S2 ~ Resah Juga

30 8 0
                                    

Youngmin memanyunkan bibirnya maju membuat wajahnya 100 kali lebih imut dari biasanya. Daehwi baru saja mengompori Youngmin beberapa menit yang lalu. Daehwi berkata kalau dibiarkan lama-lama tanpa tindakan, Woojin akan jatuh ke tangan Woong.

Youngmin merasa itu tidak mungkin terjadi. Karena Woojin mencintainya.

Tapi bisa saja.

Karena kejadian yang tidak disengaja waktu malam natal itu, mungkin membuat Woojin mau tidak mau menerima Youngmin sebagai pacarnya.

Youngmin menggeleng. Youngmin semakin resah saja. Padahal Youngmin sudah berhasil mendapatkan Woojin, padahal Youngmin juga sudah dua kali melakukan hubungan dewasa dengan Woojin. Dan itu dua kali. Kalau ciuman entah berapa ribu kali mereka lakukan.

Youngmin masih resah.

Youngmin duduk di tengah taman kampus yang sepi karena sudah menjelang malam. Tidak terlalu sepi juga, masih ada beberapa mahasiswa lalu lalang yang mungkin akan melaksanakan kelas malam, hanya saja tidak banyak.

Youngmin terduduk sendiri disana.

Youngmin berpikir jika akan mengpublikasikan hubungan ini, tapi Youngmin belum siap. Tapi Youngmin harus melakukan sesuatu agar Woojin masih ada di tangannya. Sudah Youngmin duga kalau Youngmin takut kehilangan Woojin.

Bukannya Youngmin tidak percaya pada Woojin, hanya ketakutan itu selalu datang pada hatinya. Mungkin tidak terlalu kelihatan diluar, mungkin juga Woojin sendiri tidak sadar, tapi sebenarnya Youngmin selalu cemburu jika Woojin dekat dengan siapa saja.

Youngmin mendesah berat.

Youngmin mengeluarkan smartphone Android nya dan mulai menuju kontak yang dituju. Setelah berdering cukup lama, akhirnya panggilan itu diangkat oleh orang yang berada di seberang sana.

"Halo?!" Orang yang berada disana yang memulai percakapan duluan dengan pembukaan selayaknya orang bertelponan.

"Halo, Donghyun! Apa kabar?" Youngmin memulai untuk menanyakan kabar.

"Lah? Masih inget gue, lo?! Gue kira lo udah menghadap sang kuasa. Biasanya juga gak pernah nelpon. Napa nelpon malem-malem?"

"Masih sore, anjay. Woi! Gue mau minta tolong boleh, gak?"

"Duh, bau-bau nya gak enak, nih. Udah lama gak chating tiba-tiba di telpon terus minta tolong." Dumel Donghyun yang berada di seberang sana.

"Kok lo gitu, sih sama temen sendiri!" Donghyun tidak tahu saja kalau Youngmin tengah memanyunkan bibirnya sekarang.

"Iya, iya. Mau minta tolong apa, pangeran?"
.

.

.

.

Tbc

Unpredictable Love {Champaca}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang