BAGIAN 4

861 64 3
                                    

Bab 4 : sisi lain dari singa nya SMA Wirabrata

Aku menatap lama layar vote di depan sana, terpampang wajah Lakeswara di layar tersebut. Hari ini adalah hari pemilihan Ketua Osis dan Ketua Dewan siswa. Tari disebelahku tengah asik menonton live youtube SMA Wirabrata.

"Anjir, Lakes ganteng banget pakek jas hitam kayak gitu." kata Tari memukul bahu ku pelan.

"Inget Tar, kamu udah punya Agus."

"Run gue cuma muji Lakeswara karena dia ganteng, wajar dong. Lagi pula Lakeswara bukan tipe gue buat dipacarin, dia itu terlalu serem."

Aku jadi mengingat kejadian sembilan hari yang lalu. Tentang insiden kamera tersembunyi di vas bunga. Gara gara itu Bagas dikeluarkan dari sekolah. Yang lebih aneh Lakeswara tidak mendapatkan sanksi karena membuat Bagas koma selama tiga hari.

"Tar kamu tahu, kenapa Lakeswara enggak dihukum karena bikin koma Bagas?" tanyaku penasaran. Dari dulu yang ku tahu Lakeswara sering memukuli anak geng garuda sebelum bubar tapi tidak ada sanksi tegas dari sekolah.

"Lo belum tahu Run, kalau Ketua Dewan Siswa punya keistimewaan boleh mukul anak nakal SMA Wirabrata. Jadi Lakeswara enggak dapat hukuman apa-apa walau anak yang dipukul hampir mati apalagi keluarga Lakeswara bukan sembarangan."

Aku terkejud mendengar teriakan beberapa murid perempuan yang melihat layar depan tv terpampang bahwa Lakeswara menang menjadi Ketua Dewan Siswa.

Aku merasa handphone ku bergetar. Ternyata itu dari grup kelas.

11 Mipa 2

Lakeswara:
Kalian bisa pesen di kantin sepuas nya, gue yang traktir

Damar:
Aduhhh Terimakasih Paketu, tau aja gue lagi kantong kering

Mawar:
waahh selamat ya Lakes udah kepilih jadi ketua dewan siswa lagi

Selamat Lakeswara, sering sering traktir gratis kaya gini. Hehehehe

Nata:
Dih si Aruna suka gratisan

Venus:
Banyak bacot @Nata, lo aja sering minta jajan gue

Nata:
Enggak usah buka kartu deh lo Venus

Tari mengintip layar handphone ku, "Anjir di traktir sekelas dong. Gue juga mau," Tari menggoyang-goyangkan bahu ku.

"Kamu minta sendiri sana sama Lakeswara," kataku dengan memeletkan lidah.

"Enggak ah takut."

"Yaudah, ayo ke kantin." ucapku.

****

Aku menatap ke luar jendela, diluar sedang hujan. Hanya tertinggal aku dan Lakeswara di kelas. Teman sekelasku sudah pulang 30 menit lalu. Tadi ada rapat antara wakil dan ketua kelas untuk peringatan ulang tahun SMA Wirabrata.

Aku melirik Lakeswara yang pergi selesai menerima telfon. Dari raut wajahnya nampak gusar. Aku mengemasi barangku setelah mencatat tulisan yang ada dipapan tulis.

My Tsundere LakeswaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang