanya.

     jungkook mengompres perut eunha yang lebam, eunha hanya meringis saja.

     setelah dirasa cukup, akhirnya jungkook meletakan semuanya dimeja. duduk menghadap arah lain, menunggu eunha yang berbicara. karena wanita itu tadi bilang dia akan menjelaskan sesuatu.

     "percaya sama aku, aku benar benar malaikat pelindungmu. mungkin ini kedengarannya sangat aneh, tapi semua itu nyata. aku datang dari kerajaan dilangit. istana yang dipimpin oleh ayahanda seokjin dan ibunda sowon. dan kamu, kamu adalah orang terakhir yang akan menyempurnakanku. ini adalah tugas terakhirku. setelah tugas ini selesai, aku baru bisa disebut malaikat seutuhnya," eunha menghela nafasnya sebentar, "ibunda bilang bahwa kamu adalah orang yang pendiam. tetapi ternyata tidak begitu. kamu hanya menyembunyikan segalanya. maka dari itu, selama 365 hari kedepan.. aku akan mengembalikanmu.. mengembalikan sifat aslimu yang selama ini selalu kamu tutupi entah apa alasannya. so, trust me jeon jungkook."

     jungkook tertegun sebentar, ia tak percaya. hal macam apa itu? apakah saat ini ia sedang berada didalam sebuah dongeng anak anak?

     namun, hatinya bergetar mendengar itu. mengatakan hal lain yang tak disetujui logikanya. "oke, gue kasih lo kesempatan 365 hari kedepan,"

      eunha tersenyum, senyuman yang terlihat sangat tulus bagi jungkook. sehingga mau tak mau, jungkook ikut mengangkat bibirnya. membentuk sebuah lengkungan yang dinamakan senyuman.

     dan ini, adalah awal dari segalanya..

     tbc

guardian angelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang