"Chapter 34 - Unspoken"

579 51 63
                                    

"Happy Reading"

----------

Wang Yibo menghentikan mobilnya pada lahan kosong di mana terdapat sebuah mobil MPV yang terparkir di sana dan Yibo sangat tahu, itu adalah mobil Xiao Zhan.

Tempat itu merupakan sebuah pelabuhan yang cukup besar-bertuliskan bahwa pelabuhan tersebut adalah jalur khusus pengiriman barang ke luar negeri. Terdapat satu bangunan gedung yang lumayan besar juga tiga buah kapal feri yang terparkir di tepi laut pelabuhan tersebut. Jika dilihat dari suasana-nya- tak ada satupun orang yang berlalu lalang, sangat jelas bahwa pelabuhan itu telah berada dibawah kekuasan Wang Daren.

Sementara mematikan mesin mobil, mata Yibo memandang ke sekitar sebelum akhirnya ia memutuskan untuk turun dari mobil dan dalam waktu yang bersamaan Xiao Zhan berjalan lenggang ke arahnya. Wang Yibo tak dapat mengantisipasi pergerakan Xiao Zhan selanjutnya, ketika pria itu tanpa basa-basi merengkuh tubuhnya lalu memeluknya erat membuat mata Yibo terbelalak terkejut.

"Terima kasih, Yibo," lirih Xiao Zhan. "Terima kasih sudah datang."

Yibo tak berucap juga tak bergerak sedikit-pun. Tetapi wajah tegasnya juga tak terelak-saat ini wajah pria itu perlahan menghangat.

"Aku tak akan pernah bosan untuk mengatakannya padamu. Aku minta maaf, Yibo ..."

Suara Xiao Zhan terdengar begitu dalam dan berat--hingga membuat Yibo bisa merasakan embusan napas, juga mendengar detak jantung pria itu yang berdegup pelan. Dan Yibo kemudian berpikir, apakah Xiao Zhan tak menyukainya? Mengapa sepertinya hanya dirinya yang merasa canggung ketika berhadapan satu sama lain? Yibo bahkan bisa merasakan detak jantungnya yang berdegup kencang dan ia sangat yakin, jika wajahnya sedang memerah sekarang.

Sialan!

Berusaha mengabaikan perasaan tak menyenangkan itu, Yibo perlahan mendorong tubuh Xiao Zhan kemudian berdehem.

"Jadi, Si Bajingan itu benar-benar menculik Sean?" tanya Yibo akhirnya, berusaha mengalihkan pembicaraan.

Xiao Zhan mengangguk seraya tersenyum sebelum ia mengecup singkat bibir Yibo-membuat mata Yibo kembali terbelalak-sangat terkejut. "Lalu, apa kau sudah tidak marah?"

Yibo rasa, pertanyaan itu tidak membutuhkan jawaban. Ia hanya diam dengan perasaannya yang entah, Yibo bahkan sangat sulit untuk mengartikannya.

Kemudian, Xiao Zhan melanjutkan, "Sean sangat beruntung karena telah dicintai oleh pria sepertimu, Wang Yibo."

"Tidak bisakah Zhan-ge berheti mengatakan hal itu lalu fokus untuk menyelamatkan Sean?!" bentak Yibo tak tahan.

Malaikat penggoda itu benar-benar menyebalkan-tak berperasaan-tak pernah mengerti sedikit-pun tentang isi hati Yibo yang sesungguhnya.
Yibo tak menunggu Xiao Zhan merespon kata-katanya, memutuskan untuk berbalik lalu menarik langkah meninggalkan Xiao Zhan. Sejujurnya, Yibo merasa sedikit terganggu ketika tubuh hangat itu mendekapnya juga bibir tipis itu yang kembali mengecupnya-terasa sangat lembut dan tentu saja hasrat untuk membalas kecupan itu dengan sebuah ciuman juga melumat bibir itu sangat besar- tetapi tertahan ketika kenyataan menyentak Yibo sekali lagi tentang kedua pria itu yang ternyata saling mencintai.

'Haaahhhhh ....'

Yibo merasakan aliran darahnya berpacu deras di dalam tubuhnya-juga membuatnya semakin menghangat. Keberadaan Xiao Zhan tidak begitu buruk untuknya. Sebaliknya, keberadaan malaikat penggoda itu terlalu buruk untuknya.

HEARTBEAT [Repub]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang