3.~Home

132 12 0
                                    

Setelah pernikahan yang dihadiri banyak wartawan serta teman teman jungkook tapi sama sekali tidak ada kehadiran teman Ara disana karena jungkook tidak mengundang mereka. Kini mereka berdua akhirnya tinggal dalam satu rumah yang sama. Jungkook yang menyuruh, jika tidak, Ara akan lebih baik memilih tinggal di rumahnya sendiri daripada tinggal bersama lelaki ini.

'lakukan apa pun yang kau mau disini, tapi ingat jangan sesekali memasuki kamarku dengan kakimu itu. Jika tidak kau akan mendapat balasannya' kalimat jungkook itu hanya mendapat deheman dari lawan bicaranya, Jungkook pergi ke kamarnya

'cih, siapa juga yang mau mengunjungi kamarnya' umpat Ara.

Kamar yang Ara pilih cukup luas baginya. tidak salah sih, karena rumah jungkook sendiri sudah terlihat megah dari luar.

~•~

Ara bernyanyi sepanjang dia memasak untuk dirinya di dapur. hanya bersenandung tapi pemilik rumah ini nampaknya sangat terganggu dengan senandung Ara

'bisa kau hentikan itu' ucap jungkook dari balkon dalam rumah didepan kamarnya. Ara hanya melihat jungkook dari dapur dengan tatapan sinis

'aku tidak mengganggumu kenapa kau terganggu' ucap Ara

'nyanyianmu itu menganggu tidurku!' ucap jungkook

'hash, apakah rumahmu tidak memiliki vitur kedap suara? terlalu miskin untuk menambahkannya?' ucap Ara dengan santainya namun berbeda dengan jungkook, dia benar benar terpancing

bahkan jungkook kini melangkah turun mengarah ke dapur.

'bilang apa kau barusan?' tanya jungkook dengan wajah arogannya

'kau miskin' ucap Ara mengulang kalimatnya sambil memasak.

'katakan lagi' pinta jungkook

'kau miskin tuan jeon' ucap ara memperjelas kalimatnya sambil menatap berani ke jungkook

Jungkook menarik ara mundur dari masakannya. dan menghimpit tubuh ara dengan tubuhnya dan kedua tangannya dimasing masing pinggir tubuh ara. bahkan punggung ara sudah menyentuh permukaan kulkas.

'kau bilang aku miskin?' ucap jungkook sambil memberikan smirk nya, jujur saja itu membuat ara sedikit takut, tapi dia berusaha untuk terlihat biasa saja

Jungkook mengarahkan jari terlunjuknya pada dagu gadis didepannya dan menuntun pandangan Ara untuk menatap balik dirinya.

'seberapa hebatnya gadis sepertimu mengataiku miskin hm?' tanya jungkook sambil mengangkat salah satu alisnya. wangi maskulin dari tubuh jungkook sudah menghampiri indra penciuman Ara.

'menjauhlah dariku' ucap Ara

'kenapa? kau takut padaku hm?' tanya jungkook.

Ara memutar bola matanya malas, dan segera mendorong jungkook menjauh dari tubuhnya. Tapi nihil tubuh jungkook lebih kuat darinya.

'tidak ada nyali untuk melawanku ya?' ucap jungkook

tanpa dugaan Ara malah tersenyum sambil melipat kedua tangannya di dadanya. 'kau akan lebih miskin jika benda itu meledak sekarang' ucap ara sambil mengarahkan pandangannya ke kompor yang masih menyala dengan masakannya yang sudah berbuih

jungkook langsung mengalihkan pandangannya pada kompor yang ditunjuk ara tadi. ia segera mengampiri benda itu dan mematikannya. dan lagi lagi dia menatap Ara tajam

Ara masih melipat tangannya. 'harusnya biarkan saja dia meledak Jungkook-shi' ucap Ara menahan tawanya dengan ekspresi kekesalan jungkook

Vervanger - Mr Jeon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang