"Sebenernya gak ada ceritanya, sih. Kejadiannya tiba-tiba gitu."
"Jelaskan secara spesifik, dong!" Ucap Donghyun geregetan.
"Pas itu, hari ulang tahun gue. Gue ajak Woojin ke apato gue, abis itu, ya, gitu, deh." Ucap Youngmin dengan suara yang mengecil. Donghyun menyipitkan matanya tengah menyelidik. Sangking penasaran dengan raut wajah Youngmin yang sedang berusaha Donghyun baca, sampai tidak sadar kalau pelayan sudah menaruh pesanan yang Donghyun pesan ke mejanya.
Youngmin sedikit bersyukur dengan otak pintar yang peka milik Donghyun, Youngmin jadi tidak perlu menjelaskan hal yang menurutnya itu memalukan. Ya, karena memang Donghyun sudah memiliki banyak pengalaman dengan para gadis-gadis.
"Maksudnya, ena-ena?" Tebak Donghyun. Youngmin mengangguk pelan, setelah itu buru-buru meminum es kopinya untuk menghilangkan kegugupannya.
Mata Donghyun melotot dan seketika gebrakan meja terdengar sangat keras sampai Youngmin terjengkang kaget.
"HEOL!" Seru Donghyun. "Anjir! Serius, lo?! Woahh!! Gila bener temen gue." Donghyun tertawa sambil menutup mulutnya dan setelah itu mengelus dagunya. Penasaran.
"Kok bisa?" Lanjut Donghyun. Youngmin hanya memiringkan kepalanya lalu menatap lantai, setelah itu menatap langit-langit. Bingung.
"Itu—" Youngmin mengetuk-ngetuk meja, bingung akan bercerita dibagian mananya. "—gak usah diceritain, ya!? Gak penting juga."
Donghyun yang sudah menahan nafasnya untuk mendengarkan cerita dari Youngmin, mendengus sebal. "Gue gak minta ceritain adegan ena-ena nya, kok. Gue cuma pengen tahu, kayak, yang nembak duluan siapa? Terus cara nerimanya gimana? Atau apa gitu, lohh"
Youngmin melirik kearah pintu masuk cafe yang berbunyi, tanda ada pelanggan lain yang masuk. Youngmin sangat mengenal orang itu. Dia adalah Woojin.
Woojin menoleh kesamping dengan senyuman khasnya yang manis dan langsung mendapati Youngmin tengah duduk disana. Hanya saja senyum Woojin menghilang perlahan karena seseorang yang berada di depan Youngmin duduk menghadap Youngmin. Woojin tidak tahu siapa dia, karena orang itu hanya menampilkan punggungnya saja alias membelakangi Woojin.
Donghyun yang sadar akan mata Youngmin yang tidak putus dari belakangnya, berinisiatif menengok kebelakang untuk mengetahui apa yang tengah ia lihat.
Mata Donghyun dan Woojin beradu. Woojin sesaat merasa kenal dengan orang itu.
"Itu Woojin." Ucap Youngmin. Donghyun menoleh ke Youngmin dengan ekspresi wajah seperti 'yang benar saja?' Donghyun kembali menoleh pada Woojin yang masih setia berdiri di depan pintu.
Donghyun ingat betul dengan Woojin ketika masa SMA dulu. Woojin tidak seperti itu bentukannya. Wajahnya lebih berisi dari sekarang, rahangnya tidak setegas itu dulu, tingginya tidak setinggi dulu. Dia benar-benar berubah.
Melihat perubahan Woojin yang sekarang, sekelebat muncul di otak Donghyun, 'Oh, boleh juga.'
.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable Love {Champaca}
RomanceLim Youngmin sangat tidak ingin mengakui kalau ia benar-benar tidak bisa lepas dari pesona seorang Park Woojin. Benci akan pikirannya, benci akan Park Woojin yang selalu berputar di kepalanya. Bxb Yaoi