🕛 Keesokan harinya
Lagi-lagi Rheinna berangkat ke sekolah bersama Aksa. Seperti kemarin, Aksa akan menjemput Rheinna di halte.
"Udah siap ngelawan Flo?" tanya Aksa sambil fokus menyetir
"Siap" jawab Rheinna dengan singkat
"Kalau lo menang, gue akan beliin lo cokelat" ucap Aksa
"Bener ya?" tanya Rheinna dengan mata yang langsung berbinar karena mendengar kata cokelat
"Iya. Tapi kalau lo kalah, lo harus dinner bareng gue" lanjut Aksa
"Kok gitu?" tanya Rhein
"Emang gitu" jawab Aksa
😈😈😈
Ketika bel Istirahat telah berbunyi, Rheinna dkk segera menuju ke toilet untuk berganti baju.
Setelah itu, mereka menuju ke lapangan basket yang ternyata sudah dipenuhi oleh murid kelas 10-12. Tak lupa guru-guru juga ikut menyaksikan.
"Udah siap kalah?" tanya Flo dengan nada meremehkan
"Kita siap untuk menang" jawab Rheinna dengan tersenyum miring
"Gimana kalau kita taruhan? Yang kalah harus jadi babu yang menang selama seminggu. Deal?" tawar Flo
"Deal" setuju Rheinna tanpa pikir panjang
"Siapa dulu yang mulai?" tanya Flo
"Kita aja Flo" jawab Vita
"Heem, kita bikin mereka nggak berkutik ngeliat koreo kita" ucap Lia
"Bener Flo. Biar mereka nyerah sebelum ngelawan" tambah Dela
"Kalian bener. Oke, jadi kita yang duluan" ucap Flo
"Juri?" tanya Rheinna
"Maksud lo?" tanya Flo
"Jurinya siapa?" tanya Rheinna memperjelas
"Gue nggak nyiapin juri" jawab Flo
"Gimana kalau pembina cheers yang jadi juri?" usul Zara
"BU YOLA!" teriak Flo
"Kenapa Flo?" tanya bu Yola menghampiri Flo dkk Rheinna dkk
"Ibu jadi juri ya" ucap Flo
"Baiklah" ucap bu Yola
"Harus sportif ya bu" ucap Rhein dengan dingin dan sorot matanya tajam
"I.. Iya Rhein" ucap bu Yola
"Let's go guys!" seru Flo
Flo dkk memulai aksinya. Semua memandang takjub padanya. Memang bukan pertama kali mereka melihat Flo dkk cheerleader, karena mereka memang sering tampil di acara sekolah. Tapi tetap saja penampilan mereka memukau para penonton.
Rheinna dkk hanya tersenyum miring. Mereka sama sekali tidak takut kalah karena mereka tau, koreo yang dimiliki Flo dkk tidak ada apa-apanya dibandingkan koreo Rheinna dkk.
Prok prok prok... Suara tepuk tangan memenuhi lapangan. Flo dkk berjalan dengan angkuh mendekati Rheinna dkk.
"Udah liat gimana skill kita?" tanya Flo
"Kalau mau nyerah, nyerah aja. Masih ada waktu kok" ucap Vita
"Daripada nanti kalian malu" tambah Dela
"Hahahaha" tawa Flo dkk
"Giliran kita" ucap Rheinna mengabaikan ucapan Flo dkk
😈😈😈
Rheinna menyerahkan sebuah flashdisk berisi musik pada seorang siswa yang menjadi operator. Suara musik mulai terdengar. Rheinna dkk menunjukkan aksinya.
Flo dkk dan semua yang menyaksikan dibuat melongo. Mereka tidak percaya mendengar sebuah musik cheers yang begitu bagus dan menyaksikan koreo yang sangat jarang mereka lihat bahkan mungkin pertama kalinya mereka melihat. Koreo yang begitu indah dan memukau.
Rheinna dkk berhasil menyelesaikan semua gerakan cheerleadernya dengan sempurna. Suara tepuk tangan yang sangat meriah diikuti dengan siulan benar-benar memenuhi lapangan basket.
"Gimana kalian bisa ngelakuin kayak itu?" tanya Flo yang masih shock
"For your information Flo, dulu di sekolah lama, kita adalah inti dari cheerleader dan Rhein adalah leadernya. So, untuk melakukan kayak tadi bukannya hal yang sulit bagi kita" jawab Fanny memandang remeh Flo dkk
"Makanya sebelum melawan, cari tau dulu tentang lawan. Biar lo bisa lebih persiapan" ucap Kei
"Gue nggak percaya nerd kayak kalian ternyata anggota cheers" ucap Flo
"Terserah lo mau percaya atau enggak" balas Kei
"Jadi gimana bu Yola?" tanya Zara
"Siapa yang menang?" tanya Fanny
"Pasti kita kan bu yang menang" ucap Lia
"Harus sportif" ucap Rheinna dengan tegas dan dingin membuat siapapun menjadi takut
"Bu" panggil Flo seolah memberi isyarat
"Maaf Flo, ibu harus sportif dan ibu nyatakan Rhein dkk lah yang menjadi pemenang. Koreo dan musik mereka benar-benar bagus. Level mereka bukan nasional lagi melainkan sudah internasional" ucap bu Yola dengan jujur
"Terima kasih bu" ucap Zara dkk
"Sama-sama. Ibu bangga sama kalian" balas bu Yola
"Nggak mungkin kita kalah dari cupu" ucap Flo dengan ngegas
"Ibu pasti bercanda kan?" tanya Vita
"Nggak terima lo kalah dari kita" sahut Kei
"Jelas gue nggak terima lah" sewot Vita
"GUYS, MENURUT KALIAN YANG MENANG TIM GUE ATAU TIMNYA DIA?" teriak Rheinna sambil melirik Flo dkk dengan sinis
"TIM LO RHEIN" jawab semuanya dengan jujur
"Semua udah mengakui kalau kita yang menang. Jadi seperti taruhan tadi, selama seminggu lo harus jadi babu kita" ucap Rheinna tersenyum miring membuat Flo dkk semakin emosi
"Kita nggak sudi jadi babu kalian" tegas Flo
"Sudi nggak sudi, kalian tetep jadi babu kita" ucap Zara
"Kan kalian yang ngajak taruhan, jadi harus terima dong konsekuensinya" ucap Fanny
"Cuma seminggu. Nggak akan lama kok" ucap Kei
"Jangan mau Flo! Masa kita jadi babunya si cupu" seru Lia
"GUYS, KALAU ADA ORANG YANG NGGAK SPORTIF NERIMA HUKUMAN KARENA KALAH, SEBUTANNYA APA YA?" teriak Rheinna lagi membuat semuanya tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengatai Flo dkk si tukang bully dengan berbagai umpatan
Loser
Pengecut
Anj. dll
"Fine, kita mau jadi babu kalian" putus Flo membuat ketiga temannya terkejut
"Lo serius Flo?" tanya Dela
"Serius" jawab Flo
"Sip! Kita tunggu kalian di kantin" ucap Kei
"Ngapain?" tanya Flo
"Pesenin kita makan lah BABU" jawab Fanny
"Sialan!" umpat Flo dkk
"Cabut girls!" ajak Rheinna
"Skuy!" seru Zara dkk
KAMU SEDANG MEMBACA
RHEINNA (END)
Teen FictionGue bukan iblis, melainkan malaikat maut lo 😈 Kisah tentang Rheinna Queen Putri Albert, anak bungsu keluarga terkaya no. 2 di dunia tetapi ia lah yang menjadi orang terkaya no. 1 di dunia. Rheinna adalah seorang LEADER dari GANGSTER dan MAFIA terke...