"APA? Kau bercanda?" tanyaku.
"Aku tak bercanda!" kata Aidan. Aku dan Aidan sedang berbicara di kamarku. Aidan menjelaskan tentang apa yang diberitahu Edmund padanya.
"Dia itu suka sama Heather! Lihat saja tadi. Heather si pacarnya mengkhawatirkan bajunya," kataku sewot.
"Heather hanya suka! Wajar kalau dia khawatir, walaupun Edmund bukan pacarnya atau apalah," kata Aidan. "Kau tidak pernah sadar? Edmund, dia pernah mengobati lukamu. Kau kira dia hanya tanggung jawab atau bagaimana?"
Aku terdiam. "Ya, mungkin dia hanya mengobati saja."
"Tidak semua orang seperti itu, [Name]. Aku waktu itu ingin mengobatimu karena ingin bertanggung jawab. Sedangkan Edmund," kata Aidan, "dia tak menabrakmu sama sekali. Kenapa dia mengobatimu?"
Aku terdiam. Ucapan Aidan membuat pikiranku berputar-putar.
"Kau mengerti maksudku, kan?" tanya Aidan. Aku mengangguk pelan.
"Ayo, peka," kata Aidan. Aku melotot.
"Sekali lagi kubilang, dia tak suka padaku," ucapku, bangkit dari tempat tidur dan mengambil buku.
"Hhh, kapan kau peka, sih," kata Aidan.
"30 Februari," ucapku. "Oh ya, maukah kau menemani ku ke lapangan?"
"Ngapain?" tanya Aidan.
"Tidak apa-apa. Langitnya," jawabku, menunjuk jendela. Aidan melihat arah yang kutunjuk.
"Kau bisa melihatnya dari sini," kata Aidan.
"Tidak seindah jika kau melihatnya secara langsung," kataku, menggenggam tangan Aidan. "Ayo. Harus mau!"
"Hh, baiklah," Aidan pasrah. Aku membuka pintu dan kami berjalan ke lapangan. Aku masih menggenggam tangan Aidan sambil bercerita. Dan tiba-tiba,
BRUK!
"Ah!" pekikku. Aku tertabrak seseorang saat kami berbelok di ujung koridor.
"Maaf," ucap orang tersebut. Aku mendongak. Ternyata Edmund. Dia mengulurkan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐏𝐄𝐂𝐈𝐀𝐋 𝐂𝐇𝐀𝐍𝐆𝐄𝐒, 𝖾𝖽𝗆𝗎𝗇𝖽 𝗉𝖾𝗏𝖾𝗇𝗌𝗂𝖾 ✓
Fanfiction[ completed ] ❛ she's a strange girl, who fallin' love with a (cold) king. ❜ - edmund pevensie x fem!reader - fanfiction - berdasarkan cerita The Chronicles of Narnia oleh C.S Lewis ﹙13+﹚ ﹙written in bahasa﹚ ﹙hanya mengambil beberapa peran﹚ © ssatif...