[O6] Isabella & Hannah

13 4 0
                                    

"Akhirnya kau bangun juga."

"Hey Arga, mereka semua siapa?" tanya Bimo yang sadar akan situasi dan berusaha untuk berdiri.

"Aku sangat malas untuk menceritakannya. Intinya, mereka yang menyelamatkan kita 3 hari yang lalu."

"Apa? 3 hari. Bangsat, aku tertidur selama itu" batin Bimo terheran.

"Baiklah. Lalu siapa kalian?" tanya Bimo kepada orang-orang asing yang berada disekitarnya.

Arga menjawab "sebenarnya aku tidak tau siapa mereka bahkan aku tidak tau nama mereka."

"Okey itu aneh" jawab Bimo, jeda sesaat kemudian Bimo kembali melontarkan pertanyaan kepada orang-orang asing itu "kenapa kalian menyelamatkan kami?"

"Aku tidak tau kenapa kami menyelamatkan kalian. Atau lebih tepatnya mungkin kami tidak mau memberitahunya" jawab seseorang yang duduk di kursi yang lumayan jauh dari Bimo dan Arga.

"Hey kalian dengarkan ini" orang itu menyalakan radio yang berada disampingnya.

'Ini sudah hari ke-3 semenjak kelompok itu menyelamatkan 2 tersangka saat itu. Motif mereka juga belum diketahui, para pemerintah masih melakukan penyelidikan bahkan sampai keluar distrik. Dikarenakan banyak pohon-pohon dan akar-akar yang tumbuh secara liar, pemerintah tidak bisa melanjutkannya.'

: :

Di luar distrik 4.

"Kejar mereka! Tangkap mereka!"

"Aku menangkap mereka."

"Bagus, mereka adalah buronan yang paling dicari. Cepat bawa masuk mereka kedalam helikopter."

Tanpa mereka sadari sedari tadi ada sosok yang memperhatikan mereka dari bangunan yang letaknya tidak jauh dari posisi mereka saat itu. Setelah mereka selesai, sosok itu pergi menuju lantai berikutnya.

Sesampainya disana, seseorang bertanya pada sosok itu "Isabella apa yang terjadi disana?"

"Ada orang-orang jahat. Kau tetaplah disini, oke Hannah?" Jawab Isabella.

"Iya, aku akan diam."

"Baiklah. Aku akan melihat mereka sudah pergi atau belum" lanjut Isabella.

Sesampainya disana Isabella heran "kemana mereka? Aku tidak melihat satupun, sepertinya mereka bener-bener sudah pergi" batinnya.

"Tetapi aku tetap harus melihat sekitar."

Kemudian Isabella berlari dari bangunan itu. Sesampainya disana ia dikejutkan dengan sosok mayat tanpa kepala.

"Brengsek. Aku harus kembali" batinnya.

Isabella kembali kedalam bangunan itu dan langsung mencari keberadaan Hannah.

"Hannah, dimana kau?"

"Hannah, sudah ku bilang untuk diam bukan" teriak Isabella dengan nada cemas dan penuh penekanan tiap katanya.

"Dia tidak bergerak bocah" kata seseorang dari arah belakang.

"Jatuhkan pistol mu bocah" katanya.

Isabella tak bergeming, ia hanya diam tak mengikuti ataupun membantah.

"Jatuhkan atau ku tembak kepala anak ini. Dasar sialan" ancam orang itu.

Nobody KnowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang