Hay i'am back
Enjoy the Story
Happy reading
.
.
.
.
Dari arah toilet Chenle melihat keributan disekitar tangga tempat haechan menunggunya tadi. Dengan perasaan yang tak tenang dan penasaran Chenle mencoba mendekati kerumunan tersebut. Sesampainya disana ia dibuat kaget dengan keadaan haechan yang didorong oleh yeri hingga menabrak tangga. Chenle tau penyebab situasi ini. Dengan buru-buru chenle segera mencari bala bantuan, kali ini yang ada di otak Chenle hanya satu nama "jeno". Dengan langkah cepat Chenle menuju kelas jeno.
"kak Lukas, kak Jenonya ada?" tanya Chenle pada salah satu teman jeno yang ia temui didepan kelas
"ada didalem tuh, lagi main sama yang lain" jawab Lukas, setelahnya Chenle segera masuk ke kelas jeno tanpa permisi dan segera menghampiri jeno yang tengah bermain dengan ponselnya.
"KAK JENO!!! Tolong" teriak chenle, jeno yang kagetpun hanya menampakkan wajah bingungnya
"haechan, diganggu di tangga deket toilet cewek" racau Chenle, mendengar nama haechan membuat jeno segera bangkit tanpa basa basi lagi. Ia berlari menuju tangga yang dimaksud chenle dengan chenle, mark, hyunjin dan lukas yang ternyata ikut mengekori dibelakang. Sepertinya mark, hyunjin dan lukas penasaran, apa gerangan yang bisa membuat seorang jeno si pangeran sekolah yang dingin itu bisa menampakkan wajah khawatir hanya dengan satu nama 'Haechan'.🌻🌻🌻
Jeno segera mendekati kerumunan disekitar tangga, meninggalkan sekawanan dibelakangnya. Ia melihat yeri yang menarik seragam haechan hingga beberapa kancingnya lepas. Dengan cepat jeno membuka baju seragamnya hingga tersisa T-shirt putih dan mendekati haechan yang sudah menangis sembari mencoba menutup bagian atasnya. Dengan segera jeno meletakkan seragamnya pada tubuh haechan.
"stttt... Udah ya, jangan nangis. Kamu ganti dulu pakek seragamku. Nanti aku susul kamu dikelas. Sekarang kamu sama Chenle dulu ya. Biar aku selesaiin ini dulu" tenang jeno sembari mengusap rambut haechan lembut.
"chenle, tolong temenin haechan ganti dulu ya" ucap jeno pada chenle yang hanya dibalas dengan anggukan ringan.
Setelah haechan dan chenle pergi dari kerumunan itu jeno segera berbalik menghadap yeri dan antek-anteknya. Ia dekati yeri hingga yeri tersudut di tembok sekitar tangga. Ia kungkung tubuh yeri dan mendekatkan wajahnya pada wajah yeri seolah-olah ingin mencium gadis itu. Yeri menatap kagum wajah jeno yang terlihat semakin tampan dari jarak sedekat itu dengan jantung yang berisik. Pekikan gemas dari sekitarnya juga mengiringi adengan itu.
"gw paling nggak suka ada yang ganggu punya gw" ucap jeno menusuk, masih dengan tangan yang menyentuk wajah yeri, hingga membiat yeri sulit bernafas.
"lo tau kan, gw nggak akan segan-segan ngerusak orang yang udah ganggu punya gw. Ini peringatan" lanjut jeno dengan suara beratnya, yang dengan jelas terdengar oleh kerumunan disana, sebelum tangan besarnya menarik baju seragam yeri dengan keras hingga hampir semua kancingnya lepas, itu lebih parah dari apa yang yeri lakukan pada haechan.
Setelahnya jeno melenggang santai pergi dari kerumunan itu dengan wajah yang masih tetap dingin. Pekikan dari kerumunan itu dasertai tangisan yg jeno yakini dari bibir yeri tak jeno hiraukan, ia masih dengan santainya berjalan menuju kelas haechan untuk menemui sang kekasih.🌻🌻🌻
Sesampainya dikelas selepas berganti seragam tadi, kondisi haechan masih belum membaik. Masih tetap menangis dalan pelukan chenle. Haechan merasa malu dan takut. Seumur umur baru kali ini ada yang berbuat seperti itu padanya.
Chenle hanya bisa diam sembari memberika pelukan dan tepukan halus pada punggung sempit haechan. Tak berselang lama langkah kaki terdengar menghampiri meja mereka.
Jeno melihat haechan masih menangis dalam pelukan chenle. Entah mengapa hatinya sakit melihat gadisnya tidak baik-baik saja.
"le, biar haechan sama aku. Makasih ya" ucap jeno lembut dan dijawab dengan anggukan pelan oleh chenle
"hay. Ikut aku bentar ya" bujuk jeno sembari mencoba melepaskan pelukan haechan pada chenle. Ia semakin merasa sedih melihat wajah haechan yg basah dan memerah. Jeno mencoba menghapus air mata haechan dengan lembut. Setelahnya ditariknya tangan mungil gadis itu menuju taman belakang.
"maaf ya gara-gara aku kamu jadi gini" ucap jeno setelah berhasil duduk di bangku taman
"hiks..hiks"
"maaf, kamu pasti takut banget. Aku janji, ini bakal jadi yang terakhir" lanjut jeno sembari memeluk tubuh mungil haechan
"t-takutt, hiks,,,, "racau hechan
"iya. Aku tau. Maaf, jangan gini lagi. Aku udah janji buat jagain kamu. Janji aku nggak akan kecolongan lagi. Tolong percaya, aku bener-bener sayang kamu" ucap jeno sembari mengeratkan pelukannya.
Entah kenapa pelukan dan kalimat dari jeno membuat hati haechan menghangat dan tenang. Seolah Haechan bisa merasakan kesungguhan pada setiap kata yang jeno ucapkan tadi, sungguh menenangkan. Ia bisa mendengar jantung jeno yang berdetak ribut. Oh, bahkan jantung haechan juga demikian sekarang.
"jangan nangis lagi, nanti pulang sekolah kita beli ice cream. Mau?" bujuk jeno sembari melepas pelukan pada tubuh haechan.
"boleh?" tanya haechan lirih
"boleh. Tapi jangan nangis lagi" jawab jeno dengan kedua tanggan yang menangkup pipi lembut haechan dan ibu jari yang mulai menghapus sisa air mata di wajah haechan, yang kemudian hanya ditanggapi dengan anggukan pelan dari si gadis🌻🌻🌻
Huaaa. Ga sanggup liat ke uwu an mereka 😭😭😭
Segini dulu ya. See you yorobunnnn.......
Jan lupa vote dan komen ya. Biar fia makin semangat nulisnya 🙌🙌🙌
Makasih semua 💕💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
4J + 1H
RomansaGS!!! 🌻🌻🌻 kisah Haechan putri satu-satunya keluarga Park dan 4 saudara lelakinya. wanita istimewa keluarga Park setelah Bunda. Selamat membaca 🙌🙌🙌