Chapter 5

328 43 5
                                    

Meskipun sedih, mereka harus menerima perpisahan jarak ini. Mean studi S2 dan S3 di Inggris sementara Plan bekerja membantu ayah dan ibunya. Ia belum memilih secara spesifik apakah akan menjadi ahli kuliner atau ahli tanaman.

"Aaaah, aaaah, nghhh, Meaaan, sudah!" Lenguhan Plan semakin lama semakin panjang karena genjotan Mean semakin kuat. Malam itu malam terakhir bagi keduanya untuk bercinta sebab keesokan harinya Mean akan terbang ke Inggris memulai perjalanan panjangnya.

Mean sebenarnya tak rela berpisah dengan pujaan hatinya itu, tapi ia juga paham bahwa itu adalah untuk masa depannya juga. Plan sering mencoba menyadarkan dirinya.

"Oooo, Babe, enaaak sekaliiii, rak na, rak selamanya," ujar Mean sambil tersengal. Ia baru saja menumpahkan cairan kenikmatannya di dalam balon pelindung di dalam lubang Plan.

Mereka berciuman amat dalam dan lama pula dan mereka kemudian tidur berpelukan. Keesokan harinya Mean tak berhenti menciumi Pka di bandara membuat ibunya dan yang lainnya sangat malu. Ia bahkan tak memedulikan wajah Plan yang sudah memerah bagai tomat yang kelewat matang itu.

"Aku tak bisa bayangkan bagaimana Mean akan hidup tanpamu, Plan!" bisik New dan Gong. Plan hanya tersenyum dan berkata hal sebaliknya. Mereka juga harus berpikir bagaimana hidup Plan tanpa Mean.

Waktu terus berjalan dan di sela-sela liburan, Mean pasti akan pulang dan menikmati Plan sepenuhnya lagi. Liburan Mean tak jauh dari lubang nona Plan dan kamar ayahnya sebab kondisi kesehatan ayahnya yang semakin buruk.

Saat Mean selesai wisuda S2, berita buruk menghampiri keluarga mereka. Ayah Mean meninggal dunia. Ini memang tidak tiba-tiba. Namun, kematiannya sangatlah mencurigakan. Pemikiran ini datang dari Ploy. Ia minta beberapa dokter ahli mengotopsi tubuh suaminya dan jelaslah hasilnya.

Beam mati keracunan bertahun-tahun. Racunnya berasal dsri cairan bunga Krokus yang meskipun wujudnya begitu indah dan menawan, bunga itu memiliki kekuatan racun yang amat dahsyat. Beam dideteksi keracunan itu selama bertahun-tahun. Tuduhan dilayangkan kepada Ken, sebab dialaj satu-satunya ahli tanaman dan Nune adalah pelaku di lapangan dengan memberikan obat itu dengan cara diminumkan kepada Beam.

Tentu saja ini menimbulkan kekagetan bagi semuanya. Tak ada yang percaya dengan tuduhan itu, tapi ada begitu banyak bukti forensik yang mengarah kepada keduanya dan membuat mereka tak bisa mengelak lagi, kecuali mengakui semuanya.

Namun, bagaimana mungkin? Apa motif orang tua Plan meracuni Beam. Tak jelas pula. Satu-satunya yang memiliki motif untuk ity hanyalah Ploy dan Mean. Ploy bisa mengklain asuransi Beam yang bernilai milyaran Baht itu dan menguasai hartanya. Pola yang sama yang bisa saja menjadi motif Mean juga.

Orang-orang yang di sekitar Beam dan Ken percaya bahwa Ploy yang menjebak Ken dan Nune dan sekarang mereka ada di balik jeruji besi. Hubungan Plan dan Mean hancur seketika. Mean tak bisa menahan dirinya dan marah besar saat tahu kebenarannya yang bukan sebuah kenyataannya. Ia memutuskan Plan dan memutuskan untuk meninggalkan Thailand dengan semua kekecewaannya.

Plan juga kecewa. Ia berusaha memperbaiki hubungan dirinya dengan Mean. Ia tak percaya Mean percaya bahwa orang tuanyalah yang membunuh ayah Mean. Gong dan New meyakinkan Plan bahwa Mean mungkin tengah bingung dan ingin berpikir dengan jernih. Jadi, mereka meminta Plan untuk menunggu dan bersabar.

Plan paham. Setelah diusir dari kediaman Phiravich, ia menyewa apartemen kecil dan mulai mencari pekerjaan. Selama itu pula, ia tak berhenti menghubungi Mean dan menjelaskan keadaan dan kejadiannya. Ia bahkan berjanji akan membuktikan bahwa kedua orang tuanya tak bersalah. Selama ia mengirim surat itu, Mean tak pernah membalasnya. Ia membaca semua surat dari Plan tapi tak pernah membalasnya.

Penderitaan Plan tak cukup sampai di situ. Ayah dan ibunya bunuh diri di dalam sel karena tak kuat menghadapi hinaan dan tuduhan itu. Mereka meninggalkan sepucuk surat untuk Plan, menjelaskan Plan agar melanjutkan hidupnya dengan kepala yang tegak dan berbahagia.

Plan sakit hati. Ia kehilangan semua orang yang ia sayangi dan ia begitu yakin dalang di balik ini semua adalah Ploy Phiravich, ibu Mean. Janji tinggal janji. Ia dulu pernah bersumpah tak akan meninggalkan Mean dalam keadaan apapun. Tapi, Mean meninggalkan dirinya duluan. Merek tak lagi hidup bersebelahan dan cinta mereka sudah pupus karena  kejadian nahas itu.

Yang lebih menyakitkan adalah bahwa Ploy juga tak tinggal diam dengan Plan. Ia mengusik kehidupan Plan sampai-sampai ke manapun Plan melamar pekerjaan, ia selalu saja ditolak dan Ploy pada suatu hari datang kepadanya dan dengan bangganya, menjelaskan bahwa semuanya adalah karena dirinya.

Dengan bangganya, Ploy mengakui semua kejahatannya kepada Beam dan orang tuanya dan sekarang ia menjelaskan bahwa Plan juga akan ia lenyapkan dengan cara menenggelamkannya. Plan tak percaya, tapi ia baru saja akan mengatakan sesuatu saat seseorang membiusnya dan setelah itu tak sadarkan diri.

Ia bangun saat ia berada dalam sebuah mobil, terikat di dalam air. Ia berontak mencoba keluar dan tak berhasil. Ia pingsan dan arus air membawa mobil itu lebih dalam dan setelah itu, di koran-koran didapati sebuah pengumuman tentang mobil dan baju robek tanpa jenazah. Mobik itu terdaftar atas nama Ken Rathavit dan baju itu dimiliki oley Plan Rathavit.

Setelah pencarian yang cukup lama dan hasilnya nihil, Plan Rathavit dinyatakan mati tanpa tubuh. Polisi dan tim pencari berhasil menemukan serpihan baju dan rambut pada mulut buaya sehingga mereka pikir jasad Plan dimakan buaya.

Mean yang mendengar berita ini sangat terpukul. Ia semakin terpuruk dan memilih tak kembali ke Thailand. Untuk beberapa waktu Mean lebih memilih tinggal di Inggris dan melanjutkan kehidupannya di sana, sendirian.

Bersambung

NEXT TO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang