"Happy Reading"
---------
Warning! Chapter ini isinya blangsak! 🔥Satu tangan Yibo menyengkram kuat pergelangan tangan Xiao Zhan--seolah tak ada hari esok untuk kembali bertemu dengan pria itu. Yibo tertegun memandang mata lebar Xiao Zhan yang berbinar-sangat indah.
Demi Tuhan!
Pikiran Yibo seolah masih tertinggal beberapa hari yang lalu, pada hari dimana duplikat dari kekasihnya--Xiao Zhan mengetuk pintu kamarnya kemudian menawarkan diri untuk merawatnya. Xiao Zhan membentaknya ketika ia tak menerima saat telapak tangan halus itu menyentuhnya. Bukan Yibo menolaknya, tapi sebisa mungkin ia menahan diri untuk tak tergoda oleh pria itu. Hal konyol kemudian terjadi ketika wajah keduanya bertemu tatap--sangat dekat. Xiao Zhan menciumnya dan tubuh Yibo tak punya kuasa untuk menolak meski ia menyadari, hal yang ia lakukan sangatlah salah.
Sialan! Yibo bahkan menolak saat pertama kali Xiao Zhan menciumnya. Xiao Zhan, duplikat dari kekasihnya itu memiliki senyum dan sentuhan yang begitu memabukan. Yibo bahkan tidak bisa melupakan wajah Xiao Zhan yang saat itu di atasnya--sangat menggoda. Yibo masih ingat dengan jelas ketika tubuh keduanya saling menyatu.
Moment itu sangat luar biasa ...
Wang Yibo menelan ludah, kemudian dengan susah payah ia menarik napas. "... aku menyukaimu," sambungnya kemudian.
Xiao Zhan tersenyum kemudian berdiri berhadap-hadapan dengan Yibo. Kedua matanya mengerjap tampak terkejut.
"Wang Yi ..."
"Zhan-ge!" teriak Sean dari kejauhan. Teriakannya memangkas kalimat Xiao Zhan sekaligus menyita perhatian Yibo dan Xiao Zhan--sebelum keduanya melepas pegangan tangan satu sama lain lalu menoleh.
Yibo mendengus dalam hati. Ini sangat konyol! Mengapa ia melupakan Sean? Sangat Bodoh!
"Apa yang kalian lakukan?!" Ketika Sean semakin mendekat, suaranya terdengar semakin jelas. "Apa kalian akan bercinta lagi?!"
Jauh sebelum Yibo akan menanggapi pertanyaan Sean, Xiao Zhan segera meminta maaf pada Yibo lalu memberi isyarat padanya untuk segera pergi meninggalkan gedung. Sementara Yibo, ia memanggil nama Xiao Zhan sekali lagi yang kemudian diangguki lemah oleh pria itu--nyatanya keduanya tak bisa melakukan apapun selain harus segera berpisah pada detik itu juga. Lalu Sean, matanya tak berenti mengekor menatap punggung Yibo yang semakin menjauh dari pandangannya.
Xiao Zhan berusaha menghentikan Sean yang akan menyusul Yibo. Namun sia-sia, kekasih sedarahnya itu bersikeras untuk terus menarik langkah--menyusul Yibo.
"Tolong, Sean. Tenanglah!" Kedua tangan Xiao Zhan menyengkram kuat tubuh Sean yang terus memberontak--berusaha lepas dari pelukannya.
"Aku ingin bicara pada Yibo. Aku sudah mengatakan padanya kalau aku hanya memilikimu."
"Ini bukan salah Yibo, Sean. Ini salahku ..."
"Tidak!" pangkas Sean. "Ini salahnya karena telah menyentuh milikku!"
"Sean!" Teriak Xiao Zhan ketika Sean terus memberontak. Ia melepaskan pelukan lalu menangkup wajah Sean. "Sean! Dengarkan aku. Kita akan pulang bersama, oke? Bisakah kau tunggu aku di dalam mobil?"
"Apa yang barusan kalian lakukan?" tanya Sean dingin. Pertanyaan Sean membuat Xiao Zhan kemudian melepas kedua telapak tangannya yang menangkup pipi Sean, lalu menggenggam kedua tangan pria itu.
"Aku ..."
"Aku melihatnya dari monitor di ruangan bajingan itu ..."
"Sean, aku ..."