Untuk Dia Si Sedikit Puitis

11 0 0
                                    

Maaf Untuk kalian para pembaca sedikit puitis, kupinjam 1 halaman ini untuk dia si Sedikit puitis, kuharap nanti ia membacanya, sebelum ia melanjutkan kembali menceritakan semuanya. Sedikit ungkapan sederhana yang kutulis untukmu, maaf tak seelok frasa yang kau tuliskan deengan beragam kiasan yang sangat puitis, ini adalah ungkapan hati.
  
   Ku pikir yang namanya Long Distance relationship tak akan  bisa berhasil aku perjuangkan, karena sering kali terlintas dipikirkan ku selalu saja ada rasa keluh kesah untuk bertahan sejauh ini. Tapi jujur saja aku merasa sangat beruntung dapat sosok lelaki setelah Ayah ku yang bisa membuat aku bahagia walaupun kadang rasa sedih juga pernah dia berikan kepadaku. Namun setiap kali aku buat kesalahan dia selalu saja jadi lelaki yang sabar untuk menghadapi ku. Bahkan aku selalu merasa ingin marah padanya karena rasa perhatian bahkan pedulinya yang dia berikan terhadapku terlalu besar, bisa di bilang berlebihan. Tapi dia mampu menerima sifatku yang egois, dan perkataan ku kadang melukai hatinya tanpa aku sadari, itupun dia tidak pernah menyerah untuk mempertahankan cintanya terhadap ku, dan pesan yang paling aku ingat ketika dia bilang 'sayang aku cuman minta satu permintaan sayang jangan tinggalkan sholat ya' yah sangat singkat namun penuh makna yang membuatku terdiam seribu bahasa karena aku bisa di bilang perempuan very devastated bahkan aku sampai lupa apa itu sholat:) Mengulang waktu saat aku di pertemukan dengan dirimu walaupun cuman lewat sosial media dan bisa menjadi sosok lelaki yang mungkin tidak aku temui semenjak jadi seorang perempuan dewasa, iya karena aku bertemu dengannya hanya saat kami masih kecil. Perlu kalian ketahui untuk menjalin hubungan jarak jauh pun tidak pernah aku alami sejauh ini. Dibalik itu kata BERPISAH selalu saja aku lontarkan ketika emosi terhadapnya, dan kini kata-kata seperti Itu tak lagi ada di pikiranku.

    Bahkan dia mampu menenangkan hatiku yang begitu egois dan kata pisah tak lagi aku ingat hehehe jika memang suatu saat memang aku di takdirkan bersama nya mungkin aku bisa jadi perempuan yang sangat sangat bahagia bahkan bisa masuk kategori perempuan yang beruntung, dan aku juga belajar setia dari sosok satu perempuan yaitu Ibuku.

Halaman ini hanya untuk mengungkapkan perasaanku terhadapnya, walaupun tak relevan dengan halaman sebelumnya. Sampai jumpa Pada Bagian berikutnya yah, untuk melanjutkan cerita Sedikit Puitis ini tentunya oleh dia si Sedikit Puitis Dahhh

Jika kalian membaca sampaikan salamku Padanya yahh:) Bilangin salam Dari Neisya heheh

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEDIKIT PUITIS |SpontanitasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang