Chapter 8

2.4K 424 125
                                    


[Name]'s pov

Kami berdua kembali ke Academy. Aku merangkul pundak Five agar lebih mudah berjalan ditangga.

"Five? [Name]? Apa yang terjadi dengan kalian?" tanya Luther yang sedang berjalan tidak tahu kemana dengan Allison.

"Can't someone help [Name]!?" ada apa dengan Five sampai emosi gitu, lukaku tidak separah itu. "Dia berdarah!" allison segera  mengambil kotak P3K dan Five membantuku duduk disofa

"[Name], Aku akan kembali, Aku harus pergi, maaf membuatmu terluka. sampai jumpa, love" ucapnya sambil beranjak dari sofa dan mencium keningku, lalu menuju keluar. Sial, aku tidak menahan senyum.

Tiba- tiba allison datang dan membantu membersihkan dan mengobati lukaku.

"Thanks Allison" kataku. Aku jadi penasaran mau kemana Luther dan Allison tadi. "Apa yang kau lakukan tadi dengan Luther?"

"Oh ya, Itu benar yang dikatakan Luther. Ayah tidak meninggal karna sakit jantung. Aku melihatnya di video-video lama dengan pogo tadi. Aku tidak tahu benar atau tidak tetapi Aku melihat Ibu saat ayah meninggal"

"really!?" responku tidak percaya.

~

Keesokan paginya, seperti biasa Aku bangun, sarapan, mandi dan latihan archery terus-terusan. Oh ya! Aku lupa bawa baju ke Academy! Aku buka lemari baju dikamarku dan hanya ada seragam Academy. Mau tidak mau, aku harus memakainya. Lagipula, badanku tidak beda jauh dengan anak 15 tahun.

Setelah berpakaian rapih, Aku keluar rumah lewat pintu belakang. Aku lihat Klaus sedang mengobrak-abrik sampah.

"Klaus! Ngapain!? Pagi-pagi udah ga waras" panggilku sambil turun tangga.

"Oh hello [Name]. Aku mencari-cari barang milik ayah atau Pogo akan mengusirku dari rumah" jawabnya sambil sedikit mabuk. "By the way, good costume [Name]" lanjutnya sambil tertawa dan mengacungkan kedua jempolnya. Aku hanya menunjukkan senyum meremehkan.

"Jangan lupa, sore ini kita berkumpul lagi!!" teriak klaus, Aku membalasnya dengan melambaikan tangan kananku.

~

Latihanku selesai dan sebelum ke Academy Aku ingin membeli beberapa box pizza untuk dibagi dengan yang lain. Ditengah perjalanan, Aku melihat Allison berbicara dengan Vanya, sangat kebetulan sekali. Hm, ada satu lelaki yang asing disebelah Vanya, mungkin pacarnya?

"Allison! Vanya!" teriakku sambil melambaikan tangan ke arah mereka. Alu yang penasaran siapa lelaki itu langsung melanjutkan "dan kau?"

"Leonard" katanya sambil tersneyum dan menawarkan jabat tangan, tentu saja Aku menerimanya. Tapi, ada perasaan aneh saat aku menjabat tangannya.

Vanya? Ia mengeluarkan kekuatan yang tidak pernah dia lakukan sebelumnua. Leonard bertengkar dengan 3 orang yang tidak aku kenal. Vanya melindunginya, tapi dengan apa!? Wait, Allison? Vanya membuat Allison terluka!

"[Name]?" aku yang terlalu lama berpikir sambil menjabat tangan Leonard terkejut dengan teriakan Allison.

"are you okay?" tanyanya.

"Oh ya tentu saja" jawabku sedikit takut. Ada apa sebenarnya? Aku tidak pernah merasa seperti ini sebenarnya, tapi lelaki itu membuat perasaanku samgat tidak enak.

"Dan ini [Name]" Vanya menyebut namaku memperkenalkan ke leonard.

~

Aku, allison dan vanya membuka pintu Academy dengan 2 box pizza ditanganku. Terlihat semua saudara ku kecuali Five berkumpul sedang menonton sesuatu. Dimana five?

"Ada apa ini?" tanyaku pemasaran.

"Yang kubilang kemarin [Name]" jawab allison. Aku mengangguk dan duduk didepan meja membuka box pizza yang kubawa.

"see, ada ibu disitu" kat luther menunjuk ke arah televisi.

"wait, ayah memegang racun, ibu mengambilnya dan hilang. dia membersihkannya" kata Diego aku pun setuju.

~

Setelah pembicaraan tuduh-tuduhan, Aku kembali ke kamar untuk tidur sebentar, Aku hanya ingin mengistirahatkan mataku. 30 menit berlalu, terdengar suara tembakan dari atas. Sial! Kenapa sih waktu istirahatku selalu terganggu. Aku langsung berteleport keluar kamar memuju ruang tengah.

"What the hell was that!?" tanyaku teriak. Aku tidak tau ada apa dan siapa, hanya berdiri ditengah seperti orang bodoh.

"[Name] nunduk!" teriak Diego dari belakang sofa, Aku kaget suara tembakan dimana-mana. Saat tenang, aku mengintip dan ternyata, pft sial hazel dan chacha. Aku segera berteleport kekamar mengambil archery dan berteleport lagi ke lantai atas.

"Hey asshole!" teriakku ke cha cha sambil melemparkan panah tepat di pahanya. Yes kena! Dia terjatuh, tetapi dengan cepat mengeluarkan panah tadi. Shit!

Aku berteleport lagi untuk bersembunyi dilantai atas. Cha cha mengejar Allison dan Diego. Aku tidak tau Hazel dimana.

"guys? is everything okay? guys?" sial, itu suara Vanya. Aku melihat dari lantai atas, Hazel  membawa senjata dibelakang Vanya.

"Vanya!" Aku reflek berteleport sehingga Aku yang kena serangan hazel. Aku langsung berteleport lagi membawa Vanya ketempat yang aman.

"you stay here and you'll be safe" Vanya mengangguk sambil menunjukan wajah khawatir terhadapku, tapi aku tidak apa apa.

Aku langsung berteleport lagi beberapa meter dari Luther dan Hazel. Melambungkan panah lagi dan tempat sasaran di punggung hazel. Hazel langsung kabur setelah mendapatkan 3 panah menancap dipunggungnya. Aku segera ke ruang depan pintu berkumpul dengan yang lain. Tapi tidak kusangka Cha cha masih berada diatas merusak lampu gantung. Luther yang berada ditengah diperkirakan akan tertiban. Aku panik tidak tahu harus melakukan apa.

"NO! STOP!" teriakku panik. tunggu, apa yang terjadi sekarang!? Semua kegiatan terhenti, semuanya menjadi diam! Apa yang aku lakukan!?

"what!? Apa-apaan ini!? Apa yang harus aku lakukan!?" Aku berjalan bolak balik kanan kiri. Ya, pertama aku harus menyingkirkan Luther dari bawah lampu gantung itu. "Sialan berat banget luther!" aku mendorongnya sekuat tenaga. Setelah luther aman, Aku tidak tahu cara memulainya lagi! Sejak kapan aku memiliki kemampuan seperti ini!?

"hm start!" hasilnya nihil. "umbrella academy?" tidak mungkin. "umbrella!" apasih! bikin mikir! "tadi aku bilang stop, sekarang berarti cheese?" jawabku ngasal tapi itu bekerja, bisa-bisanya! Apaan stop jadi cheese!

"wait, what!? Tadi aku disana bukan?" kata Luther yang kebingungan dan meraba-raba tubuhnya sambil melihat sekitar.

"[Name]? Kau tadi disebelahku? Ada apa ini?" kata allison.

"i don't know, aku hanya bilang stopㅡ" astaga waktu berhenti lagi! "cheese"

"What did you say?" mulai diego. aku mengambil kertas dan pulpen dan menulis 'stop'.

"I said this" sambil menunjukkkan secarik kertas "Dan waktu terhenti begitu saja. Aku tidak tahu aku memiliki kemampuan seperti ini"

ㅡtbc

gatau knp mau aja nambah kemampuan si name✌

8th Umbrella Academy | [TUA x Reader] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang