Chapter 15 ㅡ END

4K 404 138
                                    

Aku tertidur ditemani Five duduk disofa kamarku. Hari mulai sore, diperkirakan besok akan terjadi kiamat dan kami belum tau penyebab kiamat itu. Kami seperti mempersiapkan diri untuk mati.

"[Name]" panggil Five membuatku bangun.

"Aku akan pergi sebentar, aku akan kembali sebentar lagi" dia menuju ke sebelahku, memegang pipi ku dan mencium bibirku sekilas. Aku sedikit kaget tapi tetap membalasnya dengan tersenyum kecil.

"aku akan segera kembali" aku menjawabnya mengangguk.

Sekitar 30 menit Five pergi, aku merasa kesepian jadi aku keluar kamar mencari siapapun yang bisa diajak bicara, kecuali Luther tentunya.

"[Name]! Run!" kata allison lalu menarikku agar mengikuti dia. Ada apa sebenarnya!?

Ternyata Vanya menghancurkan academy. Astaga, Vanya memang tidak bisa mengontrol kekuatannya. Aku segera berlari keluar rumah, semua bangunan hancur!

"Pogo!" teriak Luther membuat melihat kebelakang pogo dibuat mati oleh Vanya.

"Oh no! Pogo" Aku kaget dan mengeluarkan sedikit air mataku sambil berlari keluar.

~

Sesudah Vanya mengahancurkan academy, Five baru kembali bergabung kembali kesini, Kemana saja sih dia.

"Darimana kau?" tanya diego

"Aku tau penyebab kiamatnya! Vanya!" jawab Five. "Kita harus menghentikannya! sekarang!"

"Tunggu, kita tidak tau dia kemana. Lebih baik kita mengungsi dulu" jawab Allison dan semuanya setuju.

Kami semua mengungsi ditempat bermain bowling. Memang agak aneh, tapi tidak apa-apa untuk sementara. Kami duduk melingkar, hening, tidak tau mau membicarakan apa. Allison dan Luther sedang berbicara diluar. Tiba-tiba ada seorang ibu dan anak kecil menuju ke arah tempat duduk kami.

"Anakku sedang berulang tahun hari ini, mungkin diantara kalian berdua bisa menemani anakku karena kalian seumuran?" what the hell, kenapa aku merasa sangat tersinggung mendengarnya. Aku menatapnya tajam, dan membuka mulutku karena kaget.

"Jika diperbolehkan dengan kedua ayah kalian?" lanjut tante itu, aku melirik Diego dan Klaus sambil menahan tertawa.

"I would rather to chew off my foot!" jawab Five sambil emosi dan akhirnya tante itu pergi.

"[Name]" panggil Five. aku menaikkan kedua alis pengganti apa.

"i want to talk" aku mengangguk. Kami segera keluar meninggalkan Klaus dan Diego didalam. Seperti nya Five ingin mengucapkan sesuatu yg penting.

"[Name]" aku menjawabnya dengan senyum kecil.

"Aku tidak tau, tapi sepertinya ini waktu yang tepat untuk mengatakannya" aku bingung seberapa pentingnya itu, sampai harus baru dikatakan sekarang.

Dia mengandeng tanganku "I love you [Name]" what!? shit! aku bingung sekaligus tidak bisa menahan senyum.

"I love you too, Five" ucapku sambil tersenyum lebar. Dia langsung mendekati wajahnya ke wajahku, menyentuh pipiku dan mencium bibirku. Sepersekian detik, dia menjauhkan wajahnya.

"Apapun yang terjadi hari ini atau besok, kita harus selalu bersama" katanya dengan wajah khawatir. Aku mengangguk sedih dan segera memeluknya.

~

"Guys? lihat!" kata klaus sambil menunjukkan brosur. Brosur itu berisi tentang konser biola dan ada foto Vanya disana. Kami segera pergi kesana.

Sesampainya di theater, Vanya sedang bermain biola dipanggung. Kondisi disini sangat ramai oleh pengunjung. aku dan lainnya kecuali klaus yang berada diluar theater berjaga-jaga.

Tiba-tiba, Klaus masuk tergesa-gesa. "GUYS!? DILUAR!" katanya sambil menunjuk-nunjuk pintu belakang. Sial! segerombol orang bersenjata menembak-nembak kami, sepertinya karena rumah kami yang hancur dan mencurigai kami sebagai pelakunya.

Kerumunan-kerumunan orang langsung keluar ketakutan dan panik. Kami semua tetap diam bersembunyi dan diam-diam melawan. Vanya yang masih berada didepan panggung, masih fokus dengan biolanya. Tapi! Dia mengeluarkan kekuatanya! Sepertinya dia tidak menyadari itu. Seluruh bangunan theater menjadi rusuh dan hancur sedikit demi sedikit.

Keadaan sangat kacau, teroris dimana-mana menembak kearah kami. Tidak kusangka, ditengah-tengah theater aku bisa melihat ben mengeluarkan tentakelnya dan menyerang dan membunuh semua teroris sampai habis.

"what the hell? Ben?" ujar diego yang kaget terheran-heran.

"guys, kita harus melawan" kata luther yang berlutut bersembunyi di sebelah kanan ku dan lainnya mengangguk kecuali Allison dan aku. Aku menggeleng dengan yakin.

Aku menepuk-nepuk pundak luther agar dia bisa peka apa yang kumaksud. "Jangan melawannya" kataku pelan karna suaraku belum sepenuhnya sembuh. Kuharap dia bisa mendengarnya, karena Vanya pasti akan kehilangan kepercayaan kalau kita menyerangnya.

"Apa yang kau bilang [Name]?" tanya luther. Astaga Luther!

"alright, kita serang dari belakang. Aku dan Five lewat pintu belakang kanan dan kau, Luther, Klaus di sebelah kiri." lanjut diego.

Mereka langsung maju dari belakang berusaha menyerang Vanya, tetapi tidak bisa! Mereka tidak cukup kuat, kekuatan mereka sangat tidak sebanding dengan Vanya. Tubuh mereka diangkat oleh Vanya. Apa yang harus aku lakukan berdiam diri disini, malah tidak bisa bicara kencang-kencang.

"Vanya! Stop! Kau akan membunuh saudaramu" teriak Allison dari belakang. Aku tidak tau harus apa, aku langsung mengambil satu pistol dan berteleport kebelakang Vanya lalu mengarahkan pistol itu kebelakang menyentuh kepalanya. Allison yang melihatku panik "[Name]! Jangan lakukan itu!"

Aku mengeluarkan satu peluru tepat disamping telingannnya. Hal itu berhasil membuat saudaraku yang lain lepas dari Vanya dan terjatuh ke tanah. Tapi hal yang lebih buruk adalah Vanya mengeluarkan kekuatannya hingga ke bulan dan pingsan.

author's pov

"uh wow, apakah ini sudah selesai?" tanya diego.

"uh yah, uhm" jawab Five tidak yakin.

Klaus yang melihat sekeliling melihat keatas bangunan theater yang sudah hancur menunjukkan cahaya bulan. Vanya menghancurkan bulan itu!

"GUYS! INI BELUM SELESAI" Teriak Klaus yang panik menunjuk ke atas langit dipenuhi batuan-batuan yang sebentar lagi akan jatuh.

"Apa yang harus kami lakukan!" tanya allison panik.

"Time travell?" tanya [Name] tidak yakin.

"Jangan bercanda [Name]" kata Klaus meremehkan.

"Sebenarnya kita bisa memakai kemampuan time travell ku dan [Name]" kata Five. Setidaknya dengan kembali ke masa lalu, mereka semua dapat mencegah kiamat lagi.

"what!? beneran?" ujar luther shock.

"Cepat saling bergandeng!" balas Five. Mereka semua segera mematuhi perintahnya, [Name] mengenggam tangan Five dan Allison, dan Vanya digendong oleh luther.

"alright, 1 2 3" ucap Five dan mereka menghilang.

THE END

wiih akhirnya selesai yaa😚 thankyou bgt yg udh baca dari awal😭

endingnya aku buat sama karna "kemungkinan" bakal ada s2, tapi gk skrg yaa.

so, thankss and see youu~!🥰❤

5.12.20

p.s. Season 2 uploaded

8th Umbrella Academy | [TUA x Reader] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang