Chapter 24

1.5K 252 12
                                    

~~~ Happy Reading ~~~

Besok harinya (Name) kembali sekolah dan tiba saat pelajaran latihan pahlawan, mereka akan melakukan balapan di Medan Gamma. Karna jumlah mereka ada 21, maka mereka akan dibagi 7 kelompok dan setiap kelompok terdapat 3 orang. All Might akan mengirimkan sinyal bantuan dan siapa yang duluan sampai di tempatnya All Might, maka dialah yang akan menang. Tetapi mereka tidak boleh menghancurkan bangunan selama balapan dimulai.

Kelompok pertama adalah Midoriya, Sero dan Iida. (Name) sedang bersandar di dinding besi bangunan dengan kedua tangannya melipat di dadanya dan menatap tanpa ekspresi ke arah monitor yang memperlihatkan anggota kelompok pertama.

(Name) terkejut melihat Midoriya yang mulai menguasai One For All yang diberikan All Might. Bibir tipis milik (Name) membentuk seringai kecil.

(Name) yakin kalau All Might pasti terkejut melihat perkembangan Midoriya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Name) yakin kalau All Might pasti terkejut melihat perkembangan Midoriya. Tidak menyangka, selama magang Midoriya melakukan latihan.

Timeskip saat giliran kalian

(Name) hanya mengandalkan pendengaran tajamnya dan teleport miliknya. Saat waktunya sudah dimulai, dalam sekejap mata saja (Name) sudah sampai di tempatnya All Might dan (Name) menjadi pemenenang di kelompok kedua.

Setelah selesai melakukan latihan kepahlawanan, (Name) ikut bersama teman-temannya untuk pergi ke ruang ganti cewek. Dan disaat sedang mengganti pakaian, suara Mineta dari sebelah sangat terdengar dengan jelas.

Beruntung Jiro sudah mengantisipasi lubang di dinding dengan earphone miliknya, jadi Mineta sialan itu tidak sempat melihat bentuk tubuh (Name) dan Jiro. Setelah ini (Name) harus melaporkannya kepada Aizawa agar si Mineta di beri hukuman.

Baru (Name) saja yang pertama selesai, dengan cepat (Name) memperbaiki dinding tersebut dan memastikan kalau tak ada satupun lubang yang di jadikan sebagai lubang intip melihat para siswi sedang mengganti pakaian mereka.

Sebelum (Name) ke kelas, tiba-tiba Todoroki datang dan menawarkan berjalan bersama ke kelasnya. (Name) yang tingkat kepekaannya terhadap perasaan seseorang sangatlah rendah, menerima saja. (Name) masih belum sadar kalau sebenarnya ada beberapa murid yang suka sama dia, tapi kepekaan (Name) kepada perasaan sangat memprihatinkan.

Di dalam otaknya (Name) hanyalah menjadi kuat saja, tidak ada sekalipun niat untuk menjalin hubungan. Tapi setelah di pikir-pikir, gimana mau menjalin hubungan kalau si (Name) tidak peka dengan perasaan orang yang menyukainya. Sepertinya (Name) perlu di bawa ke dokter cinta, biar dia jadi peka dengan perasaannya orang lain.

'(Name), kapan kamu peka sama perasaanku 〒▽〒.' batin Todoroki yang merana.

Todoroki sesekali melihat kearah (Name) saat pelajaran di kelas dimulai. Dan saat pulang sekolah, (Name) sedang bersandar di dinding dan memejamkan kedua matanya.

"Mau sampai kapan, tou-san menyembunyikannya dari Midoriya?" tanya (Name) dari arah belakang.

"(Name)! Sejak kapan kamu disitu?!" All Might tersentak kaget melihat (Name).

"Dari tadi, sejak tou-san mengobrol dengan Midoriya soal All For One dan One For All." jawab (Name) seraya menghela nafasnya.

"Tou-san merasa kalau bukan sekarang Midoriya-shounen mengetahui soal itu."

"Tapi kalau tou-san tidak memberitahunya segera, maka itu akan berpengaruh dengan masa depan Midoriya."

All Might hanya bisa menghela nafasnya karna merasa bimbang, apakah dia harus mengatakan yang sebenarnya kepada Midoriya atau tidak. (Name) lalu berjalan menghampiri All Might dalam mode kurusnya kemudian menepuk pelan bahu pria itu.

"Sebaiknya kita pulang ke apartemen, tou-san dan soal Midoriya serahkan saja kepadaku, aku akan membimbingnya menjadi hero nomor 1 di masa depan nanti."

~~~ Bersambung ~~~

Stranger but beautiful✔️(BNHA x Reader) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang