*memori yang hilang*
Ara sedang berjalan menikmati keindahan taman dengan membawa sebuah potato chips ditangannya. namun langkahnya tiba tiba terhenti ketika melihat sebuah ambulan yang berhenti di pinggir taman.
'apa telah terjadi sesuatu?' batin Ara
ia mendekat ke arah ambulan tersebut. hanya terlihat seorang lelaki tengah menangis sambil melihat wanitanya terkapar di Tandu stretcher dengan berlumur darah di bajunya.
namun anehnya kenapa lelaki itu tidak diperbolehkan masuk oleh petugas?
ambulan melaju meninggalkan lelaki yang tengah menangis itu sendirian tanpa mengikuti wanitanya yang berada didalam ambulan.
namun ketika ambulan tersebut melewati Ara betapa terkejutnya ketika melihat wanita tersebut duduk dan menatap ke arah Ara melalui jendela mobil.
'apa aku tidak salah lihat?' ucap Ara sambil tetap melihat ambulan yang menjauh dari dirinya. namun Ara tidak mau ambil pusing dan berniat untuk menyudahi jalan sorenya.
namun ketika dia ingin menyebrang sebuah mobil sport bewarnah merah maroon melaju dengan sangat kencang dan menabraknya begitu saja hingga tubuhnya terpental.
dengan kesadaran dirinya yang sudah limit ia melihat 2 pasang kaki menghampirinya. seorang laki laki memakai sepatu cats dan seorang wanita memakai heels hitam.
Ara melihat wajah mereka dan sedikit mendengar percakapan samar samar dari kedua orang tersebut dengan kesadaran dirinya yang sudah terbatas
'Kau yakin dia satu satunya saksi mata yang melihatmu saat diambulan tadi Irene?'
'aku yakin karena aku melihat wajahnya dengan jelas, terimakasih telah membantuku Sehun'
seketika semua gelap
*off*
...
Ara terbangun dengan merasa tidak nyaman karena suara berisik menganggu pendengarannya.
gadis ini mengerjap kerjapkan matanya sambil melihat apa yang membuatnya terbangun. namun Ara justru terkejut dengan apa yang dilihatnya. dengan cepat ia menutup matanya lagi. namun sayang dia ketahuan'buka matamu, aku ingin kita bicara'
kalimat itu membuat jantung Ara seketika berhenti berdetak. Ara semakin tidak ingin membuka matanya sama sekali.
'Ara..
suara itu benar benar membuat Ara gila.
'Ara aku tau kau mendengarku, buka matamu atau aku akan menghukum berat dirimu'
Ara yang sudah sangat takut hanya bisa pasrah dan membuka matanya perlahan dan pandangannya langsung di tatap tajam oleh sang lawan bicara
'katakan apa yang kau inginkan sekarang'
nada bicara itu terdengar sangat berbeda tidak seperti sebelumnya. Ara tidak tau harus menjawab apa tubuhnya melemas dan semakin melemas setiap detiknya
'Jawab aku Ara!'
itu sebuah bentakan tapi Ara merasa itu tidak benar benar bentakan, dia menahannya. Ara tau dia menahannya.
semua hening hanya suara deru nafas keduanya yang saling menahan emosi mereka masing masing.
'aku membencimu Jungkook-shii' hanya kalimat itu yang keluar dari bibir Ara secara lirih setelah dengan beratnya ia menahan emosinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vervanger - Mr Jeon [END]
Fanfiction𝒑𝒍𝒂𝒚𝒊𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒂𝒍? kedua insan yang dipertemukan dan terlibat suatu kesepakatan yang menjerumuskan keduanya. Kita menikah di atas kontrak ini -Jeon Jungkook Jangan libatkan perasaan apapun kedalam bisnis ini -Im Ara disclaimer: 🔞