BAB 1

4.7K 385 1
                                    

Hayy... Fia balik lagi buat mulai cerita. Tolong tinggalkan vote dan komen untuk dukung fia ya....enjoy semua 🙌🙌🙌🙌

.
.
.

"BUN.... KEMEJA BIRU AYAH MANA?"

"BUNDA...... DASI JIJI KOK GA ADA"

"BUN....BERKAS YANG TADI MALEM ABANG TARO MEJA MANA?"

Teriakan-teriakan seperti itu sudah sangat biasa terdengar dirumah itu setiap harinya. Hal yang biasa dilakukan oleh 3 manusia tiang dirumah itu. Untung penghuni lainnya sabar.

Sedangkan yang diteriaki dari tadi hanya bisa menghela nafas dalam. Belum selesai pekerjaan dapurnya tapi 3 manusia berisik itu terus saja berteriak.

"Biar Jaemin aja yang terusin masaknya bun, tinggal dikit lagi kan ini?" tawar Jaemin

"makasih ya kak udah mau bantu. Bunda tinggal dulu, bantu cari barang-barang 3 tiang itu" jawab Kyungsoo yang kemudian dihadiahi senyum manis dan anggukan dari Jaemin.

Tak berselang lama datanglah putri satu-satunya keluarga Park dari arah kamarnya.

"pagi kakak" sapa Haechan ceria

"pagi juga little sun" jawab Jaemin

"bunda mana? Kok kakak yang masak? Mau adek bantuin nggak?"

"bunda bantu ayah, jisung sama abang buat cari barangnya. Kamu nggak usah bantu duduk aja di meja makan, ini udah selesai kok masaknya"

Mendengar itu Haechan dengan senang hati menurutinya. Setelah semua menu sarapan sudah ditata rapi, jaemin dan haechan duduk menunggu anggota keluarga yang lain untuk sarapan bersama. Setelah hampir lima menit menunggu keluarga Park pun berkumpul di meja makan.

"udah lengkap semua. Mari makan" seru Chanyeol

"loh, kak Jae mana?" tanya Haechan

"masih dirumah sakit dek, katanya belum bisa pulang" jawab bunda, yang kemudian hanya ditanggapi anggukan otomatis oleh anggota keluarga lain.

Setelahnya mereka pun sarapan dengan tenang.

"aku selesai" seru Haechan yang pertama menuntaskan sarapannya, dan disusul yang lain.

"sekolahnya mau bareng ayah sama abang atau gimana?" tanya Chanyeol

"Jiji bareng Dongpyo, yah" jawab Jisung

"adek mau naik bus aja hari ini" ujar Haechan

"mau kakak anter aja nggak? biar nggak telat nanti" saran Jaemin

"no. Adek mau naik bus aja udah lama juga ga naik bus"

"bun, bekal adek udah disiapin belum?" sambung Haechan lagi

"udah. Kamu ambil gih di dapur" jawab Kyungsoo.

Setelah siap, mereka pun saling berpamitan untuk memulai kegiatannya masing-masing.

🌻🌻🌻

Haechan Pov

Jarak rumahku dengan halte bus tidak terlalu jauh hanya kurang dari 10 menit. Ku langkahkan kakiku santai dengan sesekali bergumam menyanyikan beberapa lagu favoritku. Jam menunjukan pukul 7.27 ketika aku sudah dekat dengan halte bus. Sebelum benar benar sampai di halte bus, mataku tak sengaja melihat seorang nenek yg tengah kesulitan memungut sesuatu yang berceceran, aku rasa itu belanjaannya. Dengan langkah pasti aku dekati nenek itu untuk menawarkan bantuan.

"nenek. Biar saya bantu" tawarku

"oh. Anak manis, terimakasih. Tapi nanti kamu bisa terlambat"

"tidak nek. Masih ada waktu, semoga tidak terlambat" jawabku coba meyakinkan, dan dijawab dengan senyum cerah si nenek. Sungguh senyumnya menular.

"terimakasih kalo begitu, bisa antarkan nenek untuk menyebrang jalan saja?"

"tentu. Mari saya antar" jawabku semangat sambil menggandeng tangan nenek. Setelah lampu merah menyala aku buru-buru menuntun nenek untuk menyebrang jalan.

"sampai sini saja nak. Terimakasih, untuk bantuannya" ucap si nenek

"sama-sama nek"

"jepit rambut bunga matahari cocok sekali untukmu. Terlihat cantik kau kenakan" ucap nenek itu tiba-tiba.

Aku tampa sadar menyentuh jepit rambut yang ku kenakan itu sambil tersenyum. Bunga matahari memang favoritku.

"sekali lagi terimakasih nak. Hati-hati dijalan, selamat belajar. Fighting" serunya sekali lagi

"neee. Terimakasih kembali nenek. Sampai jumpa lagi. Pa pai" balasku sembari melambaikan tangan dan menjauh dari nenek, untuk kembali ke arah halte bus.

Oh astaga, sepertinya aku terlalu lama berbincang dengan nenek itu, hingga aku tertinggal bus yang harusnya aku naiki. Kalau begini aku yakin akan sampai di sekolah terlalu mepet waktu atau yang paling buruk aku bisa terlambat. Ya tuhan tolong aku.

Beberapa kali aku arahkan pandanganku kearah jam tangan yang aku kenakan. Waktu sudah menunjukan pukul 7.45 dan aku belum menaiki bus ku. Aku jadi semakin yakin kalau aku akan telat. Tak lama bus yang akan aku tumpangi datang, buru-buru aku masuk dan mencari tempat duduk. Ah, kalo begini tadi harusnya aku terima tawaran ayah. Sesalku.

Haechan POV end

.
.
.

See you next time yorobunnn💞💞💞

4J + 1HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang