BAB 15

1.2K 145 2
                                    

Hayyyy yorobunnnn.....
I am back......
Enjoy the story.......

.
.
.
.
.
.

"nggak usah, aku mau sendiri aja. Kayaknya kita butuh waktu buat nenangin diri masing-masing dulu"

Kalimat terakhir Haechan berhasih membekukan pikiran dan gerakan Jeno dengan instan. Cukup lama Jeno diam mematung ditempatnya setelah mendengar penolakan dari Haechan mencoba mencerna keadaan. Hingga beberapa saat ia mulai menyadari bahwa gadisnya sudah berjalan meninggalkan dia cukup jauh. Dengan segera Jeno mengikuti Haechan dengan jarak aman. Cukup tau diri untuk tidak membuat Haechan marah lagi. Yang ada dipikirannya saat ini hanya memastikan gadisnya benar-benar pulang dengan selamat.

Langkah jeno terhenti ketika ia melihat dengan jelas gadisnya berlari dan memeluk erat seorang pria seolah melepas kerinduan yang dalam. Dengan rasa penasaran Jeno mencoba menguping dari balik pohon tak jauh dari gerbang sekolah dekat Haechan dan pria tak dikenal tadi bercengrama. Mencoba memfokuskan penglihatannya dan pendengarannya. Ada desiran aneh ketika melihat Haechan mengatakan "rindu" pada pria lain dan menyaksikan gadisnya mendapatkan perlakuan manis dari pria selain dia dan keluarganya. Jeno cemburu? Ah,, kalian pasti bisa menebaknya.

Dengan sekuat tenaga Jeno mengepalkan tangannya mencoba untuk menahan amarah dan tetap berfikir positif, dia tidak boleh gegabah meskipun saat ini ia ingin sekali memukul wajah tampan pria tak dikenal itu. Saat ini ia biarkan dua orang itu pergi setelah ia berhasil mengambil foto mereka hanya untuk jaga-jaga jika dibutuhkan.

Setelah melihat Haechan mulai menjauh pergi, Jeno pun bergegas untuk pergi juga. Saat ini ia butuh tempat untuk menenangkan dari dan berkeluh kesah.

🌻🌻🌻

Brakk
Bantingan pada pintu apartemen itu berhasil menarik seluruh atensi 3 pemuda tampan didalamnya. Dengan langkah kesal pemuda yang berhasil membuka kasar pintu itu menemui ketiga kawannya. Ah, ngomong ngomong mereka sekarang ada di apartemen milik mark. Sengaja menjadikan apartemen itu sebagai markas karena dianggap paling cocok, dengan fasilitas lengkap, apa lagi hanya mark yang tinggal di apartemen itu.

"bukannya tadi lo bilang nggak mau ikut kesini gegara mau ketemu si haechan?" tanya lucas pada Jeno, si pelaku pendobrakan pintu tadi

"nggak jadi" jawabnya ketus

"berantem?" kali ini hyunjin yang menebak.

"iya, gw abis ribut sama dia"

"lah tumben. Biasanya kalo ribut juga nggak lama langsung akur lagi"

"masalahnya dia tadi nggak mau ngomong sama gw. Apalagi tadi gw liat dia pelukan sama cowok didepan gerbang sekolah, udah gitu si cowok pakek acara cium Haechan lagi"

" HAH!!! Cium bibir?"-lucas

"nggak lah gila, dia cium pucuk kepala Haechan. Kalo cowok itu berani cium bibir udah gw tonjok kali tadi"

"ya elah. Kirain cium bibir"-lucas

"jangan salah faham dulu. Kita semua kan udah kenal gimana Haechan. Kalo menurut gw nggak mungkin banget Haechan mau skin ship sama cowok lain selain keluarga sama lo. Orang kalo sama lo aja mentok mentok cuman peluka sama pegangan tangan." nasehat mark

"iya juga sih jen. Orang sama kita yang udah jelas kenal aja dia suka segen buat deket-deket kan. Gw juga sependapat sama mark kali ini" timpal hyunjin

"gini aja. Lo nanti kerumah dia, bawain makanan kesukaan dia sama bunga kek ato hadiah apa gitu. Coba minta maaf sama minta penjelasan soal tadi. Jangan gegabah. Hubungan kalian udah sejauh ini" saran lucas, sontak membuat Jeno menegakkan badannya, khusyuk menyimak.

4J + 1HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang