Keyvin?

28 4 0
                                    

Semua kontak Keyvin tak bisa dihubungi sejak dua hari ini. Disekolah dia tak pernah hadir, Neisya bingung dengan semua ini, Neisya berpikir apakah Keyvin akan beneran meninggalkannya selama-lamanya. Satu minggu berlalu Keyvin tak pernah masuk sekolah, Neisya berusha mencari kabar Keyvin, di sekolah ia menemui teman-teman Keyvin, Rino dan Abi.

"Rino, Abi!"sahut Neisya sambil lari kecil menghampiri Rino dan Abi yang lagi duduk didepan ruangan kelasnya.

"Duh gimana ni Rin, si Neisya pake kesini lagi, pasti dia mau nanyain Keyvin"Ujar Abi pelan ke Rino yang terlihat gelisah, dan mereka berdua seakan ingin menghindari Neisya.

"Rino, Abi! Kalian mau kemana sih? Kalian gak denger gue" Ucap Neisya yang makin cepat menghampiri Rino dan Abi.

"eh Neisya, kenapa Ney?"Ucap Abi cengengesan

"Kalian berdua tau Keyvin dimana ngga?"Tanya Neisya

"emhhh, Keyvinnya udah..."belum sempat Abi menyelesaikan kalimatnya, Rino menginjak kaki Abi.

"uhhh Abi, Keyvinkan udah bilang jangan kasi tau si Neisya" dumel Rino pelan ke Abi, sambil senyum tipis ke Neisya

"Kalian berdua kenapa sih, ko kaya nyembunyiin sesuatu gitu. Gue nanya Keyvin kemana?"Tanya Neisya yang makin penasaran dan sedikit kesal dengan tingkah Rino dan Abi.

"Gue dan Abi gak tau Ney si Keyvin kemana" Mereka berdua langsung pergi meninggalkan Neisya. Neisya yang memanggil mereka karena Neisya masih ingin bertanya, namun mereka tak mengindahkan pangilan Neisya seakan-akan gak denger.

'Kalo gini gue harus cari sendiri ni, aduh Keyvin kamu kemana sih'ucap Neisya dalam hati.

Neisya yang begitu khawatir dan mencari-cari Keyvin berusaha untuk mencari Keyvin disegala tempat. Pulang sekolah Neisya menyambangi kontrakan Keyvin, enam kali Neisya mengetuk pintu namun tak ada tanda jika ada orang dirumah itu. Tak sampai disitu usaha Neisya mencari Keyvin. Neisya kemudian mendatangi tempat kerja Abang Keyvin, Bang vian. Kata pekerja disana, Bang Vian sudah berhenti bekerja dari 5 hari yang lalu. Sudah sore, namun tak ada tanda-tanda keberadaan Keyvin dan keluarganya. Neisya kebingungan harus mencari kemana lagi si Keyvin. Seharian penuh mobil Neiysa berkeliling, Neisya yang tak makan dari tadi serta menahan haus demi mencari Keyvin sang pacar yang membuatnya luluh dari kalimat-kalimat yang sedikit puitis.

"Non, Kita mau kemana lagi yah, ini udah mau magrib non, dan non juga belum makan seharian penuh"ujar supir Neisya sambil mengemudikan mobil.

"Yaudah Pak, kita pulang aja, kita lanjut besok aja yah Pak nyarinya!" pinta Neisya, bukan karena dia lelah, namun dia kasihan kepada supirnya yang seharian udah nemenin Neiysa mencari Keyvin. Sifat Neisya yang tidak egois inilah yang membuat Keyvin makin cinta kepada Neisya.

Sesampainya dirumah, Neisya meminta kepada supirnya agar tak memberi tahu papa dan mamanya mengenai hal ini. Saat masuk rumah Neisya langsung ke meja makan, disana sudah ada Mama dan Papanya yang sudah ingin makan malam.

"Kamu dari mana aja Ney seharian?" Tanya mama Neisya sambil mengambilkan nasi untuk si papanya.

"oh dari kerja Tugas ma. Kebetulan Neisya dapet tugas kelompok" Alasan Neisya sembari duduk dan menuang air digelas lalu meminumnya, Nesiya sudah terlalu haus seharian mencari Keyvin.

Dimeja makan Neisya dan Papanya sepertinya tak teguran, mungkin Neisya masih marah dengan sikap papanya. Usai makan Neisya langsung kekamar. Sambil berabring, Neisya memeluk foto Keyvin dan kertas puisi Keyvin.

"Keyvin kamu kemana sayang, aku tau kamu gak mungkin berhenti berjuang sampai disini saja, kita gak lama lagi loh lulus SMA, aku gak mau merayakan kelulusan tanpa kamu Keyvin" Gumam Neiysa sambil memandangi foto Keyvin dengan isak tangis kerinduan.

Sedikit Puitis

Setelah sampai disekolah Neisya langsung kekelas Keyvin untuk mencarinya, namun kata teman kelas Keyvin dia tidak pernah hadir kesekolah. Saat Neisya melangkah sedih meninggalkan kelas Keyvin menuju kelasnya, tiba-tiba Neisya dipanggil.

"Nesiya tunggu!" setelah Neisya berhenti dan menengok kebelakang, ternyata yang memanggilnya adalah Abi.

"Bentar Ney, ada yang gue pengin sampaikan ke lo. Tentang Keyvin"sambung Abi

"Apa? Tentang Keyvin" mendengar perihal Keyvin, Neisya seakan menaruh harapan ada berita tentang Keyvin.

"Gini Ney, sebenarnya Keyvin udah berhenti sekolah semenjak seminggu lalu, gak tau alasannya apa, tapi dia bilang dia mau menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dihargai orang"Jelas Abi.

Dari jauh Rino melihat punggung Abi yang sedang bicara dengan Neisya, Rino dalam hatinya sudah tahu bahwa Abi pasti menceritakan semua tentang Key, secara mulut Abi kan ember. Dia segera menghampiri Abi.

"Abi lo apaan sih, kenapa lo ngasi tau Neisya semuanya"Dumel Rino

"Emang kenapa Rin? Neisya berhak tau kok" Nyinyir Abi

"kan Keyvin udah larang kita ngasi tau Neisya"Balas Rino yang makin panas dengan kelakuan Abi.

"Gue kasian liat Neisya Rin. Gue masih punya hati, gue gak tega liat Neisya kebingungan"Ujar Abi

Rino dan Abi adu mulut hebat, Neisya yang udah kesal makin naik pitam.

"Udah STOPP!! Kalian ini kenapa sih, lo juga Rin kenapa semuanya lo sembunyiin dari gue, gue ini pacar Keyvin, gue berhak tau keadaan Keyvin lo gak tau apa-apa tentang gue dan Keyvin" Neisya langsung pergi meninggalkan Rino dan Abi.

Pulang sekolah Neisya kembali ke kontarakan Keyvin, namun hal yang sama terjadi lagi, tak ada tanda-tanda Keyvin berada dikontarakannya itu begitupun keluarga Keyvin. Neisya bertanya ke tetangga sekitar Keyvin, namun tak ada yang tau. Tapi ada satu orang tetangga yang memberitahu keberadaan Keyvin. Orang itu menyampaikan bahwa Keyvin dan keluarganya telah pindah tapi tidak tau kemana. Mendengar jawaban itu Neisya terdiam seakan tak ada harapan bertemu Keyvin, Neisya berpikir mungkin Keyvin sudah melupakan Neisya dan tak mau lagi berjuang melanjutkan cerita mereka berdua karena perbedaan status sosial ini.

Sedikit Puitis

Kelulusan telah tiba siswa-siswi yang melihat namanya di papan pengumuman dan dinyatakan lulus terlihat riang dan gembira. Semprotan air dihalaman sekolah dan alunan musik ceria membuat seluruh siswa siswi yang lulus bergembira dan bergoyang riang, termasuk Neisya. Saat asik bergoyang dengan riang, tak sengaja Neisya melihat ke Gerbang sekolah, tampak seorang pria beridiri memerhatikan suasana dihalaman sekolah, perawakannya mirip Keyvin, membuat Neisya mengahampiri pria itu, namun karena melihat Neisya berjalan menuju gerbang, pria itu langsung pergi. Neiysa berlari sambil teriak.

"Heyy!! Tunggu" Teriak Neisya, tapi pria itu sudah menghilang tanpa jejak.

"Apa mungkin aku cuman salah liat yah, gak mungkin pria itu Keyvin"ucap batin Neisya.

Kelulusan melepaskan seragam putih abu-abu tak bisa dirasakan Neisya dengan Keyvin secara bersama sesuai yang diharapkan keduanya. Perbedaan status membuat keduanya berpisah, tak ada kabar dan tak ada tanda tentang pria dengan sedikit puitisnya meluluhkan hati wanita yang terlambat dan dihukum dilapangan bersamanya. Sungguh cerita yang alurnya tak terduga. Neisya mengharapkan pejuangan Keyvin, Tapi Keyvin sendiri kini tak memunculkan sinyal perjuangan. Tak ada kabar membuat Neisya berteka-teki.

Neisya yang akan melanjutkan perguruan tinggi keluar negeri sesuai permintaan kedua orang tuanya, semakin membuat Neisya dirundung kesedihan, apakah masih ada kesempatan untuk bertemu dengan Keyvinnya itu. "Walaupun alur cerita kita berubah, kuyakin Tuhan sudah merencanakan sebuah cerita yang penuh kebahagiaan untuk dimasa depan" Hanya kalimat itu yang didengar Neiysa terakhir dari mulut Keyvin yang akhirnya hilang entah kemana. Neisya yakin Tuhan telah mengatur semuanya, pasti jika direstui Tuhan dia dan Keyvin akan dipertemukan lagi.

Hari Sabtu pukul 9 pagi, pesawat yang ditumpangi Neisya akhirnya mengudara menuju London.

Neisya melihat kejendela pesawat yang masih terbang rendah, tampak Pria berpakaian kemeja hitam, melambaikan tangan dari bandara itu, Neisya bertanya dalam benaknya, siapa pria itu?

Hayyy Guys SEDIKIT PUITIS|Spontanitas udah update ni

Jangan lupa tinggali Jejak dengan cara VOTE & COMMENT di bawah yah

Support Karya ini.

SEDIKIT PUITIS |SpontanitasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang