Q & A

1.8K 128 13
                                    

Halo, assalamualaikum!

Ketemu lagi bareng saya, Author Nafla. Yak, adakah yang rindu saya? Atau rindu cerita saya?

Fufufufu...

Sepertinya tidak ada, karena udah terobati dengan cerita saya di BataviLove. Ye gak? Ye gak?

Sesuai janji di part terakhir. Saya datang menghinggapi lapak ini untuk menjawab Q & A kalian. Hmm, kalian pasti udah penasaran berat dari pertanyaan yang kalian ajukan pada saya.

Okelah, saya akan jawab pertanyaan kalian di sesi Q & A kali ini! Cekidot, sesi Q & A di mulai!

Q: Hayam Wuruk mati di umur berapa?

Waduh! Sadis sekali pertanyaannya😭. Tapi tenang... Tetap saya jawab kok.

A: Hayam Wuruk lahir di tahun 1334 dan meninggal di tahun 1389. Berarti beliau meninggal di usia 55 tahun. Lumayan masih muda ya. Biasanya orang-orang jaman dulu umurnya panjang.

Oke, next!

Q: Apakah cerita ini ada extra part atau sequel?

A: Dari awal punya karya, saya gak pernah ngasih extra part di setiap cerita saya yang tamat😂. Alasannya, karena saya udah habiskan di part akhir. Biar cepat selesai dan bisa buat cerita baru😬. So, jadi cerita ini udah jelas habis gak ada pakai extra part. Nanti, kalau pakai extra part, ceritanya bukan lagi time travel, tapi drama kehidupan pasutri Ria dan Damar. Kan, jadi gimana gitu. Itu aja pas dua part terakhir, bagian Ria udah balik ke masa depan, saya merasa cerita ini kayak berubah genre. Makanya saya putuskan untuk cepat-cepat menamatkan cerita ini. Soalnya saya udah agak bosen membuat cerita bergenre sama. Semacam drama gitu. Jadi, yang nanya-nanya kok cerita Cinta Fisabilillah gak publish, itu untuk sementara ceritanya saya hiatuskan. Hanya untuk sementara pas mood saya mau buat cerita drama nimbul lagi, bakal saya lanjutin kok. Nanti, saya paksakan buat lanjut, ceritanya jadi mati pula.

Q: Ntar buat cerita baru lagi yak.

A: Woahh, pasti itu mah! Bahkan selesainya cerita ini, saya punya dua cerita yang pengen banget saya publish. Tapi, saya takut gak sanggup menamatkan. Entar kasusnya kayak Cinta Fisabilillah lagi. Akhirnya, saya putuskan buat satu cerita saja. Sedangkan cerita yang kedua menyusul, kalau cerita pertama sudah selesai. Soalnya, cerita kedua ini genre nya agak berat dan berliku-liku. Saya harus menyusun plot ceritanya sepinter mungkin, supaya gak berkasus sama kayak Cinta Fisabilillah. Cerita kedua ini, pernah saya bahas di salah satu part cerita Ria. Bahkan lagu-lagu yang sesuai dengan cerita itu, sering saya pakai sebagai mulmed. Singkatnya, berhubungan dengan wanita Indonesia dan Dinasti Ottoman🙊. Saya kasih bocoran lagi untuk cerita kedua. Wanita Indonesia yang akan menjadi pemeran di cerita kedua ini, pernah menjadi karakter pembantu di cerita BataviLove. Khusus di part bagian saya. Hayooo, ada yang ngeh gak, itu siapaa? Silahkan maen tebak-tebakan di kolom komentar~~~

Sepertinya pertannyaan dari kalian sudah selesai. Baik, kita lanjut ke pertanyaan sama yang banyak banget kalian tanyain di kolom komentar. Wkwk, tentang Ana.

Okelah, kita bahas! Baca baik-baik ya, biar gak ada salah kaprah😉.

Q: Ana ngalamin time travel juga kayak Ria?

Atau

Q: Kalau Ana juga kena time travel, buat juga dong cerita tentang Ana.

A: Seperti yang saya bilang di atas. Saya punya dua cerita yang ingin saya publish. Cerita kedua adalah bertema Dinasti Ottoman. Dan... Cerita pertama adalah, bertema sama kayak Ria. Time Travel, yaitu...

Yes! You're right!

Cerita pertama adalah cerita Ana yang juga mengalami Time Travel!

Cerita pertama adalah cerita Ana yang juga mengalami Time Travel!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Me, the Adjutant's Lover

Cerita yang bertema time travel, di mana Ana mengalami hal serupa seperti Ria. Terlempar ke masa lalu, tepatnya di tahun 1965!

Nah, di kolom komentar part terakhir ada yang nanya begini.

Q: Berarti ucapan Ria sewaktu di Majapahit terkabul dong?!

A: Saya tidak bisa langsung mengiyakan sih, pertanyaan ini. Mungkin iya, mungkin juga tidak. Soalnya kan, yang kita ketahui saja, orang-orang zaman dulu itu banyak pakai ilmu. Istilahnya tempat dan pelaku zaman dulu itu perumpamaan Si Pahit Lidah. Tau gak, si Pahit Lidah? Kalau gak tau, search aja di google. Ini legenda rakyat Palembang yang bisa kalian baca di beberapa artikel.

Balik lagi ke cerita Ana. Cerita yang saya buat ini, mengangkat pristiwa kelam di tahun 1965. Sudah bisa kalian baca di work saya. Eitsss! Tapi, sebelum baca, saya menghimbau keras agar para readers membaca Author Notes dulu ya. Sama seperti BataviLove. Saya membuat Author Notes, agar tidak terjadi kesalah pahaman seperti di cerita BataviLove. Sudah dikasih pengertian di Author Notes saja, masih bisa salah paham! Apalagi enggak? Aduuhh, aku kudu piye?!

Oke, mungkin sesi Q & A dan penguman cerita baru, berakhir di sini saja. Silahkan move on dari cerita Ria ke cerita Ana. Karena cerita Ana ini agak, err... Serius. Banget sih ya. Karena itu tadi. Mengangkat pristiwa kelam tahun 1965, yang kita tahu saja itu topik pembahasan yang sensitif di khalayak umum. Jadi, saya harus berhati-hati dalam mengetik cerita ini. Itulah alasan saya membuat Author Notes. Agar tidak ada pihak yang merasa di rugikan. Setelah baca cerita "Me, the Adjutants Lover" (MTAL), seperti biasa jangan lupa tinggalkan jejak berupa Vote dan Comment. Karena vote dan comment menunjukkan kalian readers yang punya budi pekerti dalam menghargai karya orang lain.

Lop yu tomat, saya tunggu kalian di lapak sebelah. Babay🤗👋

Terima kasih, wassalamualaikum...

Follow IG:
Nafla_Cahya08
Nafla.Stories

Antara Aku, Kamu, dan Waktu (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang