Di salah satu daerah pertokoan yang terletak di pinggiran kota Beijing, terlihat beberapa murid berseragam sekolah tengah berlalu lalang disana.
"Hey.. Xiao zhan.. apa kau sudah mendaftar?" Tanya beberapa gadis yang tiba-tiba datang dan mengagetkan seorang pemuda bernama Xiao zhan tersebut.
"Belum. Aku baru saja sampai." Balas Xiao zhan sembari berjalan masuk ke dalam salah satu bangunan yang merupakan tempat lembaga kursus.
"Syukurlah. Kalau begitu, ayo!" Ucap salah satu gadis dari gerombolan gadis-gadis tersebut sembari menggandeng tangan pemuda bernama Xiao zhan itu.
Di dalam bangunan itu, Xiao zhan dan gerombolan teman-teman gadisnya langsung menuju loket pendaftaran. Dan disaat yang bersamaan, ada beberapa pemuda lain datang dan juga melakukan hal yang sama seperti Xiao zhan cs. Yang mana hal itu membuat gerombolan gadis yang ada di sana berteriak histeris hingga membuat telinga Xiao zhan berdengung.
Tak ada yang aneh sebenarnya dari pemuda-pemuda tersebut selain seragam sekolah mereka yang berbeda dengan seragam sekolah yang Xiao zhan cs kenakan. Tapi yang membuat para gadis itu berteriak histeris adalah ketampanan wajah dari para pemuda tersebut. Terutama satu pemuda berkulit pucat yang bertingkah layaknya prince charming dari dongeng Cinderella. Yang mana hal tersebut membuat Xiao zhan mengernyitkan dahinya tak suka.
Tidak. Bukannya Xiao zhan merasa iri atau bagaimana. Hanya saja Xiao zhan merasa risih dengan aura superior yang menguar dari pemuda pucat itu.
"Kyaaaaaaa..... Kau lihat dia Xiao zhan? Itu Wang Yibo. Murid paling tampan dan paling sempurna dari sekolah khusus pria yang ada di distrik sebelah." Pekik salah satu gadis yang berdiri di samping Xiao zhan sembari menunjuk-nunjuk ke arah pria berkulit pucat yang tengah mengisi form bersama teman-temannya.
"Tampan dari mananya? Wajah congkak seperti itu tak bisa disebut tampan." Gerutu Xiao zhan sembari menatap pemuda pucat yang berada tak jauh dari posisinya saat ini.
Dan entah apa karena suara gerutuan Xiao zhan yang terlalu keras atau bagaimana, tiba-tiba pemuda berkulit pucat itu mendongakkan kepalanya hingga tanpa sengaja membalas tatapan yang Xiao zhan layangkan padanya.
Sejenak kedua pemuda itu saling bertatapan satu sama lain sampai akhirnya Xiao zhan memutuskan tatapannya dan melengos ke arah lain.
Di sisi lain, pemuda pucat bernama Wang Yibo itu pun mengernyitkan dahinya tak suka melihat satu-satunya pemuda yang berdiri diantara para gadis yang ada di seberangnya tersebut.
"Kenapa dia? Sombong sekali." Gerutu Wang Yibo begitu melihat pemuda di seberangnya tersebut melengos seperti habis melihat sampah berserakan.
"Eoh? Kau bicara padaku Yibo?" Tanya salah seorang temannya yang tengah berjongkok di sebelahnya.
"Tidak. Aku sedang bernyanyi." Balas Wang Yibo cepat sebelum akhirnya dia lanjut mengisi form yang ada di pangkuannya.
"Hhh.. lihatlah pangeran kita satu ini. Hanya menulis form saja, semua gadis disini terpukau hingga menjerit histeris." Celetuk salah satu teman Wang Yibo yang mana langsung dibalas dengan smirk ala pemuda pucat nan tampan itu.
"Oh.. ayolah.. bahkan jika kau harus menguras tabungan keluargamu hanya untuk operasi wajah saja, itu pun tak ada gunanya jika dibandingkan dengan wajah tampan pangeran kita satu ini. Benarkan tuan muda Wang yang agung?" Balas teman Wang Yibo yang lain sembari menyenggol lengan pemuda tampan itu.
"Hhh.. bagaimana ya.. sebenarnya aku tak ingin menyombongkan diri. Tapi apa yang dikatakan Chen Xingxu itu memang fakta. Jadi kau terima saja nasibmu." Ucap Wang Yibo yang langsung berhigh five dengan Chen Xingxu, pemuda yang berjongkok di sebelahnya sembari tertawa terpingkal-pingkal mendengar balasan super percaya diri ala Wang Yibo.
KAMU SEDANG MEMBACA
BFRIEND
FanfictionKetika rasa tidak suka menjadi rasa nyaman, apa yang bisa mereka lakukan? Ketika rasa cinta tersamarkan oleh status dan gender, apa yang bisa mereka lakukan? Dan ketika mereka harus dihadapkan antara cinta dan persahabatan, apa pula yang bisa mereka...