Chapter 2 : Kesal

247 21 0
                                    

2. KESAL

"Nayanika Candala Asmaraloka biasa dipanggil Nayanika."

Jika diamati lebih dekat, Nayanika sungguh gadis yang sangat cantik dengan kulit putih bersih. Rambut pirangnya yang basah dibiarkan terurai menutupi leher jenjangnya. Dalam kondisi basa sekalipun dia terlihat sangat manis. Bulu mata lentiknya menancap sempurna di kedua kelopak mata. Bibir ranumnya bergetar hebat karena cuaca dingin yang menusuk hingga ke membran mukosa gadis itu. Sayang, tinggi Nayanika hanya sebatas bahu Gemintang. Walaupun Nayanika adalah gadis yang jelita, namun  tak seorang pun tau tentang kehidupan pribadinya. Banyak rahasia yang disembunyikan rapat-rapat oleh gadis itu.

"Gue panggil Nay aja. Gak papa, kan? Soalnya nama lo kepanjangan."

Kayak rel kereta api. Pikirnya

"Iya, gak papa."

"Rumah lo masih jauh dari sini, nggak?"

"Gak terlalu jauh."

"Gue antar pulang!"

Nayanika menggeleng pelan. "Nggak usah Gemintang aku bisa pulang sendiri, kok."

Gemintang mengangkat kedua bahu tak acuh."Tadi gue nggak nanya lo bisa pulang sendiri atau nggak? Tapi gue bilang mau antar pulang lo, "

Nayanika menghela napas panjang. "Maksa bangat nih anak," gumamnya yang masih bisa terdengar di kedua kuping Gemintang.

Gemintang mengangkat dagu Nayanika pelan. Menatap dalam-dalam iris mata hitam pekat milik gadis itu. "Gue maksa, karena gue nggak mau lo sampai kenapa-napa. Lo itu cewek. Dan gak pantas keluyuran malam-malam kayak gini. Apalagi sekarang lo di jalan Duri."

"Ta-" Kalimat Nayanika mengantung karena Gemintang sudah memotong pembicaraannya. "Tapi apa? Mau di gendong?"

Nayanika menggeleng cepat. "Gak! Bukan gitu maksud aku."

"Terus maksudnya, apa?"

"Gak ngerepotin kamu, gitu?"

"Yah gaklah. Kan gue yang nawarin."

"Ya udah...aku mau," jawab Nayanika pasrah.

"Mau apa?"

Nayanika menarik napas dan kembali  menghembuskan dengan pelan kemudian menatap Gemintang dengan wajah yang super duper kesal. "Mau diantar pulang sama kamu." Laki-laki itu hanya tersenyum tipis menatap wajah kesal Nayanika. Bahkan siapa saja yang menyaksikan kejadian ini akan berpendapat bahwa itu bukanlah sebuah senyuman.

Gemintang memandang Nayanika sekilas. Gadis itu terakuk dengan bibir bawah bergetar seraya menyilangkan lengan kiri di depan dada lalu tangan kiri memegang bahu kanannya."Lo kedinginan?" Dia mengangguk pelan.

Gemintang membuka jok motor. Kemudian mengambil jaket kulit warna hitam miliknya, dan mengenakan di tubuh mungil Nayanika. "Terima kasih.Terus kamu gimana?" tanya Nayanika dengan suara yang sedikit gemetar akibat terlalu dingin.

"Lo gak usah mikirin gue. Gue mah udah terbiasa kayak gini."

Gemintang menghidupkan motor ninjanya dan mengambil salah satu helm kemudian memasangkan pada Nayanika. Gadis itu bergeming saat Gemintang merekatkan retention system. Nayanika langsung naik di belakang Gemintang.

TRUE LOVE GEMINTANG (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang