Tahu Diri ; SR

7K 804 461
                                    

NO EDIT















6 TAHUN YANG LALU...

Di malam minggu, seperti pasangan pada umumnya, Irene dan Seulgi jalan bersama. Menikmati waktu bersama ditengah kesibukan mereka masing-masing. Mall ternama di pusat kota menjadi tempat tujuan mereka kali ini. Sedari tadi mereka hanya berjalan beriringan, beberapa kali masuk ke dalam store namun belum ada satupun barang yang dibeli.

"Kamu gak mau beli baju atau apa gitu Gi? Buat kuliah...?" Irene bersuara ketika Seulgi tengah berjalan santai sambil melirik kearah store baju yang ada di sebelah kirinya.

Matanya kemudian menatap polos kearah Irene dan gelengan kecil dia lakukan, "Engga ah kak. Lagi gak mau beli baju."

"Sepatu?".

"Sepatu aku masih bagus-bagus semua, kalau punya banyak sepatu malahan bakal ada yang jarang kepake terus jadi kusam."

Irene mengangguk paham dengan balasan yang Seulgi ucapkan. Keadaan mall memang sedang ramai, tapi mereka terus menautkan tangan sejak turun dari mobil hingga sekarang. Mereka terus mengelilingi mall. Irene tidak merasa lelah, karena Seulgi ada di genggamannya.

Sesekali Irene memerhatikan Seulgi, bukan memerhatikan apa yang ada di depannya. Dan ketika sedang melihat kearah Seulgi, tau-tau anak itu menoleh kearahnya, "Kemarin kakak bilang mau cari dress buat pertemuan bisnis minggu depan kan?".

"Eheum..."

"Itu di depan sana kayak ada butik gitu, mau mampir kesana?"

Pandangan Irene jadi melihat sejenak kearah titik yang Seulgi maksud, sebelum dia akhirnya mengangguk kecil. "Boleh..."

🕘

Di dalam butik yang mereka kunjungi, tidak hanya menawarkan model dress untuk acara formal dan informal. Tapi juga ada beberapa model gaun yang di pajang disana. Selagi Irene menunggu dress yang ingin ia beli tengah di kemas, dia menghampiri Seulgi yang duduk dengan santai di kursi tunggu yang ada.

"Udah?" Tanya anak itu polos.

Irene mengangguk kecil dan mendudukkan dirinya tepat di samping Seulgi. Terlihat kalau Seulgi tengah memperhatikan satu titik, Irene jadi turut memperhatikan titik tersebut.

"Kayaknya kakak bakalan keliatan cantik banget ya, kalau berbalut gaun putih kayak gitu." Seulgi berucap dengan ringan, matanya tetap menatap kearah gaun yang dia maksud.

Sejenak Irene melihat lagi kearah gaun itu dan kewajah Seulgj secara bergantian. "Kamu lagi bayangin aku pakai gaun pernikahan?".

Secara polos Seulgi mengangguk. "Usia kakak juga udah matang buat nikah kan?".

Jitakan kecil langsung Irene berikan di dahi Seulgi. "Gak usah bawa-bawa umur..."

"Tapi kan emang bener..."

"Nikah itu gak berpatokan umur Gi."

Malas berdebat dengan Irene, Seulgi langsung mengibarkan bendera putih. "Yaudah iya ya, maaf bawa-bawa umur..."

Irene merasa gemas ketika Seulgi mengalah untuknya.

"Jadi kamu beneran bayangin aku pakai gaun pernikahan?".

Ditanya hal yang sama, Seulgi langsung bergumam dan mengangguk kecil.

Tahu Diri ; SR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang