S2 ~ Minta tolong

35 7 1
                                    

"Gini, gue mau minta lo pindah kampus kesini. Gimana?" Sesaat Youngmin tidak bisa mendengar suara Donghyun yang ada di seberang sana. Youngmin mengedipkan matanya beberapa kali bingung karena tak kunjung mendapat jawaban dari temannya itu.

"Halo?!" Panggil Youngmin.

"Woy! Goblok, ya?"

"Hah?"

"Ya, Elu, yang goblok. permintaan tolong lu yang waras dikit, napa. Gue udah semester 7, kambing!"

"Ya, terus? Gue juga semester 7."

"Terus? Ya nanggung lah, Kambing!"

"Ayolah, Hyun. Gue lagi bingung nih, sekarang. Hati gue resah banget. Sebagai lelaki yang udah punya seribu satu pacar, cuma lo doang yang bisa bantu gue."

"Mohon maaf, pangeran. Saya sudah tobat jadi pucekboi. Sekarang gue pengen jadi buaya alim."

"Gak ada kepikiran buat kembali ke jalan yang sesat gitu?"

"Gak ada. Mohon maaf, pangeran."

Youngmin menghela nafasnya kecewa. Teman yang ia minta tolong malah tidak bisa menolongnya.

"Ngomong-ngomong, apa hubungannya sama kampus dan gue yang pucekboi? Mohon maaf sekali lagi, pangeran. Saya sudah tobat jadi pucekboi."

"Gini, jadi di sini ada yang gangguin doi. Nah, gue pengen lo urusin tuh si pengganggu. Kali aja dia nyantol sama lo. Anaknya lumayan kok. Masih semester 5." Jelas Youngmin. Youngmin tidak sadar saja kalau di seberang sana, Donghyun tengah memutar matanya.

"Gini, ya, pangeran. Duit hamba tidak sebanyak pangeran yang bisa pindah-pindah kampus seenaknya cuma masalah 'Doi'. Lagian sejak kapan lu udah mikirin gituan. Biasanya juga yang ada di kepala lo, kan cuma Woojin tercinta."

"Ya, itu. Dia nempel Woojin terus. Gue resah juga."

"Hah! Serius?! Si buluk itu ada juga yang mau nempelin selain lo? Yang bener aja? Gak percaya gue."

"Dia gak buluk!"

"Iya, iya, maap. Lagian biarin aja napa, sih. Hidup Woojin, kan? Ngapa Lo yang repot."

"Euughh.. masalahnya udah jadi."

"Apanya yang udah jadi?"

"Gue." Ucap Youngmin ambigu.

"Maksudnya? Sama Woojin?" Terberkatilah otak Donghyun yang cemerlang karena peka dengan kode ambigu dari Youngmin.

"Iya." Jawab Youngmin seadanya.

"SERIUS, LO?" Youngmin bahkan sampai menjauhkan teleponnya dari kuping karena Donghyun teriak tiba-tiba.

"Iya. Makanya gue minta tolong—

"OTW!"

"Hah?!" Youngmin menatap layar smartphone nya yang tiba-tiba saja panggilan itu diputus sepihak oleh Donghyun. Youngmin kembali memanyunkan bibirnya.

Sepertinya memang harus pakai cara lain. Huft..

.

.

.

.

Tbc

Unpredictable Love {Champaca}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang