Hay yorobun...........
I'am back......
Enjoy the story......
.
.
.
.
.
.
.Jeno melangkahkan kaki jenjangnya dengan cepat, setelah berhasil mendapatkan informasi dimana letak kamar rawat 'gadisnya'. Beberapa kali ia menabrak orang yang berpapasan dengannya, hingga menimbulkan tanya dan beberapa makian dari 'korban' yang tanpa sengaja ia tabrak. Dengan itu pun jeno tak peduli, Dipikirannya saat ini hanya tentang mencari ruang rawat Haechan dan keadaan Haechan saat ini. Harap-harap cemas dengan keadaan kekasih manisnya itu.
Setelah ia berhasil menuju lantai dua, dimana area ruang rawat yang dimaksud sang resepsionis rumah sakit tadi. Dengan cepat namun tetap teliti jeno menyusuri area itu untuk menemui sang kekasih. Hingga, didepan ruang dengan tulisan '27 A' jeno menghentikan langkahnya. Ia mencoba memastikan dengan sedikit mengintip dari balik kaca kecil yang ada di pintu ruangan itu.
Disana ia melihat, 2 wanita dengan beda posisi. Satu wanita yang sedang duduk disamping ranjang pesakitan sembari menggenggam jemari wanita lain yang sedang tertidur diatas ranjang tersebut. Jeno mengenali dua wanita itu, dua wanita lembut dan baik yang jeno kenal (kekasih dan bunda dari kekasihnya).
Perasaan ragu namun rindu, berhasil membuat tangan kekar jeno mengetuk pelan pintu itu, seolah takut mengganggu 2 wanita didalam ruangan itu. Tak lama dari acara 'ketuk pintu' itu, salah satu wanita dari dalam ruangan itu membuka pintu tersebut. Dapat jeno lihat gurat kaget dari wajah wanita paru baya yang sialnya masih nampak cantik itu, mungkin ia tak mengira bahwa jeno akan kesana di jam seperti ini. Pasalnya ini baru pukul 10 pagi, yang artinya masih dalam jam sekolah. Apa lagi melihat jeno dengan keadaan acak-acakan dalam balutan seragam sekolah lengkapnya.
"jeno.. " tegur kyungsoo ragu
"bunda...." jawab jeno lirih dengan tampang sedih dan khawatirnya.
"ayo masuk dulu" ajak Kyungsoo, yang kemudian dituruti oleh jeno.
Selepas jeno berhasil masuk dalam ruangan itu, ia disambut dengan haechan yang nampak damai tertidur diatas ranjangnya dengan tangan kiri tertancap jarum infus dan wajah yang nampak pucat pasi. Melihat itu jeno dengan langkah pelan mendekati haechan, duduk disamping gadis itu dan menggenggam tangan kanan yang terbebas dari jarum infus. Ia tatap wajah sang gadis dengan tatapan sedih sesekali mengelus wajah ayu sang gadis dengan terus berujar kata 'maaf'. Melihat tingkah Jeno, Kyungsoo hanya bisa melihat dengan tenang tanpa ada niatan untuk mengganggu.
"jen,, bunda boleh titip adek dulu nggak? Bunda mau ke kantin beli minum" pinta Kyungsoo, sembari menepuk pelan bahu Jeno.
"boleh bun, jeno bakal jagain adek disini" jawab jeno, dengan senyum tipisnya
"ya udah kalo gitu, bunda keluar ya. Kamu jangan terlalu khawatir. Adek udah nggak papa kok. Tadi udah sempet bangun sama minun obat, mungkin dia cuma butuh sedikit rehat sebentar" ucap Kyungsoo menenangkan, yang kemudian hanya ditanggapi dengan anggukan lemah dari Jeno.
Setelahnya Kyungsoo segera keluar dari ruang rawat putrinya.
ah. Mungkin alasan keluarnya Kyungsoo ini hanya alibi untuk memberikan jeno waktu berdua dengan putrinya. Kyungsoo cukup faham dengan keadaan Jeno. setelah kepergian Kyungsoo, jeno kembali menatap jaechan dengan tatapan senduhnya. Masih dengan tangan kekarnya yang tertaut erat dengan tangan mungil haechan.
Jeno banyak memikirkan perlakuannya pada Haechan akhir-akhir ini akibat pemikiran bodohnya. Ia merutuki itu, karena amarah dan kecemburuannya itu berhasil membuat sang kekasih terbaring lemah sekarang. Dari semenjak datang hingga saat ini kata maaf terus terucap dari bibir jeno, seolah seberapa pun banyaknya kata maaf itu tidak akan cukup.
Hingga tanpa sadar tindakannya dapat membangunkan tidur Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
4J + 1H
RomanceGS!!! 🌻🌻🌻 kisah Haechan putri satu-satunya keluarga Park dan 4 saudara lelakinya. wanita istimewa keluarga Park setelah Bunda. Selamat membaca 🙌🙌🙌