🐣Nine🐣

2.6K 161 44
                                    

❗️BUKU INI SUDAH TERBIT DAN INI VERSI REVISI TERBARUNYA ❗️

___________

Rencana Kabur

Gadis dengan ransel besarnya itu tengah duduk di pinggir jalan seraya menikmati roti selai coklat kesukaannya. Mata indahnya terus menerawang ke berbagai arah, takut-takut jika ada orang yang mengenalinya.

“Kania?” baru juga gadis itu ingin menghela napas lega, tiba-tiba datang seorang lelaki ber-hoodie putih yang menghampirinya.

“Lu benaran Kania ‘kan? Ngapain lu malam-malam duduk sendirian di sini?”

“Eh, C-Cakra? Lu sendiri ngapain di sini? ”Gadis itu balik bertanya seraya berdiri cepat.

“Kebetulan tempat ini jaraknya memang dekat dari kos-kosan gua. Lu kabur dari rumah, ya?” tebak Cakra setelah melihat ransel besar itu.

“Ada masalah apa lu sampai kabur kayak begini?”

“Aduh, ceritanya panjang banget, Cak. Bisa sampai dua hari gua jelas-in nya.”

“Ya udah, intinya aja kalau gitu.”

“Em, intinya gua di paksa nikah sama orang tua gua. Terus gua jelas menolak dong, dan sekarang gua memutuskan untuk kabur sebagai bentuk protes gua.”

“Ha, nikah? Kok bisa sih? Lu mau di jodohkan?”

“Bukan di jodohkan. Aduh, gimana ya gua jelasinnya. Gua juga bingung. Yang jelas, nanti kalau sampai Krisna atau siapa pun tanya keberadaan gua sama lu, lu bilang aja enggak tahu. Oke?”

“Iya. Terus malam ini lu mau tidur di mana?”

“Nah, itu dia masalahnya. Gua juga gak tahu gua harus tidur di mana malam ini,” jawab Kania lesu.

Cakra terdiam untuk beberapa saat sebelum kembali bicara.

“Gimana kalau malam ini, lu tidur di kos gua aja,” tawar lelaki itu.
“Memang boleh?”

“Nanti gua izin dulu sama Ibu kos, terus bilang kalau lu ini adalah sepupu gua yang baru sampai dari kampung. Gimana, mau gak?”

“Lu yakin Ibu kosnya bakal percaya?”

“Iya, kita coba aja dulu. Yuk!”

“Em... boleh deh,” final Kania.


👣


“Kak, tolong panggil Kania dong. Dari tadi dia belum makan apa-apa soalnya,” pinta Ratna pada Krisna.

“Suruh Kansa aja lah, Bun, Krisna malas jalan,” jawab lelaki itu. Sedangkan si bungsu Kansa, tanpa disuruh pun ia langsung melesat ke kamar kakak perempuannya.

“Kamu masih marah ya sama Kania?” tanya Beno.

“Gak tahu.”

“Kak, ini semua udah terlanjur jadi. Kita gak bisa terus menyalahkan Kania. Dia juga pasti terpukul banget sekarang. Harusnya kita dukung dia, bukan malah menjauhi dia kayak begini.”

“Tahu ah, terus aja Ayah bela in dia. Krisna capek,” pungkas lelaki itu seraya beranjak dari ruang makan.

“Krisna, kamu mau ke mana? Makan malam dulu, Sayang,” ujar Ratna.

“Gak usah, Bun. Krisna gak lapar.”

“Bunda, Kak Anya gak ada di kamarnya!” ujar Kansa, membuat Krisna sontak menghentikan langkahnya.

“Tapi bayinya ada, kan?” tanya Beno.

“Shaka ada, tapi kak Anya gak tahu ke mana.”

“Dasar, beban keluarga!” gumam Krisna seraya menyambar kunci mobilnya yang berada di atas meja.

“Kamu mau ke mana lagi, Krisna?” tanya Beno.

“Cari Kania,” jawab lelaki itu singkat.

Pada kenyataannya, bagaimana pun Krisna marah dan kesal terhadap Kania, lelaki itu masih tetap peduli dan mengkhawatirkan kondisi saudara kembarnya.

________

Baca kelanjutannya di :
1) Google Play Book
2) Clicky
3) Lynk.id

Kalau gak mau ribet buka website, aku juga menyediakan dalam bentuk pdf.

Cara pemesanan lewat WhatsApp :
1) "Kak, mau beli GGB season 1 yaa..."
2) Kirim ke nomor 085324110844
3) Payment
4) kirim file

Happy Shopping🛍 Terima kasih✨️

Nb : info harga e-book instagram @jeyshayaa_ atau @jeysha.book1

[1] Gara Gara Bayi | TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang