"Chapter 31 - Encounter"

625 46 49
                                    

"Happy Reading"

---------

Ada banyak orang tak waras yang ia temui di dunia ini, dan saudara kembar identik bermarga Xiao itu sudah dipastikan berada di urutan nomor satu. Tidak bisa dipungkiri, Wang Yibo telah melewati hari-hari yang begitu menyebalkan ketika ia berurusan dengan dua pria berwajah sama, Sean Xiao dan Xiao Zhan.

Wang Yibo telah berusaha mengabaikan Sean sejak pertama kali ia bertemu dengannya. Pria bergigi kelinci dengan mole kecil di bawah bibirnya selalu bersikap agresif juga berisik membuat Yibo berpikir, Pria yang sedang bersamanya itu benar-benar aneh juga gila. Akan tetapi, dengan dirinya yang memang harus segera menyelesaikan misinya mau tidak mau Yibo harus menerima ketika Sean menemani dan mengawasinya. Bagaimanapun, ia memang membutuhkan bantuan pria yang enam tahun lebih tua darinya itu.

Sehari setelah bersama Sean, perhatian Yibo sepenuhnya tertuju pada pria itu ketika sebuah insiden yang terjadi padanya, mobil yang ia kendarai akan menabrak sebuah tembok jika saja saat itu Yibo tak cukup cepat melompat dari mobil, lalu dengan emosi Sean datang kemudian memeluk erat tubuhnya membuat Yibo seketika membatu di tempat. Yibo mulai merasakan sesuatu yang aneh di dalam tubuhnya ketika tubuh hangat Sean memeluknya. Juga, lirihan Sean yang begitu mengkhawatirkannya membuat Yibo kemudian secara impulsif perlahan membuka hatinya untuk pria yang ia sebut gila itu, walau kenyataannya Yibo sendiri belum mengerti apa yang sebenernya terjadi pada hatinya. Hanya saja, sikap Sean yang selalu menempel padanya membuat Yibo akhirnya menyadari, pria bertubuh ramping itu begitu menarik juga sangat menggemaskan. Sampai akhirnya Sean membawanya ke markas dan tanpa kesengajaan, Yibo bertemu dengan saudara kembar Sean, Xiao Zhan.

Tak bisa dipungkiri juga sejak kali pertama Yibo bertemu Xiao Zhan, ada sesuatu asing yang muncul di hatinya, yaitu: sebuah ketertarikan. Xiao Zhan memiliki senyuman yang hangat juga ketika berbicara dengannya, Yibo merasa nyaman. Meskipun wajah Xiao Zhan dan Sean sama, tetapi Yibo merasa duplikat Sean itu memiliki sisi yang berbeda, yang Yibo sendiri tidak mengerti itu apa bahkan, sampai detik ini. Sejak pertemuannya dengan Xiao Zhan, Yibo merasa tidak yakin dengan dirinya yang ketika itu telah memutuskan untuk melihat Sean, dan itu membuat Yibo kemudian hanya akan menjalani misinya dengan benar meski tak dipungkiri akan ada hal yang baru-- yaitu kehadiran Sean.

Dan setelah pertemuannya dengan Xiao Zhan, Yibo sempat berpikir untuk mengabaikannya, memutuskan lebih fokus pada misinya bersama Sean.

Hingga suatu ketika, Sean untuk pertama kalinya membuat gairah Yibo terbangun, dengan saat itu tubuh keduanya yang saling bergesekan membuat Yibo penasaran dengan dirinya. Yibo yang bahkan tak pernah sekalipun menyukai wanita membuatnya begitu terkejut dengan dirinya yang tiba-tiba ingin sekali menyentuh tubuh Sean. Juga, Yibo bahkan bersumpah sentuhan Sean benar-benar memabukkanya. Lalu, secara impulsif Yibo akhirnya menegaskan, pria bergigi kelinci itu telah mencuri hatinya.

Akan tetapi, Yibo bahkan tak pernah menyangka jika pertemuannya dengan dua pria berwajah sama itu membuatnya akhirnya terjatuh ke lubang neraka. Xiao Zhan, pria yang memiliki aura mendominasi membuat Yibo akhirnya menyerah ketika bibir tipis itu menyerangnya. Juga, sentuhan Xiao Zhan saat itu membuat Yibo benar-benar tak tahu lagi harus bagaimana selain hanya menerima dan, perasaan candu seketika muncul begitu ia merasakan sentuhan Xiao Zhan, meski tak dipungkiri hal itu memberi dampak buruk baginya, membuat Yibo akhirnya menghianati Sean. Dan, rasa bersalah yang begitu besar-pun kemudian datang padanya.

Yibo berkali-kali berusaha melupakan sentuhan Xiao Zhan juga wajah tampan itu. Meskipun bibir tipis pria itu selalu mengatakan pada Yibo, ia tak perlu merasa bersalah. Akan tetapi, Yibo benar-benar tak mampu melakukan itu, sebaliknya rasa bersalah selalu muncul di benaknya ketika Yibo bersama Sean.

HEARTBEAT [Repub]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang