Gimana kabarnya?
Ada yang rindu dengan cerita ini?
.
.
.
.Jaehyun hanya bisa menjerit kesakitan saat Rose menghantam dirinya dengan cermin berukuran satu meter kali depan puluh sentimeter. Dimana pecahan cermin tersebut melukai tubuhnya dan luka baru tersebut disiram alkohol yang tentu saja menjadi sangat perih.
Bagi Rose tidak ada hukuman yang setimpal untuk suaminya. Karena selingkuh itu dua orang yang tentu mau melakukan bukan hanya satu saja. Dirinya terlalu kecewa dan benci akan sebuah penghianatan. Semua rasa kepercayaan yang selama ini begitu besar pada suami langsung hancur begitu saja. Karena terlalu merasa kecewa juga yang membuat dia sulit untuk mengeluarkan air mata.
"Aku memang memaafkan kamu tapi bukan berarti aku tidak sakit hati. Rasanya ingin sekali melenyapkan kamu tapi aku sadar ada Jeno yang masih membutuhkan sosok ayahnya. Dia bahkan berharap bisa menjadi seperti dirimu saat besar nanti dan mulai dari sekarang aku akan berdoa agar dia tidak jadi seperti kamu."
"Tidak adil memang jika aku masih ingin bersamamu, tapi hanya kamu yang dapat menyeimbangkan aku. Jadi aku mohon tetap lah bersamaku." Dirinya menangis tapi lebih karena melihat Rose begitu kacau dan tatap mata yang penuh kekecewaan.
"Pergilah ke rumah sakit, aku tidak bisa mengantar." Jaehyun keluar dari kamar dengan tertatih-tatih. Melihat suaminya sudah benar-benar keluar, Rose menuju kamar mandi.
Tiba-tiba air matanya menetes deras. Sekuat dan setangguh apapun dia bertahan tetap saja rasanya sakit. Mencoba mencari jawaban dalam benaknya dimana letak kesalahannya. Tapi tetap saja tidak ketemu. Mengusap air matanya dengan kasar dan segera membersihkan badan.
Lebih baik dia menyusul mama dan Jeno. Setidaknya dengan begitu dia akan sedikit lupa permasalahan ini. Atau berkeliling beberapa negara saja dengan waktu lama? Nanti akan dia pikirkan setelah bertemu dengan mama dan Jeno.
Sedangkan Jaehyun pergi ke rumah sakit diantar oleh supir.
***
Rose tidak hanya menepati janji untuk tidak mengantarkan Jaehyun ke rumah sakit tapi juga tidak menjenguknya. Terkesan jahat memang tapi mau bagaimana mana lagi rasa kecewa dalam waktu semalam tidak akan hilang.
Saat di rumah sakit Jaehyun mendapat pertanyaan dari dokter bagaimana dia mendapatkan luka seperti itu? Tentu Jaehyun tidak mengatakan jika itu dia dapatkan dari Rose istrinya, melainkan terjatuh pada pecahan kaca.
Saat sedang meninjau pembangunan mansion keluarganya. Dan saat sudah di perbolehkan pulang dia cukup berharap istrinya menjemput dia namun harapan hanya tinggal harapan. Sebab dia hanya dijemput oleh supir dan juga asistennya.
Alasan Rose tidak menjemputnya karena sedang pergi berlibur bersama dengan Jeno dan Jessica mamanya. Mau marah pada Rose juga tidak mungkin sebab disini dia lah yang salah seratus persen. Maka dia mencoba menyibukkan diri dengan bekerja. Walaupun setiap malam dia dihantui rasa takut akan Rose yang pergi meninggalkan dia.
Dan Rose hanya akan mengangkat telfon dari dia pada saat jam makan siang. Itupun tidak lama hanya sepuluh menit. Diluar dari jam itu Rose tidak bisa dihubungi sama sekali. Ketika tersambung pun akan langsung ditolak. Dan itu berlangsung selama dua minggu setelah dia pulang dari rumah sakit.
Jaehyun memilih untuk menyusul Rose dan Jeno. Sebab rasa takut akan ditinggal pergi begitu besar dan itu benar-benar mengganggu. Ternyata istri dan putranya itu berada di Thailand, info dari asistennya.
Pergi tanpa mengganti baju kerja dan hanya membawa pasport tanpa pakaian untuk berganti satupun. Pikirnya hanya satu yaitu segera bertemu dengan istri juga anaknya. Sebab mamanya ternyata sudah pergi ke Amerika namun Rose dan Jeno menolak untuk ikut.
Perasaan lega bercampur bahagia itulah yang dirasakan oleh Jaehyun saat melihat Rose dan Jeno sedang duduk menikmati makanan di sebuah restoran. Turun dari mobil yang tadi menjemputnya di bandara dan menghampiri dua orang yang begitu berharga untuknya.
"Ayah ngga kerja? Kata bunda lagi di Korea Selatan?" Jeno dengan tidak yakin sebab Rose bilang Jaehyun sedang melakukan perjalanan bisnis ke Korea Selatan selama tiga minggu.
"Ayah sudah tidak sabar untuk bertemu dengan jagoan jadi dipercepat pulangnya." Sadar jika Rose membuat kebohongan pada Jeno. Sedangkan sosok yang berbohong acuh saja dan memilih untuk fokus pada makannya.
"Padahal Jeno sedang meminta pada bunda untuk pergi menjenguk ayah ke sana." Memajukan bibirnya tanda untuk merajuk.
"Kan ayah udah disini jadi tidak perlu ke sana." Jawab Jaehyun sambil duduk di samping Jeno.
"Dia ingin ke Korea Selatan sebenarnya bukan untuk menjenguk tapi untuk makan ramyeon. Menjenguk itu hanya sebuah alibi saja." Perkataan Rose yang cukup membuat Jaehyun tercengang.
"Jadi boleh kan ayah kita pergi ke Korea?" Memandang Jaehyun dengan puppy eyes.
"Jika bunda mau hari ini juga kita berangkat."
"Bunda ayo! Kata Oma di sana itu sedang turun salju jadi pas banget kalo sambil makan ramyeon, bunda." Berakhir dengan rengekan yang pasti tidak akan berhenti jika belum dituruti. Jaehyun justru senang sebab ini salah satu cara agar Rose tetap berada disisinya.
Rose hanya mengangguk malas. Lagipula yang sedang memiliki masalah itu dirinya dan suami bukan Jeno. Jadi tidak ada alasan untuk menolak permintaan putranya. Jangan sampai Jeno merasa kekurangan kasih sayang.
"Ayah lihat kan bunda setuju jadi kita berangkat sekarang juga!" Tersenyum senang dan memeluk Jaehyun. Yang membuat sosok ayah itu sadar jika dia benar-benar bodoh dan tidak tahu diri.
Namun masih ada satu hal lagi yang membuat dia belum tenang yaitu akan pernyataan yang meminta Rose untuk tetap bersama belum dijawab. Dan semoga saja Rose masih mau menerima dia. Jika iya Jaehyun berjanji tidak akan membuat kesalahan lagi dan akan terus membahagiakan istrinya sekuat tenaga.
***
Rose hanya memiliki dua pilihan yaitu bertahan atau pergi dan keduanya memiliki resiko masing-masing. Bertahan maka dia yang akan merasakan sakitnya atau pergi maka putranya yang akan menanggung beban dari perceraian dirinya dan Jaehyun.
Jeno bisa saja menjadi anak yang broken home. Tentu itu tidak akan baik untuk tumbuh kembangnya. Dan pada akhirnya dia memilih untuk bertahan dengan resiko yang dia tanggung sendiri. Semua itu dia lakukan untuk putranya. Bila pergi pun dia tidak tahu akan bagaimana kehidupan selanjutnya. Jujur saja Rose sudah terbiasa akan sosok Jaehyun dalam hidupnya.
Dan perjalanan menuju Korea Selatan juga merupakan perjalanan baru bagi kehidupan rumah tangga Rose dan Jaehyun.
THE END
Terimakasih untuk semua yang sudah mendukung cerita ini dan maaf juga kalo tamatnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh kalian semua.
Jangan lupa baca cerita aku yang lainnya.
Ada yang suka Jeno dan Somi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Jung Family
Short StoryHigh rank #2Jaerose #4 lifestyle #5 #blackpinkrose Banyak orang yang selalu menyebut kami adalah pasangan yang sempurna dan memiliki anak yang begitu luar biasa yang semakin membuat keluarga kami sempurna. Nyatanya kehidupan kami tidak sesempurna ya...