SUDAH 2 hari kami di Narnia. Aku sangat betah di sini. Bermain di pantai, merasakan indahnya Cair Paravel, dan bermain dengan Lucy. Dia sangat seru dan humble.
Aku sedang duduk di tempat tidur, sedangkan Millie sedang memandang pemandangan dari jendela.
"[Name], kau yakin akan disini terus?" tanya Millie. Aku menoleh dan mengangguk.
"Selama yang ku mau," jawabku.
"[Name], coba kau pikir. Bagaimana jika mereka menjebak kita? Bagaimana jika kita tak bisa pulang lagi ke rumah? Bagaimana jika Mum dan Dad sedang mencari kita?" kata Millie panjang lebar. Aku berdiri.
"Millie, tak mungkin mereka menjebak kita. Kita pasti akan pulang. Soal Bibi dan Paman, aku tak tahu bagaimana mereka," ucapku. Millie menolehkan kepalanya.
"Mum dan Dad pasti sedang mencari kita. Aku merasa bersalah," kata Millie menunduk.
"Menurutmu, akankah mereka percaya ada Narnia di dalam lemari?" tanyaku.
"Menurutku? Tidak."
° ° °
Aku berusaha pergi dari Cair Paravel, bukannya pergi meninggalkan, hanya mau mencari pintu masuk kami ke dunia ini saja. Perkataan Millie benar, bagaimana jika kami tak bisa pulang?
"[Name], kamu mau kemana?" tanya Lucy saat aku berusaha keluar.
"Emm, tidak apa-apa. Aku hanya ingin pergi sebentar," jawabku ragu.
"Jangan, [Name]. Bagaimana jika kau tersesat?" kata Lucy, mengerutkan dahi.
"Eum, tidak. Aku tahu jalannya," kataku, bohong.
"Aku akan menemani mu," kata Lucy, berlari ke tempat Peter dan Susan.
"Lucy! Tidak usah!" seru ku. Tapi dia tak menghiraukanku.
Aku terdiam tak bergerak. Astaga, rencana ku gagal. Aku menunduk lemah.
"Kau mau kemana?" terdengar suara dingin. Aku mendongak. Edmund.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐏𝐄𝐂𝐈𝐀𝐋 𝐂𝐇𝐀𝐍𝐆𝐄𝐒, 𝖾𝖽𝗆𝗎𝗇𝖽 𝗉𝖾𝗏𝖾𝗇𝗌𝗂𝖾 ✓
Fanfiction[ completed ] ❛ she's a strange girl, who fallin' love with a (cold) king. ❜ - edmund pevensie x fem!reader - fanfiction - berdasarkan cerita The Chronicles of Narnia oleh C.S Lewis ﹙13+﹚ ﹙written in bahasa﹚ ﹙hanya mengambil beberapa peran﹚ © ssatif...